KLIK gambar untuk menutup Iklan

Friday, April 22, 2016

Budgeting: Preparing Master Budget, Static Budget and Flexible Budget



Budgeting: Preparing Master Budget, Static Budget and Flexible Budget

Menyiapkan Anggaran Induk (Preparing Master Budget)
Anggaran induk (master budget) adalah rencana keuangan komprehensif bagi organisasi secara keseluruhan. Anggaran induk biasanya untuk periode satu tahun sesuai dengan tahun fiskal perusahaan.

Komponen-komponen Utama Anggaran Induk
Anggaran utama dapat dibagi dalam anggaran operasional dan keuangan. Anggaran operasional (operational budget) mendeskripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan bagi suatu perusahaan: penjualan, produksi, dan persediaan barang jadi. Anggaran keuangan (financial budget) memerinci aliran masuk dan keluar kas, serta posisi keuangan secara umum. Perkiraan aliran masuk dan keluar kas diperlihatkan dalam anggaran kas.

1.      Menyiapkan Anggaran Operasional (Operating Budget)
Anggaran operasional terdiri atas perkiraan laporan laba rugi yang disertai dengan laporan pendukung berikut.
·    Anggaran penjualan
·    Anggaran produksi
·    Anggaran pembelian bahan baku langsung
·    Anggaran tenaga kerja langsung
·    Anggaran overhead
·    Anggaran beban penjualan dan administrasi
·    Anggaran persediaan akhir barang jadi
·    Anggaran harga pokok penjualan
1)      Anggaran Penjualan. Anggaran penjualan (sales budget) adalah projeksi yang disetujui komite anggaran yang menjelaskan penjualan yang diharapkan dalam satuan unit dan uang. Karena anggaran penjualan adalah dasar bagi semua anggaran operasional lainnya dan sebagian besar dari anggaran keuangan, anggaran penjualan yang seakurat mungkin sangatlah penting.
Langkah pertama dalam pembuatan anggaran penjualan adalah mengembangkan prediksi penjualan. Hal ini biasanya adalah tanggung jawab Departemen Pemasaran. Satu pendekatan untuk memprediksi penjualan adalah pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up approach) yang mensyaratkan setiap tenaga penjual memberikan prediksi penjualan. Semua prediksi tersebut untuk membentuk suatu prediksi jumlah penjualan. Keakuratan prediksi penjualan ini dapat diperbaiki dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti iklim ekonomi secara umum, persaingan, iklan, kebijakan penetapan harga, dan lain-lain. Beberapa perusahaan melengkapi pendekatan dari bawah ke atas dengan pendekatan lainnya yang lebih formal, seperti analisis time-series analisis korelasi, dan pemodelan ekonometri.
2)      Anggaran Produksi. Anggaran produksi (production budget) menjelaskan banyaknya unit yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan persediaan akhir. Untuk menghitung unit yang akan diproduksi, dibutuhkan penjualan unit serta unit untuk persediaan awal dan persediaan akhir barang jadi.

  = + -

3)      Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung. Setelah jadwal produksi diselesaikan, anggaran untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead dapat disiapkan. Anggaran pembelian bahan baku langsung (direct materials purchases budget) menyatakan jumlah dan biaya bahan baku yang iibeli tiap periode; jumlahnya bergantung pada perkiraan penggunaan bahan |aku dalam produksi dan persediaan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan. perusahaan perlu menyiapkan suatu anggaran pembelian bahan baku langsung yang terpisah untuk setiap bahan baku yang digunakan. Jumlah bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk produksi bergantung pada jumlah unit yang diproduksi. Setelah perkiraan dihitung, pembelian (dalam unit) dapat dihitung sebagai berikut.

Pembelian = Bahan Baku Langsung Yang Dibutuhkan Untuk Produksi + Bahan Baku Langsung Yang Diinginkan Dalam Persediaan Akhir - Bahan Baku Langsung Dalam Persediaan Awal.

Jumlah bahan baku langsung dalam persediaan ditentukan oleh kebijakan perusahaan mengenai persediaan.
4)      Anggaran Tenaga Kerja Langsung. Anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) menunjukkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan biaya terkait yang berhubungan dengan jumlah unit dalam anggaran produksi. Sama halnya dengan bahan baku langsung, anggaran jam tenaga kerja langsung ditentukan oleh hubungan antara tenaga kerja dan output.
5)      Anggaran Overhead. Anggaran overhead (overhead budget) menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua komponen produksi tidak langsung. Tidak seperti bahan baku langsung dna tenaga kerja langsung, hubungan input output yang telah tersedia untuk diidentifikasi tidak terdapat dalam komponen overhead.
6)      Anggaran Beban Penjualan dan Adminsitrasi. Anggaran berikutnya akan disiapkan, yaitu anggaran beban penjualan dan administrasi (selling and  administrative budget), menguraikan pengeluaran yang direncanakan, aktivitas nonproduksi. Sama halnya dengan overhead, beban penjualan dan administrasi dapat dibagi dalam komponen tetap dan variabel. Komponen-komponen seperti komisi penjualan, pengiriman, dan perlengkapan berubah sesuai dengan aktivitas penjualan.
7)      Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi. Anggaran persediaan akhir barang jadi (ending finished goods inventory budget) memberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga bertindak sebagai input penting untuk persiapan anggaran harga pokok penjualan.
8)      Anggaran Harga Pokok Penjualan. Anggaran harga pokok penjualan (cost of good sold budget) mengungkapkan harga yang diharapkan untuk barang yang akan dijual.

Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan
Laba operasional (operational income) tidak sama dengan laba bersih (net income) perusahaan. Untuk mendapatkan laba bersih, beban bunga dan pajak harus dikurangi dari laba operasional.

2.      Menyiapkan Anggaran Keuangan (Financial Budget)
Anggaran yang tersisa dalam anggaran induk adalah anggaran keuangan. Anggaran keuangan yang biasanya disiapkan adalah:
1)      Anggaran kas,
2)      Anggaran neraca,
3)      Anggaran untuk pengeluaran modal.
Anggaran induk juga berisi rencana untuk pembelian aktiva jangka panjang— aktiva yang memiliki rentang waktu lebih dari satu tahun periode operasional. Beberapa aktiva ini dapat dibeli pada tahun mendatang; rencana-rencana untuk membeli hal lainnya dapat diperinci pada periode mendatang. Secara khusus-, bagian anggaran induk ini disebut pula sebagai anggaran modal.
·        Anggaran Kas. Pengetahuan arus kas adalah hal penting dalam mengelola bisnis. Bisnis yang sukses dalam memproduksi dan menjual suatu produk akhirnya sering gagal karena kesalahan dalam mengatur arus kas masuk dan airus kas keluar. Dengan mengetahui waktu kemungkinan terjadinya kekurangan dan kelebihan kas, manajer berencana meminjam uang tunai ketika diperlukan dan membayar kembali pinjaman selama periode kelebihan kas. Petugas bank bagian peminjaman menggunakan anggaran kas perusahaan untuk mendokumentasikan kebutuhan atas uang tunai dan kemampuan untuk membayar kembali: Karena arus kas adalah darah kehidupan bagi suatu organisasi, anggaran kas adalah salah satu anggaran paling penting dalam anggaran induk. Anggaran kas diilustrasikan pada Tampilan sebagai berikut.

Saldo awal kas
xxx
Ditambah : penerimaan kas
xxx
Kas yang tersedia
xxx
Dikurangi : pengeluaran kas
xxx
Dikurangi minimum saldo kas
xxx
Kelebihan (kekurangan) kas
xxx
Ditambah : kas dari pinjaman
xxx
Dikurangi : pembayaran kembali pinjaman
xxx
Ditambah saldo minimum kas
xxx
Saldo akhir kas
xxx

Tampilan: Anggaran Kas

·        Neraca yang Dianggarkan. Neraca yang dianggarkan bergantung pada informasi yang terkandung dalam neraca saat ini dan yang berada pada anggaran lain di anggaran induk.

3.      Anggaran Statis (Static Budget)
Anggaran statis (static budget) adalah anggaran untuk tingkat aktivitas tertentu. Anggaran statis bergantung pada tingkat aktivitas tertentu, anggaran statis ini tidak terlalu berguna untuk menyiapkan laporan kinerja.
Laporan kinerja yang membandingkan biaya produksi aktual untuk kuartal pertama dengan biaya produksi yang awalnya direncanakan, berbeda dengan jumlah yang dianggarkan untuk tiap pos overhead sudah tersedia. Jadi, setiap jumlah yang dianggarkan untuk tiap pos overhead adalah informasi baru (kecuali untuk penyusutan). Informasi ini biasanya akan diperinci dalam anggaran overhead.

4.      Anggaran Fleksibel (Flexible Budget)
Anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan   menghitung perkiraan biaya dalam suatu tingkat aktivitas disebut anggaran fleksibel (flexible budget). Kunci untuk penganggaran fleksibel adalah pengetahuan atas biaya tetap dan variabel. Berikut dua jenis penganggaran fleksibel.
1)      Penganggaran untuk tingkat aktivitas yang diharapkan. Anggaran ini dapat membantu para manajer mengatasi ketidakpastian dengan melihat yang diharapkan dari berbagai tingkat aktivitas. Hal ini dapat untuk menghasilkan nilai keuangan dari sejumlah skenario yang akal.
2)      Penganggaran untuk tingkat aktivitas aktual. Jenis anggaran fleksibel ini digunakan sebagai fakta untuk menghitung biaya pada tingkat aktivitas aktual seharusnya. Kemudian, biaya-biaya yang diharapkan tersebut dibandingkan dengan biaya aktual untuk menilai kinerja.
Anggaran fleksibel adalah kunci untuk memberikan umpan balik secara lebih sering yang dibutuhkan para manajer untuk menerapkan pengendalian dan menjalankan rencana perusahaan secara efektif.

No comments:

Post a Comment