KLIK gambar untuk menutup Iklan

Friday, October 2, 2015

Budaya K3 pada Perusahaan

Budaya K3 pada Perusahaan    

Ada berbagai macam cara perusahaan untuk meningkatkan K3 bagi perusahaanya, salah satunya ialah meningkatkan kesadaran akan aspek K3 ini kepada para pekerjanya, karena seperti yang dinyatakan dalam teori Domino bahwa kecelakaan kerja sebagian besar karena perilaku yang buruk dari pekerja tersebut. Pekerja memiliki peranan penting untuk membantu perusahaan dalam pencapaian khususnya pada K3. Setiap pekerja adalah pribadi yang unik dan yang pastinya setiap masing-masing dari mereka memiliki persepsi yang berbeda akan aspek K3. Mungkin ada yang beranggapan K3 itu penting, K3 itu merepotkan, dan sebagainya. Disinilah peranan ahli K3 bersama manajemen untuk memberikan pengertian yang paling mendasar akan pentingnya K3. Seperti yang telah diketahui otak adalah pusat pengaturan dimana seluruh kegiatan seorang manusia dan tentunya juga dalam proses berpikirnya. Berpikir ialah mekanisme dasar dari sel otak manusia merefleksikan proses pencocokan pola atau pengenalan pola, Pikiran juga dapat mencampur, mencocokkan, menggabungkan, menukar, dan mengurutkan konsep-konsep, persepsi, dan pengalaman. Proses berpikir juga akan berpengaruh terhadap perilaku pekerja yang bersangkutan, selain itu, pentingnya untuk mengetahui pola pikir para pekerja ialah karena hal tersebut dapat berguna untuk mengetahui tools dan intervensi seperti apa yang tepat untuk memberikan arahan tentang pentingnya K3. Misalnya, dengan menggunakan model Transtheoritical Model. Dalam model tersebut menyatakan bahwa diperlukan kesiapan  bagi orang tersebut untuk berperilaku sehat dengan berbagai macam tahapan seperti precontemplation, contemplation, preparation, action dan maintenance. Kaitannya dalam K3, model tersebut juga dapat diterapkan untuk mengubah perilaku pekerja yang memiliki pola pikir belum “aware” terhadap aspek K3 agar kedepannya pekerja ini bisa dibimbing dan pola pikirnya dan perilakunya dapat berubah menjadi lebih sadar terhadap aspek K3.


Pertanyaannya adalah bagaimana mengetahui cara berpikir tiap pekerja dan cara mempengaruhi pekerja agar sadar dengan K3. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa proses berpikir itu adalah sebuah proses yang unik, tidak mungkin seorang ahli K3 mengetahui isi tiap kepala dari masing-masing pekerja. Bahkan seorang mentalist pun tidak bisa melakukan hal tersebut. Penting bagi perusahaan untuk membuat nilai-nilai positif terhadap K3 di perusahaan tersebut. Komitmen manajemen puncak untuk menjunjung tinggi nilai dan aspek K3 serta mengintegrasikannya ke tiap jajaran manajemen dan pekerja merupakan sebuah langkah efektif bagi perusahaan agar kesedaran akan aspek K3 menjadi meningkat sehingga kedepan akan terciptanya suatu safety culture di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, mengetahui bagaimana pola pikir pekerja dan bagaimana perilaku mereka selama bekerja merupakan sebuah langkah demi meningkatkan kesadaran akan K3 dan demi terciptanya budaya K3. Think safety, You will safe your self and safe peoples.

No comments:

Post a Comment