KLIK gambar untuk menutup Iklan

Friday, April 13, 2018

PERANAN MODAL ASING DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

PERANAN MODAL ASING DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

ARTI PENTING MODAL ASING
Ciri Negara terbelakang ialah  “modal kurang”atau “tabungan rendah”,dan “investasi rendah”.Tidak hanya persediaan modal yang sangat kecil,tetapi juga laju pembentukan modal uang sangat rendah.Negara terbelakang sangat kekurangan modal overhead ekonomi yang secara langsung diperlukan untuk lebuh mempermudah investasi.Proyek jalan kereta api,jalan raya,kanal,dan sumber tenaga merupakan infrastruktur yang diperlukan bagi pembangunan.Tetapi karena hal-hal tersebut memerlukan investasi modal yang sangat besar dan mempunyai masa persiapan yang sangat panjang,Negara-negara tersebut tidak akan mampu melaksanakannya tanpa bantuan modal asing.
Semua ini menunjukkan bahwa modal asing cenderung menaikkan tingkat produktivitas,pendapatan,dan pekerjaan nasional yang pada gilirannya mengarah pada upah riil buruh yang semakin tinggi,menurunnya harga bagi konsumen dan naiknya standar kehidupan mereka.Bila dengan masuknya modal asing tenaga kerja setempat menjadi terampil,maka produktivitas marginalnya terangkat,dengan demikian keseluruhan upah riil tenaga buruh.Dengan demikian dengan memajak keuntungan investor asing dan royalty yang diterima oleh mereka itu,pendapatan pemerintah bertambah.
Kesimpulannya,pemasukan modal asing sangat diperlukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi.Modal asing membantu dalam industrialisasi,dalam membangun modal overhead ekonomi dan dalam menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas.Modal asing tidak hanya membawa uang dan mesin,tetapi juga ketrampilan teknik.Penggunaan modal asing dengan demikian penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi Negara-negara terbelakang.
JENIS-JENIS INVESTASI ASING
Modal asing dapat memasuki suatu Negara dalam bentuk modal swasta atau modal Negara.Modal asing swasta dapat mengambil bentuk investasi langsung dan investasi tidak langsung.
INVESTASI LANGSUNG
Berarti bahwa perusahaan dari Negara penanam modal swasta dan Negara penanam modal secara de facto atau de jure melakukan pengawasan atas asset (aktiva) yang ditanam di negara pengimpor modal dengan cara investasi itu.
INVESTASI TIDAK LANGSUNG
Lebih dikenal sebagai investasi portofolio atau rentier yang sebagian besar terdiri dari penguasaan atas saham yang dapat dipindahkan (yang dikeluarkan atau dijamin oleh pemerintah Negara pengimpor modal),atas saham atau surat utang oleh warga Negara dari beberapa Negara lain.
MODAL ASING NEGARA
Terdiri dari :
a)      Pinjaman Keras Bilateral.
b)      Pinjaman Lunak Bilateral.
BANTUAN BERSYARAT VERSUS BANTUAN TIDAK BERSYARAT
BANTUAN BERSYARAT
Bantuan bersyarat karena sumber dilaksanakan oleh pemerintah Amerika serikat dalam pemberian bantuan berdasarkan pijaman PL 480 dan Exim Bank,sebagaimana juga oleh Inggris dan Republik Feddral Jerman.
BANTUAN PROYEK
Didefinisikan”sebagai bantuan yang pembayarannya dikaitkan pada investasi modal di suatu kegiatan produktif yang terpisah.Akan tetapi,bantuan proyek mempunyai kelemahan-kelemahan tertemtu.Bantuan proyek tidak bermafaat bagi Negara penerima bantuan,jika ia menghadapi kesulitan dalam mempertahankan impor.
