Pengertian
Return On Investment (ROI)
Return On Invesment adalah rasio uang
yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang
yang diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut dapat
disebut bunga atau laba/rugi. Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal,
pokok, basis biaya investasi. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase
dan bukan dalam nilai desimal.
Return On Invesment merupakan salah satu
dari rasio profitabilitas dimana rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal
sendiri. Rasio profitabilitas ini sangat diperhatikan oleh calon maupun
pemegang saham karena akan berkaitan dengan harga saham serta dividen yang akan
diterima. Oleh sebab itu, Return On Invesment dapat diartikan sebagai berikut :
Menurut S. Munawir dalam bukunya yang
berjudul Analisis Laporan Keuangan menyatakan bahwa :
“Analisa Return On Invesment (ROI) ini merupakan
teknik analisa yang sudah lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk
mengukur efektifitas dari seluruh operasi perusahaan. Rasio ini menghubungkan
keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau
aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut”.(2004:89)
Bambang
Riyanto (2001:336) dalam bukunya ”Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”,
menjelaskan :
“Return
on Investment atau tingkat pengembalian investasi menunjukkan tingkat kemampuan
dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan netto.”
Sedangkan
menurut M. Fakhrudin dan M. Sopian Hadianto (2001:65) dalam “Perangkat dan
Model Analisis Investasi di Pasar Modal”, menjelaskan bahwa :
“Return
on investment menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva
yang digunakan.”
Sofyan
Syafri Harahap (2004:305) mengemukakan dalam “ Analisis Kritis atas Laporan
Keuangan” bahwa :
“Return
on invesment adalah suatu rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih
diperoleh perusahaan bila diukur dari modal pemilik”.
Dari
pengertian yang telah diuraikan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Return On
Investment (ROI) menunjukan seberapa banyak laba bersih yang bisa dihasilkan
dari seluruh pemanfaatan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Sehingga dipergunakan
angka laba setelah pajak dan kekayaan perusahaan.Rasio ini menunjukkan berapa
besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Semakin
besar rasio ini maka semakin baik.
Unsur
dari Return on Investment antara lain EAT (Earning After Tax) dan total
investasi. Dalam bahasa sehari-hari EAT dapat dibahasakan sebagai keuntungan
bersih perusahaan. Dalam prakteknya Return on Investment dipergunakan sebagai
nilai yang menunjukkan tingkat pengembalian investasi. Semakin besar nilai
Return on Investment menunjukkan semakin cepat pengembalian sebuah investasi.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi ROI
Menurut Munawir dalam “Analisa Laporan
Keuangan” (2001:89), besarnya Return on Investment dipengaruhi oleh dua faktor
:
a. Turnover
dari operating assets (tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi).
b. Profit
Margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan
jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang
dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.
Besarnya Return on Investment akan berubah kalau ada
perubahan profit margin atau assets turnover, baik masing-masing atau
kedua-duanya. Dengan demikian, maka pimpinan perusahaan dapat menggunakan salah
satu atau kedua-duanya dalam rangka memperbesar Return on Investment. Usaha
mempertinggi Return on Investment dengan memperbesar profit margin adalah
bersangkutan dengan usaha untuk mempertinggi efisiensi disektor produksi,
penjualan dan administrasi. Usaha mempertinggi Return on Investment dengan
memperbesar assets turnover adalah kebijaksanaan investasi dana dalam berbagai
aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap.
2.
Analisis
rasio Return On Investmen (ROI)
Analisis
rasio Return On Investmen (ROI) dalam analisis keuangan mempunyai arti yang
sangat penting karena merupakan salah satu tekhnik analisis yang bersifat
menyeluruh (comprehensive). Analisis rasio Return On Investment (ROI) merupakan
teknik analisis yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dari
keseluruhan operasi perusahaan. Return On Investment (ROI) merupakan salah satu
rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan
investasi yang ditanamkan dalam total asset yang digunakan untuk memperoleh
keuntungan.
Menurut
Bambang Riyanto dalam bukunya “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”, besarnya
Return On Investment (ROI) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :
Return On Investment =
|
=
|
Net Profit After Tax
|
× 100%
|
Total Asset
|
Uraian
dari rumus diatas adalah:
a.
Net Profit After Tax
Merupakan pendapatan bersih hasil usaha
yang merupakan suatu pos dalam income statement (laporan rugi laba).
b.
Total Assets
Yang termasuk ke dalam total asset
adalah keseluruhan assets yang ditanamkan perusahaan dalam kegiatannya, yaitu
yang terdiri dari :
1. Current
Assets, yaitu kas dan assets lainnya yang diharapkan dapat dikonversikan ke
dalam kas, dijual atau dikonsumsikan baik dalam satu tahun atau dalam suatu
siklus operasi. Adapun yang termasuk dalam current assets adalah : marketable
securities, account receivable, inventories.
2. Long
Term Investment, umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu:
-
Investasi dalam saham seperti obligasi,
capital stocks atau longterm notes.
-
Investment tanggible fixed assets yang
tidak secara langsung digunakan dalam operasi, seperti misalnya tanah yang
dibeli dengan modif spekulasi.
-
Investasi dalam dana khusus seperti dana
pensiun atau dana perluasan pabrik, juga termasuk disini adalah dana asuransi.
3. Property,
plant equipment, dan intangible assets yaitu terdiri dari peralatan fisik
seperti tanah, bangunan, mesin, alat-alat, dan sumber daya seperti hutan dan
mineral.
