KLIK gambar untuk menutup Iklan

Friday, October 16, 2015

Etika Bisnis - KASUS Wal-Mart Bribery in Mexico

KASUS
Wal-Mart Bribery in Mexico


PERTANYAAN KASUS:
1.      Pertanyaan :
Dimana questionable payments (pembayaran yang mencurigakan) Wall-Mart terjadi? Dan dimana hal ini menyebabkan dampak kerusakan yang buruk bagi perusahaan dan para eksekutifnya? Mengapa?

Jawaban :
Skandal Wal-Mart ini terjadi di Mexico, karena Wal-Mart ingin mempercepat izin untuk konstruksi toko, memperoleh informasi rahasia, dan menghilangkan denda. Sehingga yang terjadi, izin yang biasanya dibuat dalam waktu 1 bulan, dapat diselesaikan dalam beberapa hari karena adanya skandal suap. Pada awal bulan September 2005, akhirnya skandal suap ini terungkap. Diketahui ketika laporan penyuapan telah diterima oleh US Foreign Corrupt Practices Act (FCPA), namun eksekutif senior yang berada di Mexico dan Amerika berusaha untuk menyembunyikan masalah ini, menghambat penyelidikan, serta menumpulkan upaya tim investigator untuk menyelidiki kasus ini. Upaya tersebut dilakukan oleh para eksekutif senior karena mereka tidak ingin citra dan kredibilitas perusahaan menjadi hancur yang dapat membuat harga saham menjadi turun.

2.      Pertanyaan :
Pembayaran 'gestores' dibuat untuk pihak ketiga, yang kemudian melakukan penyuapan kepada pejabat lokal. Bagaimana perusahaan memastikan, bahwa vendor pihak ketiga yang bekerja melalui pengacara hukum?

Jawaban :
Melalui Mr. Cicero seorang pengacara, perusahaan mengkonfirmasi pihak ketiga tersebut, yang telah bertanggung jawab atas proses pembayaran suap, menggunakan "gestores" untuk mempercepat izin untuk konstruksi toko, memperoleh informasi rahasia, dan menghilangkan denda.




3.      Pertanyaan :
Beberapa eksekutif senior Wal-Mart mengetahui tentang suap tersebut, namun tidak mengambil tindakan yang efektif untuk meminimalisir fraud ini. Apa langkah yang harus diambil oleh dewan direksi untuk memastikan bahwa sistem dan pengendalian internal bekerja dengan baik, sehingga mereka akan memperoleh informasi mengenai kegiatan dan aktivitas manajerial yang mencurigakan?

Jawaban :
Untuk memastikan sistem dan internal control dalam perusahaan berjalan dengan baik atau tidak, dewan direksi sebaiknya membentuk suatu komite audit yang independen dan memperkuat fungsi dewan komisaris untuk mengawasi dan memastikan apakah segala aktivitas bisnis dan sistem yang mengatur aktivitas bisnis tersebut berjalan sesuai dengan SOP dan telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
Kemudian, tiap tahun akan dievaluasi lagi dengan adanya auditor eksternal sehingga menghasilkan informasi keuangan yang tidak menyesatkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

4.      Pertanyaan :
Wal-Mart Mexico tampaknya memiliki budaya dalam mencapai tujuannya. Bagaimana dewan direksi memastikan bahwa kegiatan operasional perusahaan tidak merusak tujuan dari tata kelola perusahaan yang baik?

Jawaban :
Pihak Manajemen, Dewan direksi sebaiknya memaknai dan berkomitmen penuh tentang penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) kepada para staffnya.  GCG merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang (going concern), sekaligus memenangkan persaingan bisnis global.

Good Corporate Governance (GCG) secara definitif merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan dan menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder. Ada 4 unsur penting dalam penerapan GCG, yakni akuntabilitas, kewajaran, pertanggungjawaban, dan transparansi. Keempat komponen tersebut sangat penting karena penerapan prinsip good corporate governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga dapat menunjang operasional perusahaan agar berjalan dengan efektif.

No comments:

Post a Comment