Human Development
Sumber
Daya Manusia (SDM) adalah rancangan sistem–sistem formal dalam sebuah
organisasi untuk memastikan peggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien
guna mencapai tujuan-tujuan organisasional.
Dalam sebuah
lingkungan dimana angkatan kerja terus berubah , hukum berubah dan kebutuhan
dari pemberi kerja juga berubah, manajemen SDM harus terus berubah dan
berkembang. Hal ini sangat benar ketika manajemen beroperasi secara global. Ada
beberapa pengaruh yang secara bersamaan telah menyebabkan peningkatan
perdagangan dunia sebesar 60% dalam dekade terakhir. Berikut ini adalah
beberapa pengaruh yang paling penting dalam peningkatan perdagangan dunia:
1)
Perubahan
Populasi Global.
2)
Ketergantungan
Ekonomi Global.
3)
Aliansi Daerah.
4)
Komunikasi
Global
Sumber Daya Manusia dan
Bisnis Internasional
berfungsi sebagai:
1.
Merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan dan kegiatan SDM di markas kantor
induk perusahaan multinasional.
2.
Menjalankan kegiatan SDM di cabang asing dari suatu MNC (Multinational
Corporation).
Faktor yang Mempengaruhi Sumber Daya Manusia adalah:
1. Faktor Kultural :
perbedaan kultural merentang luas dari negara ke negara menuntut perbedaan yang
berhubungan dengan praktik personil diantara cabang asing milik perusahaan
2. Faktor Ekonomi :
perbedaan ekonomi diantara negara juga beralih menjadi perbedaan antar negara
dalam praktik SDM
3. Faktor Biaya Tenaga
Kerja : perbedaan biaya dalam tenaga kerja juga mengakibatkan perbedaan dalam
praktik SDM
4. Faktor Hubungan
Industrial : hubungan antara pekerja, serikat buruh dan majikan sangat dramatik
antar negara dan mempunyai dampak besar terhadap praktik SDM
5. Masyarakat Eropa :
pasar bersama untuk barang, jasa, modal dan bahkan tenaga kerja
Pelatihan dan Pemeliharaan Karyawan Internasional terdiri dari:
1. Penyaringan yang
saksama hanya merupakan langkah pertama dalam memastikan keberhasilan orang
yang ditugaskan ke luar negeri.
2. Karyawan bisa
menuntut pelatihan khusus.
3. Kebijakan SDM
Internasional harus dirumuskan untuk mengkompensasi para manajer luar negeri
untuk memelihara hubungan tenaga kerja yang sehat.
Pengorientasian
dan Pelatihan Karyawan untuk Penugasan Internasional dapat dilakukan dengan:
1. Orientasi dan
pelatihan untuk penugasan internasional dapat membantu karyawan (dan keluarga
mereka) menghindari kejutan kultural dan menyesuaikan diri lebih baik dengan
lingkungan baru mereka.
2. Pengembangan
manajemen internasional untuk mendorong perbaikan kontrol atas operasi global
dengan membangun satu kultur perusahaan yang disatukan.
3. Para manajer
hendaknya lebih konsisten tunduk terhadap nilai-nilai, kebijakan dan sasaran
begitu mereka kembali dari luar negeri.
Hubungan
Tenaga Kerja Internasional yaitu:
1.
Sentralisasi : tawar-menawar di tingkat pabrik.
2.
Struktur serikat buruh : berkonsentrasi pada fungsi jasa dan administrasi.
3.
Organisasi majikan : cenderung dilakukan asosiasi majikan.
4.
Pengakuan serikat buruh : untuk tawar-menawar.
5.
Keamanan serikat buruh : kesepakatan toko tertutup yang formal.
6.
Kontrak manajemen tenaga kerja : dokumen yang mengikat secara sah.
7.
Muatan dan lingkup tawar-menawar : berfokus pada upah, jam dan kondisi kerja.
8.
Menangani keluhan : ditangani mesin yang diakui di luar kontrol formal serikat
buruh.
9.
Pemogokan : menukik jauh ke dalam pendapatan perusahaan masing-masing.
10. Peran
pemerintah : tidak mengatur proses tawar-menawar namun menghendaki penetapan
langsung.
11.
Partisipasi pekerja : menciptakan sistem pekerja dalam manajemen langsung.
12.
Kodeterminasi : perwakilan pekerja wajib pada sebuah dewan direksi perusahaan.
No comments:
Post a Comment