PENGERTIAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
APAKAH
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN?
Akuntansi
pertanggungjawaban digunakan untuk menggambarkan suatu rencana dari suatu
sistem, pengukuran dan evaluasi kinerja organisasi dalam garis
pertanggungjawaban. Pendapatan dan biaya dikumpulkan dan dilaporkan pada pusat
pertanggungjawaban.
Akuntansi
pertanggungjawaban merupakan jawaban dari akuntansi manajemen untuk pengetahuan
bersama bahwa tugas bisnis dapat lebih efektif dengan mengontrol orang yang
bertanggung jawab pada operasional. Salah satu alasannya adalah untuk menjamin
semua individu di semua level dalam perusahaan dapat memberikan masukan yang
memuaskan dan memperhatikan semua tujuan perusahaan.
AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN VERSUS AKUNTANSI KONVENSIONAL
Akuntansi
pertanggungjawaban tidak menggunakan prinsip akuntansi yang berterima umum. Ini
yang membedakan dari akuntansi
konvensional dalam hal operasional yang direncanakan dan dalam hal klasifikasi
dan akumulasi data akuntansi. Dalam akuntansi konvensional, data dikelompokkan
berdasarkan sifat dan fungsi serta tidak menggambarkan tanggungjawab perorangan
untuk kontrol dan terjadinya biaya. Oleh karena itu akuntansi konvensional
memiliki nilai yang terbatas dalam mengawasi efisiensi aktivitas dari hari ke
hari.
Akuntansi
pertanggungjawaban tidak mengalokasikan biaya bersama kepada segmen yang
terkait, tetapi membebankannya secara individual kepada segemen yang menjadi
kontrol dan pemicu terjadinya biaya.
JARINGAN
TANGGUNGJAWAB
Akuntansi
pertanggungjawaban berdasarkan pada premis bahwa semua biaya dapat dikendalikan
dan masalahnya adalah menentukan titik kontrolnya.
Untuk masalah ini
struktur organisasi perusahaan dipisahkan kedalam jaringan masing-masing pusat
pertanggungjawaban, seperti yang didefinisikan oleh Ikatan Akuntan. Sebagian besar
organisasi memiliki hirarki seperti pusat pertanggungjawaban. Untuk mmbuat
jaringan struktur pertanggungjawaban yang efisien, masing-masing individu
diberikan tanggungjawab untuk lingkup pekerjaannya, dari eksekutif bagian atas
ke karyawan dibagian bawah, akan lebih logis dan mudah dipahami, sehingga tidak
ada tumpang tindih tanggungjawab pada level hirarki yang berbeda.
JENIS-JENIS
DARI PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Akuntansi
pertanggungjawaban dikelompokkan menjadi empat kategori yang masing – masing
merefleksikan kisaran dan diskresi atas pendapatan dan atau biaya dan peranan
kontrol dari manajemen yang berwenang :
1.
Pusat
biaya
Pusat biaya berkisar
pada tanggungjawab apakah akan memprodukdi sendiri suatu produk atau menyewa
jasa produksi. Manager di pusat biaya memiliki kontrol hanya pada penggunaan
sumber daya dan jumlah yang digunakan untuk menyelesaikan tugasnya. Mereka
tidak memiliki kontrol terhadap pendapatan, sejak fungsi penjulana bukan
merupakan tanggungjawab mereka. Keputusan investasi seperti pembelian mesin
tambahan atau meningkatkan persediaan bahan baku dan perlengkapan dibuat oleh
manager level yang lebih tinggi.
2.
Pusat
pendapatan
Manajer pada pusat
pendapatan tidak memiliki kontrol terhadap investasi biaya atas barang atau
jasa yang terjual. Mereka hanya memiliki kontrol pada penjualan langsung dan
kinerja mereka akan diukur atas kemampuan mereka untuk mencapai target
penjualan dengan batasan biaya. Contoh
pusat pendapatan termasuk departemen penjualan, pusat distribusi. Untuk lebih
mengoptimalkan motivasi dan manfaat kontrol, manajer pusat pendapatan harus
berpartisipasi dalam mendisain proses tujuan dan seharusnya menerima feedback atas hasil kinerja mereka.
3.
Pusat
Laba
Bagian pusat laba
memiliki kontrol terhadap pendapatan dan biaya, manajer mengevaluasi efisiensi
gabungan anatara pendapatan dan biaya. Wewenang mereka termasuk mengendalikan
biaya produksi dan jasa yang disewa. Tanggungjawab mereka lebih luas daripada
pusat biaya dan pendapatan karena mereka bertanggungjawab pada fungsi
distribusi dan produksi. Contoh pusat laba adalah divisi yang memproduksi
sekaligus menjual produk mereka. Kinerja manajer pusat laba dievaluasi
berdasarkan rencana pencapaian laba seperti tingkat pengembalian minimum yang
diharapkan dan jumlah hambatan untuk
sisa penghasilan.
