A. Akuntansi Untuk Investasi pada Saham Biasa
Untuk mengendalikan manajemen dan operasi perusahaan
lain dapat dilakukan dengan jalan pemilikan sebagian besar atau seluruh modal
sahamnya, meskipun perusahaan lain yang dimaksud masih tetap melanjutkan usaha
dan mempertahankan usahanya. Dengan adanya pemilikan terhadap sebagian besar saham-saham
berarti kekayaan dan sumber-sumber dari perusahaan yang bersangkutan berada
dibawah pengelolaan satu manajemen
Suatu perusahaan yang memiliki sebagian besar dari
atau seluruh modal saham yang beredar dari perusahaan lain disebut dengan
perusahaan induk (parent company). Apabila sebuah perusahaan dibentuk dengan
tujuan khusus untuk memiliki saham-saham dan mengendalikan perusahaan lain,
maka perusahaan tersebut disebut Holding company. Sumber pendapatan utama bagi
holding company berupa dividen dari saham-saham yang dimilikinya,sedang
biaya-biaya operasi berupa biaya administrative sifatnya. Sedangkan perusahaan
yang manajemen dan operasinya di kendalikan baik oleh perusahaan induk atau
holding company disebut sebagai perusahaan anak (subsidiary company).
Prinsip akuntansi yang diterima secara umum untuk
pencatatan akuisisi saham biasa mewajibkan investasi tersebut dicatat pada
biaya perolehannya. Pedoman umum untuk mengukur biaya saham bias yang diperoleh
dalam penggabungan usaha secara pembelian juga
dapat diterapkan untuk investasi saham biasa yang kurang dari 50 persen saham
biasa berhak suara perusahaan lain. Biaya investasi termasuk kas yang
dikeluarkan, nilai wajar aktiva lain yang diserahkan atau surat berharga yang
diterbitkan, dan tambahan biaya-biaya lansung untuk memperoleh investasi,
selain biaya-biaya pencatatan dan penerbitan surat berharga yang dicatat
sebagai tambahan modal disetor .
Satu dari dua metode dasar akuntansi untuk investasi
saham biasa tidak lancer yang umum digunakan adalah:
- Metode Biaya.
- Metode Equitas
1. Metode Biaya
Berdasarkan metode biaya, investasi dalam saham biasa
dicatat pada biayanya, dan dividen dari laba berikutnya dilaporkan sebagai
pendapatan dividen. Ada suatu pengecualian, dividen yang diterima melebihi bagian
laba investor setelah saham diperoleh, dianggap sebagai pengembalian modal
(likuidasi dividen) dan dicatat sebagai pengurang terhadap akun investasi.
Metode ini berasumsi bahwa selama tahun buku berjalan segala perubahan atas
modal tidak mempengaruhi rekening investasi pada saham anak, dianggap
perusahaan anak adalah entity sendiri, tetapi perubahan modal anak tersebut
diakui pada waktu menyusun laporan posisi keuangan gabungan dengan membentuk
rekening”laba yang ditahan untuk induk” (return earning to parent). Jumlah ini
akan menyesuaikan jumlah modal anak yang secara proporsional akan menunjukkan
hak induk pada modal anak itu.
Sehingga ketika perusahaan induk memberikan informasi
laba atau rugi operasi “tidak dilakukan jurnaln pembagian dividen perusahaan
anak akan dicatat sejumlah yang menjadi hak induk sebagai berikut:
a. Ketika diumumkan pembagian dividen
Piutang dividen
Rp.xxx
Pendapatan
dividen
Rp.xxx
b. ketika dividen dibayarkan oleh anak
Kas
Rp.xxx
Piutang
dividen
Rp.xxx
2. Metode Ekuitas
Apabila perusahaan induk menerapkan metode ekuitas
untuk mengikuti perubahan modal perusahaan anak, maka setiap kondisi yang
menyebabkan perubahan terhadap jumlah modal anak akan selalu dilakukan
penyesuaian terhadap rekening”investasi pada saham anak”. Sehingga jumlah
“investasi pada saham anak” setelah ditambah”kelebihan harga pokok diatas nilai
buku (KHPDNB)” atau dikurangi dengan”kelebihan nilai buku diatas harga pokok
(KNBDHP)” akan selalu menunjukkan proporsi kepemilikan modal perusahaan anak
oleh induk.
Akuntansi metode ekuitas pada dasarnya adalah
akuntansi akrual untuk investasi ekuitas yang memungkinkan perusahaan induk
menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan anak. Berdasarkan metode
ekuitas, investasi dicatat pada biaya perolehan dan disesuaikan dengan
keuntungan, kerugian dan dividen. Perusahaan induk melaporkan bagian miliknya
yang menjadi keuntungan perusahaan anak sebagai pendapatan investasi dan bagian
bebannya dari kerugian perusahaan anak sebagai kerugian investasi. Akun
investasi ditambah dengan pendapatan investasi dan dikurangi dengan kerugian
investasi.
Ketika perusahaan anak sudah mengakui laba operasi,
perusahaan induk akan melakukan catatan:
Investasi pada saham anak
Rp.xxx
Laba perusahaan
anak
Rp.xxx
Jurnal tersebut berarti perusahaan induk mengakui
tambahan haknya pada modal anak dengan menambah jumlah investasi dan mengakui
laba perusahaan anak. Jumlah yang diakui tersebut sebesar persentase pemilikan
saham anak kali laba yang dihasilkan anak. Laba perusahaan anak sebelah kredit
tersebut akan menambah jumlah laba yang ditahan perusahaan induk.
Apabila perusahaan anak mengalami rugi operasi maka
perusahaan induk akan melakukan catatan :
Rugi perusahaan
anak
Rp.xxx
Investasi pada saham
anak
Rp.xxx
Rugi perusahaan anak akan mengurangi laba ditahan
induk dan mengurangi rekening investasi pada saham anak.
Pembagian dividen yang dilakukan perusahaan anak akan
menurunkan jumlah modal perusahaan anak dan secara tidak langsung menurunkan
jumlah investasi saham oleh perusahaan induk. Pembagian dividen oleh perusahaan
anak tersebut akan dicatat oleh perusahaan induk (ketika diumumkan oleh
perusahaan anak):
Piutang dividen perusahaan
anak
Rp.xxx
Investasi pada saham
anak
Rp.xxx
Ketika dividen dibayarkan oleh perusahaan anak,
perusahaan induk akan mencatat:
Kas
Rp.xxx
Piutang dividen
anak
Rp.xxx
No comments:
Post a Comment