BANTUAN TIDAK BERSYARAT
Didefinisikan oleh Carlin sebagai “bantuan yang pembayarannya dikaitkan pada pengeluaran Negara penerima bantuan pada berbagai macam mata anggaran yang benar-benar didasarkan pada keseluruhan kebutuhan dan rencana pembangunan Negara itu daripada sekedar didasarkan pada suatu proyek tertentu.
“DUA JURANG”MODEL  BANTUAN LUAR NEGRI
Hilis Chenery dan beberapa penulis lain telah mengenalkan pendekatan dua jurang pada pembangunan ekonomi.Dasar pemikiranya”jurang tabungan”dan “jurang devisa”
Kedua jurang tersebut  dijelaskan dengan menggunakan lambing penghitungan pendapatan nasional :
E-Y=I-A=M-X=F
Dimana E adalah pengeluaran nasional,Y adalah output dan pendapatan nasional,I adalah investasi,S adalah tabungan,M mewakili impor,X ekspor dan F adalah arus masuk modal netto.
PENILAIAN KRITIS
Analisa dua jurang tersebut didasarkan pada asumsi restriktif tertentu sehingga penerapannya untuk pencapaian target laju pertumbuhan di Negara kurang maju menjadi terbatas.Kritik menunjukkan bahwa Negara kurang maju dengan kendala tabungan dominan tidak memerlukan bantuan luar negri.Jurang tabungan dominan mengandung arti bahwa Negara berjalan dalam keadaan tingkat pekerjaan penuh.Karenanya ia tidak menggunakan devisanya untuk mengimpor barang modal bagi tujuan investasi karena sumber domestic terpakai sepenuhnya .Karena ad pekerjaan penuh,maka investasi di bidang barang modal melalui impor akan mengakibatkan inflasi.
BIAYA DAN HASIL (COST AND BENEFIT) DFARI BANTUAN
Bantuan luar negri yang mengalir dari Negara donor dalam bentuk hibah,pinjaman,bantuan teknis,sumbangan dalam bentuk nature,dan sebagainya,kepada Negara penerima merupakan biaya riil bagi yang disebut pertama dan hasil (keuntungan) bagi yang disebut terakhir.Keuntungan riil dari pinjaman bantuan bagi I penerima mungkin berbeda dengan biaya riinya bagi Negara donor.Keuntungan riil dari suatu pinjaman akan begantung pada tingkat penghasilan (tingkat diskonto) di Negara penerima di bandingkan dengan sukubunga yang dikenakan oleh Negara donor.Disamping tergantung  pada tingkat penghasilan dan suku bunga pinjaman,biaya riil dan keuntungan riil pinjaman bantuan tergantung pada periode bebas pajak dan periode pembayaran kembali.
Analisa penghitungan biaya riil bagi Negara donor ini didasarkan pada asumsi   tertentu.Pertama,diasumsikan bahwa sumber dipergunakan sepenuhnya di Negara donor.Kedua,analisa ini mengasumsikan bahwa harga dan jasa di bawah bantuan bersyarat dinilai berdasarkan harga pasar dunia .Ketiga,padanan hibah untuk setiap tahun diukur tanoa mengurangkan pembayaran utang dan bunga dari pinjaman terdahulu.
Semua pertimbangan ini membawa kepada perbedaan antara keuntungan riil bantuan bagi Negara penerima dengan biaya riil bagi Negara donor dan dengan demikian mengurangi estimasi padanan hibah bagi si penerima dan si pemberi.
IMPLIKASINYA
Analisa biaya keuntungan bantuan luar negri menghasilkan implikasinya kebijaksanaan tertentu.Syarat bantuan lunak menaikkan biaya riil bagi Negara donor.Bantuan bersyarat menurunkan biaya riil pada donor.Pada waktu yang sama,bantuan bersyarat menaikkan beban pembayaran kembali bagi penerima dan mengurangi keuntungan riil bantuan.Karena itu disarankan agar Negara kurang maju penerima bantuan sejauh mungkin lebih menekankan pada bantuan tak bersyarat.

No comments:

Post a Comment