Pihak Terkait Dalam Kebijakan Publik
Mengenai Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hal menarik pada pengembangan kebijakan lingkungan
adalah keikutsertaan banyak orang baik sector swasta maupun sector publik.
Setiap peserta meskipun mempunyai sudut pandang berbeda, memegang peran penting
dalam pengambilan keputusan dan perumusuan kebijakan lingkungan. Seperti model
umum satu sistem ekonomi, setiap peserta dalam proses pengembangan kebijakan
bekerja dengan motivasinya masing-masing. Namun masing-masing menyumbangkan
keahlian yang ssangat diperlukan untuk mencapai hasil akhir. Artinya proses ini
kurang sempurna tanpa mereka. Ada
beberapa cara untuk menggolongkan mereka yang membantu dalam pengembangan
kebijakan lingkungan. Dengan menggunakan klasifikasi yang sangat luas, mereka
dibedakan menjadi 2 kelompok besar yakni sektor swasta dan sektor publik.
Mereka adalah ahli atau pemerhati lingkungan, industriawan, ilmuan, ekonom dan
pemerintah beserta lembaganya. Perhatikan bahwa klasifikasi ini bersifat luas
dengan berbagai profesi yang ada dalam suatu kelompok.
- Ahli
Lingkungan
Jumlah warga
Negara yang tertarik mengenai masalah lingkungan meningkat dengan cepat pada
abad terakhir ini. Mulai akhir 1800an masyarakat menjadi lebih peduli akan
pelestarian sumber daya alam dan daerah-daerah hutan belantara, satu periode
yang disebut sebagai era konservasi. Sementara kepedulian tersebut
kadang-kadang dihalangi oleh krisis politik dan ekonomi, namun laju kepedulian
tidak pernah pudar. Perubahan fokus perhatian ini menunjukan bahwa konservasi
bergulir menuju gerakan lingkungan yang berlanjut sampai sekarang ini. Tetapi
sebenarnya pada dasawarsa 1960anlah muncul kesadaran masyarakat yang tinggi
akan kondisi lingkungan. Reaksi masyarakat akan hal ini dan yang lainnya
bersifat langsung dan agresif. Di Indonesia telah muncul banyak sekali
organisasi pemerhati lingkungan yang kecil-kecil seperti : Profauna, Dewan
Penelitian Alami, International Union For Concervation of Nature, Mapala,
Himpunan Pemerhati Lingkungan Indonesia (HPLI) dan pemerhati lingkungan kita
(Pelita). Menurut para analis kebijakan publik, jumlah keanggotaan, kekuataan
dan status merupakan faktor penting yang menentukan kemampuan kelompok untuk
mempengaruhi keputusan pemerintah dan praktek bisnis.
- Industriawan
Swasta
Kesadaran yang
meningkat akan isu lingkungan, pemaksaan yang lebih baik, dan kemajuan
teknologi pengurangan polusi bersama-sama telah memberikan andil yang besar
untuk terjadinya kerjasama antara industri dan sektor ekonomi lainnya. Industri
mempunyai keahlian teknologis untuk menentukan cara pengurangan polusi yang
efektif biaya dan pengetahuan untuk mengantisipasi implikasi pasar dari satu
gagasan kebijakan baru. Pemerintah mempunyai sumber daya dan kemampuan
menyebarkan data pasar mengenai teknologi baru yang dapat membantu industriawan
dalam pengambilan keputusan yang benar untuk menanggapi kebijakan lingkungan.
- Para Ilmuan
Peneliti ilmiah sangat
penting pada pengembangan kebijakan lingkungan sebagai contoh pengambilan
keputusan mempercayakan kepada ahli biologi kelautan dan ahli kimia untuk
menilai pengaruh pencemaran air permukaan terhadap kehidupan akustik dan
ekosistem kelautan. Sebagai akibat langsung dari penelitian semacam ini,
pemerintah dibanyak Negara telah mengalokasikan sejumlah dana untuk memulihkan
seluruh air tercemar seperti misalnya di danau buyan. Tidak perlu dipertanyakan
lagi bahwa kebijakan lingkungan akan menjadi sangat buruk tanpa adanya bukti
yang diperoleh melalui penelitian dan analisi yang mendalam.
- Ahli
Ekonomi
Dalam dua dasawarsa
terakhir, ekonomi dan kekuatan pasar telah memegang peranan yang makin penting
dalam merancang kebijakan lingkungan. Analisis ekonomi dengan mempertimbangkan
manfaat dan biaya dari semua masalah lingkungan dalam keputusan kebijakan
publik menjadi makin penting di Negara industri karena Negara atau masyarakat
telah mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk menangani banyak masalah
nasional. Jadi sesuai dengan kemajuan kebijakan lingkungan, makin besar peranan
ekonomi dalam merumuskan, mengukur, dan menginterpretasi konsep-konsep
kebijakan lingkungan. Dalam aplikasinya pada masalah lingkungan, analisis
manfaat biaya masih mengalami perkembangan dan banyak lahan baru untuk
dikembangkan.
No comments:
Post a Comment