KLIK gambar untuk menutup Iklan

Sunday, May 28, 2017

THE BALANCED SCORECARD



THE BALANCED SCORECARD
Menurut Mulyadi (2001), Balance Scorecard terdiri dari dua kata: kartu skor (Scorecard) dan berimbang (Balance). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personil di masa depan. Kata berimbang dimaksudkan bahwa kinerja personil diukur secara berimbang dari dua aspek, yaitu: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern.
Menurut Hansen dan Mowen dalam buku Amin Widjaja Tunggal (2009: 2), Balanced Scorecard adalah “A responsibility accounting system objectives and measures for four different perspective: the financial perspective, the customer perspective, the process perspective, and the learning and growth (infrastructure) perspective”
Menurut Atkinson, et al dalam buku Sony Yuwono, et al (2007: 8), Balanced Scorecard adalah “A measurement and management system that views a business unit’s performance from four perspectives: financial, customer, internal business process, and learning and growth”, yang berarti pengukuran dan sistem manajemen penilaian kinerja dengan empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Menurut Atkinson, Banker, Kaplan and Young (1997) dalam buku Management Accounting, Balance Scorecard adalah suatu set dari target dan hasil kinerja yang digunakan sebagai pendekatan untuk mengukur kinerja yang diarahkan kepada gabungan faktor kritis dari tujuan.
Menurut Anthony dan Govindrajan (1997) dalam buku Management Control System, Balance Scorecard adalah suatu alat sistyem untuk memfokuskan perusahaan, meningkatkan komunikasi antar tingkatan manajemen, menentukan tujuan organisasi dan memberi umpan balik yang terus-menerus guna keputusan yang strategis.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Balanced Scorecard adalah perencanaan dan manajemen sistem strategis yang digunakan secara luas dalam bisnis dan industri, pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk menyelaraskan kegiatan usaha dengan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan memantau kinerja organisasi terhadap tujuan strategis dengan empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.


FITUR – FITUR BALANCED SCORECARD
Balanced scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced scorcard menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam empat perspektif, yaitu:
1.      Perspektif keuangan, menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang diambil dalam tiga perspektif lain.
Melihat tinjauan perusahaan dilihat dari sisi keuangan. Didalam prespektive keuangan ada beberap kunci pengukuran (measures) yang harus diperhatikan diantara :
a.       Keuntungan (profit)
Keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya untuk membuat suatu produk atau penyediaan jasa sebelum dikurangi biaya overhead, gaji , pajak , dan pembayaran pajak. Tujuan dari berdirinya perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut bisa berlangsung untuk masa yang akan datang.
b.      Pendapatan (Revenue)
Pendapatan merupakan hasil yang sudah atau akan diterima atas produk atau jasa yang kita pasarkan.
c.       Biaya (Cost)
Biaya merupakan tingkat pengorbanan untuk bisa menghasilkan dan menjual produk dalam rangka mendapatkan keuntungan.
d.      Volume
Volume merupakan tingkat penjualan atas produk yang kita pasarkan untuk mendapatkan keuntungan.
2.      Perspektif pelanggan, mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan di mana unit bisnis akan bersaing.
Orientasi kepada pelanggan yaitu bagaimana pelanggan melihat layanan hiburan yang disediakan oleh perusahaan. Apakah pelanggan sudah merasa puas dan yakin terhadap produk dan jasa yang kita pasarkan. Pengukuran pelanggan bisa dilakukan dengan cara:
a.       Pengaduan pelanggan (Customers claims)
Misalkan keluhan pelanggan terhadap hilangnya produk (lost parcels), barang rusak atau cacat. Dan perusahaan bisa menyelesaikan dengan secepat mungkin tanpa membuat pelanggan terganggu.
b.      Orientasi pada pelanggan (Customers concerns)
c.       Data Integrity atau akurasi  didalam pelacakan paket (accuracy of the parcel tracking process)
3.      Perspektif proses bisnis internasional, menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan nilai kepada pelanggan dan pemilik.
Kegiatan operasional perusahaan harus mempunyai daya saing dengan perusahaan lain dan mempunyai keunggulan yang berorientasi kepada konsumen. Pengukuran itu adalah :
a.       Kualitas (quality)
-          Ketepatan didalam pengiriman barang (Timelines of delivery)
-          Merawat didalam penanganan paket (care in handling parcels).
b.      Efisiensi Operations (operations efficiency)
4.      Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur), mendefinisikan kemampuan yang di perlukan organisasi untuk memperoleh pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan. Perspektif terakhir mengacu pada tiga faktor utama yang memungkinkannya, yaitu kemampuan pegawai, kemampuan sistem informasi, dan perilaku pegawai ( motivasi, pemberdayaan, dan penyejajaran).
Manajer dalam menjalankan tugas sehari-hari akan menggunakan orang lain dalam operasi perusahaan , Orang lain tersebut dalam hal ini pegawai harus diukur kinerja dari pegawai tersebut,menurut Anthony, (1997)  pengukuran tersebut meliputi :
-          Proses pemilihan pegawai
-          Meyakinkan bahwa pegawai telah dilatih dengan cukup
-          Memutuskan dan menempatan pegawai yang sesuai delam organisasi
-          Memberi wewenang dan tanggung jawab
-          Disiplin, memberi nasihat , dan saran
-          Meyakinkan bahwa lingkungan kerja yang memuaskan
-          Membantu memecehkan masalah
-          Menyetujui tindakan yang diusulkan , diambil dan yang tidak boleh diambil Pegawai
-          Berinteraksi dengan manajer lain
-          Kerjasama dalam rangka memecahkan masalah yang menghambat pekerjaan pusat pertanggungjawaban
-          Berusaha menciptakan iklim yang mendorong pekerjaan untuk berkerja secara efektif dan efisien.
Pengukuran kinerja tradisional hanya menekankan sisi keuangan saja, tanpa memperhatikan aspek non keuangan. Hal itu mengakibatkan keputusan jangka pendeklah yang menjadi perhatian manajemen. Sementara keputusan – keputusan yang berfungsi untuk dapat bertahan dalam jangka panjang, yaitu aspek non keuangan terabaikan. Tujuan dari   sistem balanced   scorecard adalah untuk   meningkatkan   respon   perusahaan   dan efisiensi melalui pelaporan yang akurat dan tepat waktu analisis metrik di berbagai bidang kegiatan perusahaan yang diukur dari perspektif yang berbeda.

