KLIK gambar untuk menutup Iklan

Monday, February 20, 2017

Pengertian Return On Investment (ROI)

 Pengertian Return On Investment (ROI)

Return On Invesment adalah rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut dapat disebut bunga atau laba/rugi. Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal, pokok, basis biaya investasi. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan bukan dalam nilai desimal.
Return On Invesment merupakan salah satu dari rasio profitabilitas dimana rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas ini sangat diperhatikan oleh calon maupun pemegang saham karena akan berkaitan dengan harga saham serta dividen yang akan diterima. Oleh sebab itu, Return On Invesment dapat diartikan sebagai berikut :

Menurut S. Munawir dalam bukunya yang berjudul Analisis Laporan Keuangan menyatakan bahwa :

“Analisa Return On Invesment (ROI) ini merupakan teknik analisa yang sudah lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektifitas dari seluruh operasi perusahaan. Rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut”.(2004:89)
Bambang Riyanto (2001:336) dalam bukunya ”Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”, menjelaskan :
“Return on Investment atau tingkat pengembalian investasi menunjukkan tingkat kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.”
Sedangkan menurut M. Fakhrudin dan M. Sopian Hadianto (2001:65) dalam “Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal”, menjelaskan bahwa :
“Return on investment menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.”
Sofyan Syafri Harahap (2004:305) mengemukakan dalam “ Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”  bahwa :
“Return on invesment adalah suatu rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari modal pemilik”.
Dari pengertian yang telah diuraikan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Return On Investment (ROI) menunjukan seberapa banyak laba bersih yang bisa dihasilkan dari seluruh pemanfaatan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Sehingga dipergunakan angka laba setelah pajak dan kekayaan perusahaan.Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Semakin besar rasio ini maka semakin baik.
Unsur dari Return on Investment antara lain EAT (Earning After Tax) dan total investasi. Dalam bahasa sehari-hari EAT dapat dibahasakan sebagai keuntungan bersih perusahaan. Dalam prakteknya Return on Investment dipergunakan sebagai nilai yang menunjukkan tingkat pengembalian investasi. Semakin besar nilai Return on Investment menunjukkan semakin cepat pengembalian sebuah investasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi  ROI
Menurut Munawir dalam “Analisa Laporan Keuangan” (2001:89), besarnya Return on Investment dipengaruhi oleh dua faktor :
a.       Turnover dari operating assets (tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi).

b.      Profit Margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.

Besarnya Return on Investment akan berubah kalau ada perubahan profit margin atau assets turnover, baik masing-masing atau kedua-duanya. Dengan demikian, maka pimpinan perusahaan dapat menggunakan salah satu atau kedua-duanya dalam rangka memperbesar Return on Investment. Usaha mempertinggi Return on Investment dengan memperbesar profit margin adalah bersangkutan dengan usaha untuk mempertinggi efisiensi disektor produksi, penjualan dan administrasi. Usaha mempertinggi Return on Investment dengan memperbesar assets turnover adalah kebijaksanaan investasi dana dalam berbagai aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap.

2.      Analisis rasio Return On Investmen (ROI)
Analisis rasio Return On Investmen (ROI) dalam analisis keuangan mempunyai arti yang sangat penting karena merupakan salah satu tekhnik analisis yang bersifat menyeluruh (comprehensive). Analisis rasio Return On Investment (ROI) merupakan teknik analisis yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Return On Investment (ROI) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan investasi yang ditanamkan dalam total asset yang digunakan untuk memperoleh keuntungan.
Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”, besarnya Return On Investment (ROI) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :
Return On Investment =
=
Net Profit After Tax
× 100%
Total Asset



Uraian dari rumus diatas adalah:
a.                   Net Profit After Tax
Merupakan pendapatan bersih hasil usaha yang merupakan suatu pos dalam income statement (laporan rugi laba).
b.                  Total Assets
Yang termasuk ke dalam total asset adalah keseluruhan assets yang ditanamkan perusahaan dalam kegiatannya, yaitu yang terdiri dari :

1.      Current Assets, yaitu kas dan assets lainnya yang diharapkan dapat dikonversikan ke dalam kas, dijual atau dikonsumsikan baik dalam satu tahun atau dalam suatu siklus operasi. Adapun yang termasuk dalam current assets adalah : marketable securities, account receivable, inventories.
2.      Long Term Investment, umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu:
-                      Investasi dalam saham seperti obligasi, capital stocks atau longterm notes.
-                      Investment tanggible fixed assets yang tidak secara langsung digunakan dalam operasi, seperti misalnya tanah yang dibeli dengan modif spekulasi.
-                      Investasi dalam dana khusus seperti dana pensiun atau dana perluasan pabrik, juga termasuk disini adalah dana asuransi.
3.      Property, plant equipment, dan intangible assets yaitu terdiri dari peralatan fisik seperti tanah, bangunan, mesin, alat-alat, dan sumber daya seperti hutan dan mineral.
4.      Other Assets yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah biaya-biaya yang ditangguhkan (Deffered changes) misalnya : biaya-biaya organisasi yaitu  biaya-biaya yang terjadi pada saat pertama berdirinya perusahaan.

