Definisi Manajemen Resiko dalam Organisasi
Setiap hari perusahaan menghadapi
berbagai macam risiko. Risiko-risiko yang dihadapi seperti, barang yang
diproduksi tidak dapat dijual karena tidak diminati oleh konsumen, harga bahan
baku yang tiba-tiba meningkat sehingga perusahaan harus membayar lebih mahal
dari yang diperkirakan, piutang-piutang perusahaan yang tidak dapat tertagih,
kecolongan keuangan karena karyawan yang tidak jujur, produksi yang macet
karena mesin rusak, barang yang diproduksi tidak sesuai dengan kualitas yang
diharapkan, dan lain-lain kejadian yang dapat merugikan perusahaan.
Risiko perusahaan bahkan menjadi semakin besar dengan
semakin beraneka ragam barang yang diproduksi perusahaan dan semakin kompleks
pekerjaan yang dilakukan, atau semakin banyak transaksi yang terjadi.
Dengan kata lain, semakin kompleks aktivitas yang dilakukan, semakin besar
risiko yang dihadapi.
Kalau begitu, apa yang dimaksud
dengan risiko? Risiko adalah kemungkinan
kejadian yang merugikan. Dari pemahaman tentang risiko ini
dapat dilihat ada tiga unsur yang selalu ada dalam setiap risiko yakni:
·
risiko
itu adalah suatu kejadian;
·
kejadian
tersebut masih mengandung kemungkinan yang
berarti bisa saja terjadi atau bisa saja tidak terjadi; dan
·
jika
terjadi, ada akibat yang ditimbulkan berupa
kerugian.
Jadi risiko itu terdiri dari tiga unsur penting, yaitu
kejadian, kemungkinan, dan akibat. Risiko itu berhubungan dengan suatu
kejadian, dimana kejadian tersebut memiliki kemungkinan untuk terjadi atau
tidak terjadi, dan jika terjadi ada akibat berupa kerugian yang ditimbulkan.
Sebagai
contoh, risiko ”barang tidak terjual”:
Kejadian-nya: Barang yang
diproduksi tidak laku terjual.
Kemungkinan-nya: Barang
yang diproduksi bisa saja (memungkinkan untuk) terjual atau bisa saja tidak
terjual.
Akibat-nya: Jika
barang sampai tidak terjual, akibat yang merugikan adalah tidak memperoleh
pendapatan sementara sudah banyak biaya yang dikeluarkan.
Dari
ketiga unsur risiko ini yang terutama adalah kejadian. Karena risiko itu
adalah kejadian dan kejadian itu memiliki unsur kemungkinan dan akibat yang
merugikan.
Kalau
mau diuraikan lebih lanjut lagi, suatu kejadian tidak saja memiliki unsur
kemungkinan dan akibat tetapi ada unsur-unsur lainnya lagi. Ada tiga
unsur lain lagi yang dapat juga menjadi penentu besar kecilnya suatu risiko
yaitu:
·
eksposur,
·
waktu,
dan
·
rentan
Eksposur berhubungan dengan peluang terlibat pada suatu atau
beberapa kejadian. Semakin terekspos sesuatu, semakin berisiko dia.
Semakin banyak barang yang dilibatkan untuk dijual oleh suatu perusahaan (dalam
hal ini yang terekspos), akan semakin besar kerugian sekiranya barang tersebut
tidak laku terjual.
Semakin lama (waktu) sesuatu terekspos, akan semakin berisiko
dia. Membuat perjalanan dengan mengendarai mobil dari Jakarta ke Surabaya
akan lebih berisiko daripada membuat perjalanan dari Jakarta ke Bandung.
Mengapa demikian? Karena jarak yang ditempuh ke Surabaya lebih lama dari
ke Bandung.
Semakin lama waktu yang tempuh semakin besar kemungkinan
terjadi sesuatu kejadian yang merugikan. Demikian halnya dengan
perusahaan yang menjual barangnya dengan kredit. Semakin lama jangka
waktu kredit yang diberikan, semakin berisiko kredit tersebut.
Semakin rentan atau semakin mudah rusak/usang sesuatu, akan
semakin berisiko dia. Perusahaan yang menjual makanan akan lebih rentan
daripada perusahaan yang menjual alat elektronik. Makanan lebih mudah
rusak atau basi dibandingkan alat-alat elektronik. Perusahaan yang
menjual barang yang mudah rusak dan basi akan lebih berisiko daripada
perusahaan yang menjual barang yang tidak mudah rusak.
Walaupun ada beberapa hal yang dapat menentukan tingkat
risiko suatu kejadian, namun kesemuanya itu dapat dikelompokkan kedalam dua
kelompok besar yaitu unsur-unsur yang berhubungan dengan kemungkinan dan
unsur-unsur yang berhubungan dengan akibat.
Sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar berikut ini,
waktu dan rentan dapat dikelompokkan kedalam kemungkinan. Misalnya,
semakin lama jangka waktu kredit yang diberikan, akan semakin besar kemungkinan
kredit tersebut tidak dibayar. Demikian pula dengan rentan. Semakin
rentan sesuatu akan semakin besar kemungkinan kerugian yang dialami.
Sedangkan eksposur dapat dikelompokkan kedalam akibat.
Semakin terekspos sesuatu akan semakin besar akibat yang diderita jika terjadi
sesuatu. Semakin banyak perusahaan mengirim barang, semakin besar akibat
kerugian dari barang yang rusak atau hilang dalam perjalanan.Itu sebabnya dalam
memahami risiko, cukup dengan mengambil tiga unsur penting dari risiko
operasional yaitu kejadian, kemungkinan, dan akibat. Sedangkan unsur
lainnya seperti eksposur, waktu dan rentan tidak ditunjukkan sebab sudah dapat
dimasukkan kedalam kemungkinan dan akibat.
No comments:
Post a Comment