4. Other
Assets yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah biaya-biaya yang ditangguhkan
(Deffered changes) misalnya : biaya-biaya organisasi yaitu biaya-biaya yang terjadi pada saat pertama
berdirinya perusahaan.
Kegunaan
dan Kelemahan Return On Invesment (ROI)
Kegunaan dari Return On Invesment (ROI)
adalah sebagai berikut :
a.
Sebagai salah satu kegunaannya yang
prinsipil ialah sifatnya yang menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan
praktek akuntansi yan gbaik maka manajemen dengan menggunakan teknik analisa
ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efsiensi produksi
danefisiensi bagian penjualan. Apabila suatu perusahaan pada suatu periode
telah mencapai “operating aset turnover“ sesuai dengan standar atau target yang
telah ditetapkan, tetapi ternyata ROI-nya masih dibawah standar target, maka
perhatian managemen dapat dicurahkan pada usaha peningkatan efisiensi disektor
produksi dan penjualan. Sebaliknya apabila profit margin telah mencapai target
atau standar yang telah ditetapkan, sedangkan operating aset turn over masih
dibawah target maka perhatian managemen dapat dicurahka nuntuk perbaikan
kebijaksanaan investasi baik dalam modal kerja maupun dalam aktiva tetap.
Rendahnya operating aset turnover ini bisa disebabkan karena kesalahan dalam
kebijakan pembelian bahan mentah yang dibeli terlalu besar menumpuk di gudang.
b.
Apabila perusahaan dapat mempunyai data
industri sehingga dapat diperoleh ratio industri, maka dengan analisa ROI ini
dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan
perusahaan lain yang sejenis,sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya
berada dibawah, sama, atau diatas rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat
diketahui dimana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut
dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
c.
Analisa ROI dapat digunakan untuk
mengukur efisiensi aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh divisi/ bagian,
yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal kedalam bagian yang
bersangkutan. Arti penting mengukur rate of return pada tingkat bagian adalah
untuk dapat membandingkan efisiensi suatubagian dengan bagian yang lain didalam
perusahaan yang bersangkutan.
d. Return
On Investment (ROI) selain berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk
keperluan perencanaan. Misalnya Return On Investment (ROI) dapat digunakan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan kalau perusahaan akan mengadakan
expansi.
Namun
disamping manfaat yang diperoleh dari analisis perhitungan Return On Invesment
(ROI), ada beberapa kelemahan yang melekat pada perhitungan Return On Invesment
(ROI), antara lain :
1.
Siklus nilai uang yang sering
berfluktuasi, sehingga mempengaruhi nilai assets dan profit margin.
2.
Penekanan terhadap Return On Invesment
(ROI) yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan manajemen menitikberatkan pada
pencapaian keuntungan yang bersifat jangka pendek dan mengabaikan pentingnya
investasi dalam penelitian pengembangan.
3.
Perbedaan kebijakan keuangan perusahaan
yang diterapkan dalam perusahaan sejenis, sehingga Return On Invesment (ROI)
tidak dapat digunakan sebagai dasar penilaian antar perusahaan
3. Contoh
Kasus
Dimisalkan
perusahaan ABC menginvestasikan Rp1 juta untuk mengkampayekan atau
mempromosikan produknya melalui iklan. Dari kampanye iklan itu, perusahaan ABC
memeroleh feedback berupa 150 telepon dimana 50 diantaranya tertarik untuk
membeli produk yang dipromosikan. Total penjualan yang diperoleh sebesar Rp5
juta. Nah, persamaan matematika untuk mengalkulasi ROI adalah sebagai berikut:
ROI
= (return on investment – initial investment)/invesment x (100)
Petunjuk
1. Langkah
pertama untuk mengalkulasi ROI adalah dengan menjabarkan return on invesment,
dalam studi kasus di atas adalah total penjualan sebesar Rp5 juta.
2. Setelah
itu, cari tahu berapa besar initial investment. Dalam kasus perusahaan ABC,
initial investment itu berupa investasi yang dipakai untuk kampanye iklan yaitu
Rp1 juta.
3. Sekarang
lakukan penghitungan dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan di atas.
ROI = [(5.000.000 – 1.000.000) : 1.000.000] x 100
4. Hasil
yang diperoleh adalah 400 dan bila dinyatakan dalam prosentase menjadi 400%.
Angka itu memili arti bahwa perusahaan ABC memiliki return on investment
sebesar 400 persen.
Bingung Cari Situs Judi Online Terpercaya ?
ReplyDeleteSitus Betting Terpercaya Dan Terbesar di ASIA
PANDORAQQ
Menawarkan | Fasilitas | Keunggulan
Deposit & Withdraw Minimal Rp. 20.000,
Deposit & Withdrawal Super Cepat
BONUS ROLINGAN 0.5 % Tiap senin
BONUS REFERAL 20 % Seumur Hidup
Customer Service Sopan & Ramah Siap Membantu
Live Chat Responsif 24 jam
Real Fair Play 100%
Server Tercepat di Asia Tanpa Lelet
Jangan berpikir dua kali
Daftar sekarang juga dan nikmati fasilitas nya
DAFTAR SEKARANG : PANDORAQQ
Link Alternatif : www•pandoraqq•net
WA : +855966735893
Line : pandoraqq
Fanpage : Pandoraqq