Kegunaan dan Kelemahan Return On Invesment (ROI)
Kegunaan dari Return On Invesment (ROI) adalah sebagai berikut :
a.       Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsipil ialah sifatnya yang menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi yan gbaik maka manajemen dengan menggunakan teknik analisa ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efsiensi produksi danefisiensi bagian penjualan. Apabila suatu perusahaan pada suatu periode telah mencapai “operating aset turnover“ sesuai dengan standar atau target yang telah ditetapkan, tetapi ternyata ROI-nya masih dibawah standar target, maka perhatian managemen dapat dicurahkan pada usaha peningkatan efisiensi disektor produksi dan penjualan. Sebaliknya apabila profit margin telah mencapai target atau standar yang telah ditetapkan, sedangkan operating aset turn over masih dibawah target maka perhatian managemen dapat dicurahka nuntuk perbaikan kebijaksanaan investasi baik dalam modal kerja maupun dalam aktiva tetap. Rendahnya operating aset turnover ini bisa disebabkan karena kesalahan dalam kebijakan pembelian bahan mentah yang dibeli terlalu besar menumpuk di gudang.
b.      Apabila perusahaan dapat mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh ratio industri, maka dengan analisa ROI ini dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis,sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya berada dibawah, sama, atau diatas rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat diketahui dimana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
c.       Analisa ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh divisi/ bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal kedalam bagian yang bersangkutan. Arti penting mengukur rate of return pada tingkat bagian adalah untuk dapat membandingkan efisiensi suatubagian dengan bagian yang lain didalam perusahaan yang bersangkutan.
d.      Return On Investment (ROI) selain berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk keperluan perencanaan. Misalnya Return On Investment (ROI) dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan kalau perusahaan akan mengadakan expansi.

Namun disamping manfaat yang diperoleh dari analisis perhitungan Return On Invesment (ROI), ada beberapa kelemahan yang melekat pada perhitungan Return On Invesment (ROI), antara lain :
1.      Siklus nilai uang yang sering berfluktuasi, sehingga mempengaruhi nilai assets dan profit margin.
2.      Penekanan terhadap Return On Invesment (ROI) yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan manajemen menitikberatkan pada pencapaian keuntungan yang bersifat jangka pendek dan mengabaikan pentingnya investasi dalam penelitian pengembangan.
3.      Perbedaan kebijakan keuangan perusahaan yang diterapkan dalam perusahaan sejenis, sehingga Return On Invesment (ROI) tidak dapat digunakan sebagai dasar penilaian antar perusahaan

3.      Contoh Kasus
Dimisalkan perusahaan ABC menginvestasikan Rp1 juta untuk mengkampayekan atau mempromosikan produknya melalui iklan. Dari kampanye iklan itu, perusahaan ABC memeroleh feedback berupa 150 telepon dimana 50 diantaranya tertarik untuk membeli produk yang dipromosikan. Total penjualan yang diperoleh sebesar Rp5 juta. Nah, persamaan matematika untuk mengalkulasi ROI adalah sebagai berikut:
ROI = (return on investment – initial investment)/invesment x (100)
Petunjuk
1.      Langkah pertama untuk mengalkulasi ROI adalah dengan menjabarkan return on invesment, dalam studi kasus di atas adalah total penjualan sebesar Rp5 juta.
2.      Setelah itu, cari tahu berapa besar initial investment. Dalam kasus perusahaan ABC, initial investment itu berupa investasi yang dipakai untuk kampanye iklan yaitu Rp1 juta.
3.      Sekarang lakukan penghitungan dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan di atas. ROI = [(5.000.000 – 1.000.000) : 1.000.000] x 100

4.      Hasil yang diperoleh adalah 400 dan bila dinyatakan dalam prosentase menjadi 400%. Angka itu memili arti bahwa perusahaan ABC memiliki return on investment sebesar 400 persen.

1 comment:

  1. Bingung Cari Situs Judi Online Terpercaya ?

    Situs Betting Terpercaya Dan Terbesar di ASIA
    PANDORAQQ
    Menawarkan | Fasilitas | Keunggulan
    Deposit & Withdraw Minimal Rp. 20.000,
    Deposit & Withdrawal Super Cepat

    BONUS ROLINGAN 0.5 % Tiap senin

    BONUS REFERAL 20 % Seumur Hidup

    Customer Service Sopan & Ramah Siap Membantu

    Live Chat Responsif 24 jam

    Real Fair Play 100%

    Server Tercepat di Asia Tanpa Lelet

    Jangan berpikir dua kali
    Daftar sekarang juga dan nikmati fasilitas nya

    DAFTAR SEKARANG : PANDORAQQ
    Link Alternatif : www•pandoraqq•net
    WA : +855966735893
    Line : pandoraqq
    Fanpage : Pandoraqq

    ReplyDelete