4.
Pusat
investasi
Manajer pada pusat
investasi bertanggungjawab pada investasi asset
sebagai control pendapatan dan biaya. Mereka bertanggungjawab untuk
mencapai keuntungan tertentu dan tujuan laba untuk efisiensi dalam pemanfaatan
asset.Mereka memperkirakan untuk mencapai keseimbangan antara keuntungan yang
dicapai dengan investasi dumber daya yang digunakan. Kriteria yang digunakan
untuk mengukur kinerja mereka adalah semua aspek operasional dan pusat
investasi dievaluasi secara yang sama
oleh eksekutif puncak.
Hubungannya
dengan Struktur Organisasi
Pendekatan yang
digunakan dalam pusat pertanggungjawaban menggunakan desain sebagai berikut.
1. Struktur
Vertikal
Dimana
organisasi dipisahkan dalam beberapa fungsi utama. Secara kesuluruhan
tanggungjawab fungsi produksi, penjualan dan keuangan ditugaskan sekaligus
menjadi wakil direktur yang mendelegasikan tugas ke hirarki dibawahnya.
2. Struktur
Horizontal
Jika
tujuannya untuk menentukan tanggungjawab investasi dan laba kepada beberapa
wakil direktur , masing-masing wakil direktur mengontrol pusat laba atau investasi lebih banyak ketimbang pusat biaya
dan pendapatan. Mereka bertanggungjawab pada produksi, penjualan dan keuangan.
Pemilihan
Struktur Organisasi
Tidak ada jenis
struktur yang lebih baik dari yang lainnya. Efisiensi tergantung pada faktor
lingkungan yang mempengaruhi. Dalam perusahaan kecil, direktur mungkin dapat
mengendalikan semua aktivitas dan mendelegasikan sebagian wewenang dan
tanggungjawab berdasarkan fungsi-fungsi yang ada. Perusahaan yang memperoduksi dan menjual
produk yang berbeda lebih tinggi mungkin akan menggunakan struktur horizontal.
Perusahaan yang memproduksi produk yang banyak dalam tiap departemennya juga
akan menggunakan struktur horizontal.
Membenahi Pertanggungjawaban
Setelah memilih jenis
struktur organisasi, hal berikutnya yang harus dilakukan dalam membangun sistem
pertanggungjawaban yang efektif adalah memaparkan seberapa besar tanggung jawab
yang dimiliki. Keterkaitan di antara berbagai divisi dalam suatu perusahaan
sering menyebabkan pemaparan besarnya tanggung jawab menjadi sulit. Para
manajer divisi yang telah memiliki suatu tanggung jawab tertentu mungkin tidak
mampu mandiri dalam melaksanakan tugasnya sehingga saling ketergantungan antara
manajer divisi satu dengan yang lainnya, dimana hal ini menyebabkan tumpang
tindihnya tanggung jawab yang dimiliki.
Kerangka
pertanggungjawaban yang seimbang sangat sulit untuk dibuat dan memerlukan
kesepakatan dari seluruh pihak yang terdapat dalam perusahaan. Faktor yang
paling penting dalam pemaparan seberapa besar tanggung jawab yang dimiliki
adalah seberapa besar tingkat pengawasan sumber daya yang dimiliki. Dalam hal
ini pengawasan berarti manajer memiliki kemampuan untuk mengubah secara
signifikan jumlah dari sumber daya.
Oleh karena tanggung
jawab manajer masih sering tumpang tindih, maka pada tahun 1956, American
Accounting Association mengeluarkan sebuah petunjuk berkaitan dengan hal ini,
namun harus diaplikasikan dengan benar, yaitu sebagai berikut.
1. Seseorang
yang memiliki kewenangan dalam hal akuisisi dan penggunaan barang atau jasa
harus dibebankan dengan biaya.
2. Seseorang
yang secara signifikan mampu memengaruhi jumlah biaya melalui tindakannya dapat
dibebankan biaya.
3. Sekalipun
seseorang tidak mampu memengaruhi jumlah biaya secara signifikan melalui
tindakannya, namun manajemen dapat membebankannya dengan bagian yang dirasa
dapat diawasi oleh orang tersebut sehingga orang tersebut akan membantu untuk
memengaruhi pihak-pihak lain yang juga bertanggung jawab terhadap bagian tersebut.
Pemaparan tanggung
jawab yang baik adalah harus seimbang dan disepakati oleh seluruh pihak yang
terlibat.
terima kasih mas feri artikelnya very nice
ReplyDelete