HUBUNGAN BALANCED SCORECARD DENGAN STRATEGI
Tiap-tiap perusahaan harus menentukan konsumen mana yang menjadi target dan proses bisnis internal mana yang penting untuk menarik dan mempertahankan konsumen mereka. Perusahaan yang berbeda dengan strategi yang berbeda akan mentargetkan konsumen yang berbeda dengan macam produk dan jasa yang berbeda. Jika balanced scorecard dengan benar disusun, ukuran kinerja seharusnya dihubungkan bersama-sama berdasrkan sebab akibat. Kemudian masing-masing hubungan itu dapat dibaca sebagai suatu hipotesa, jika kita meningkatkan ukuran kinerja ini, maka ukuran kinerja lainnya juga meningkat. Intinya   balanced scorecard membicarakan suatu teori tentang bagaimana perusahaan dapat mencapai hasil yang diinginkan dengan melakukan tindakan-tindakan konkrit. Salah satu manfaat  balanced scorecard adalah secara berkelanjutan menguji teori yang mendasari strategi manajemen. Jika strategi tersebut tidak berjalan,makan dapat dibuktikan dengan tidak terjadinya dampak yang diprediksi. Balanced scorecard adalah pendekatan pendekatan yang menjanjikan untuk mengelola organisasi. Balanced scorecard yang disuse dengan baik menyediakan alat untuk memberi petunjuk kepada perusahaan dan juga menyediakan umpan balik mengenai efektivitas strategi perusahaan. Strategi adalah pengspesifikasian hubungan yang diinginkan oleh manajemen di antara empat perspektif. Empat perspektif tersebut adalah perspektif keuangan,perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ( infrasruktur ). Balanced   Scorecard menterjemahkan visi   dan misi organisasi kedalam   ukuran   ukuran keberhasilan   perusahaan   secara   komprehensif.   Balanced Scorecard menggunakan objektif keuangan sebagai ukuran keberhasilan dengan   tidak melupakan performance drivers keberhasilan keuangan tersebut. Scorecard mengukur  performansi organisasi dengan empat perspektif yaitu : keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta learning and growth.
CARA MENCAPAI STRATEGIC ALIGNMENT MELALUI BALANCED SRORECARD
Salah satu dimensi penting dalam konsep Balanced Scorecard (BSC) yang dikemukakan oleh Norton dan Kaplan (1996) adalah alignment atau kesearahan. BSC merupakan salah satu bentuk metode manajemen strategi penting yang saat ini telah diterima secara luas baik oleh kalangan akademisi maupun praktisi bisnis. Peran BSC sebagai instrumen yang membumikan rencana strategi terbukti efektif di banyak organisasi. Pengertian mendasar dari alignment   adalah bagaimana arah strategi divisi, unit, fungsi, di dalam organisasi harus dikaitkan satu dengan yang lain, membentuk sebuah mozaik yang menggambarkan logika berpikir (logic of thinking) yang benar tentang bagaimana arah visi dan misi organisasi dapat dicapai. Divisi, unit, dan fungsi adalah entitas-entitas di dalam organisasi yang mewakili kepentingan (interest) yang sangat beragam. Alignment, jika dibangun dengan baik dan dengan logika yang benar, akan mengatasi perosoalan konflik kepentingan (conflict of interest) tersebut. Setiap entitas menyadari keberadaannya adalah bagian dari sebuah keberadaan yang lebih besar, yaitu organisasi atau perusahaan atau korporasi. Setiap entitas menyadari bahwa visi dan misi korporasi hanya dapat dicapai jika semuanya berjalan pada arah yang sama, dengan menjalankan tugas dan perannya masing. Bagaikan mengangkat tandu berukuran besar beramai- ramai. Tanpa membangun alignment, niscaya organisasi bagaikan kertas tipis yang ringkih, mudah sekali terkoyak-koyak.

No comments:

Post a Comment