KASUS
“Wal-Mart Bribery in Mexico”
PERTANYAAN KASUS:
1.
Pertanyaan :
Dimana questionable payments (pembayaran yang mencurigakan) Wall-Mart terjadi?
Dan dimana hal ini menyebabkan dampak kerusakan yang buruk bagi perusahaan dan
para eksekutifnya? Mengapa?
Jawaban :
Skandal Wal-Mart ini terjadi di Mexico, karena
Wal-Mart ingin mempercepat izin untuk konstruksi toko, memperoleh informasi
rahasia, dan menghilangkan denda. Sehingga yang terjadi, izin yang biasanya
dibuat dalam waktu 1 bulan, dapat diselesaikan dalam beberapa hari karena
adanya skandal suap. Pada
awal bulan September 2005, akhirnya skandal suap ini terungkap. Diketahui ketika
laporan penyuapan telah diterima oleh US
Foreign Corrupt Practices Act (FCPA), namun eksekutif senior yang berada di
Mexico dan Amerika berusaha untuk menyembunyikan masalah ini, menghambat
penyelidikan, serta menumpulkan upaya tim investigator untuk menyelidiki kasus
ini. Upaya tersebut dilakukan oleh para eksekutif senior karena mereka tidak
ingin citra dan kredibilitas perusahaan menjadi hancur yang dapat membuat harga
saham menjadi turun.
2.
Pertanyaan :
Pembayaran 'gestores' dibuat untuk pihak ketiga, yang kemudian melakukan
penyuapan kepada pejabat lokal. Bagaimana perusahaan memastikan, bahwa vendor
pihak ketiga yang bekerja melalui pengacara hukum?
Jawaban :
Melalui Mr. Cicero seorang pengacara, perusahaan
mengkonfirmasi pihak ketiga tersebut, yang telah bertanggung jawab atas proses
pembayaran suap, menggunakan "gestores"
untuk mempercepat izin untuk konstruksi toko, memperoleh informasi rahasia, dan
menghilangkan denda.
3.
Pertanyaan :
Beberapa eksekutif senior Wal-Mart
mengetahui tentang suap tersebut, namun tidak mengambil tindakan yang efektif
untuk meminimalisir fraud ini. Apa langkah yang harus diambil oleh dewan
direksi untuk memastikan bahwa sistem dan pengendalian internal bekerja dengan
baik, sehingga mereka akan memperoleh informasi mengenai kegiatan dan aktivitas
manajerial yang mencurigakan?
Jawaban :
Untuk memastikan sistem dan internal control dalam perusahaan berjalan dengan baik atau tidak,
dewan direksi sebaiknya membentuk suatu komite audit yang independen dan memperkuat fungsi dewan komisaris untuk mengawasi
dan memastikan apakah segala aktivitas bisnis dan sistem yang mengatur
aktivitas bisnis tersebut berjalan sesuai dengan SOP dan telah menerapkan
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
Kemudian, tiap tahun akan dievaluasi lagi dengan
adanya auditor eksternal sehingga menghasilkan informasi keuangan yang tidak
menyesatkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
4.
Pertanyaan :
Wal-Mart Mexico tampaknya memiliki
budaya dalam mencapai tujuannya. Bagaimana dewan direksi memastikan bahwa
kegiatan operasional perusahaan tidak merusak tujuan dari tata kelola
perusahaan yang baik?
Jawaban :
Pihak Manajemen, Dewan direksi sebaiknya memaknai dan
berkomitmen penuh tentang penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) kepada para staffnya. GCG merupakan salah satu
kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang (going concern), sekaligus memenangkan
persaingan bisnis global.
Good
Corporate Governance (GCG) secara definitif
merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan dan menciptakan
nilai tambah (value added) untuk
semua stakeholder. Ada 4 unsur
penting dalam penerapan GCG, yakni akuntabilitas, kewajaran,
pertanggungjawaban, dan transparansi. Keempat komponen tersebut sangat penting
karena penerapan prinsip good corporate
governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan
keuangan dan juga dapat menunjang operasional perusahaan agar berjalan dengan
efektif.
No comments:
Post a Comment