KLIK gambar untuk menutup Iklan

Thursday, February 19, 2015

Pola Penerimaan Pemerintah : Pola Penerimaan Pusat

Pola Penerimaan Pemerintah : Pola Penerimaan Pusat

Dalam periode tahun 1967-1975 penerimaan pemerintah pusat meningkat dengan pesatnya yaitu kira-kira 10% atau menjadi lebih besar dari 20% dari Gross Domestic Product atau GDP serta hampir keseluruhannya berasal dari minyak (Anne Booth).Penerimaan negara ini dikelompokkan menjadi:
a)      Penerimaan dalam negeri bukan minyak,yang terbagi dalam:

1)      Pajak langsung;

2)      Pajak tidak langsung;dan

3)      Penerimaan bukan pajak

b)      Penerimaan pajak minyak.

c)      Penerimaan dari luar negeri seperti pinjaman dan bantuan.

Dalam periode ini,pemerintah belum melakukan pinjaman dari pihak perbankan seperti dengan penerbitan obligasi pemerintah.Dari kondisi ini,terlihat bahwa arah pola penerimaan pajak dalam periode 1967-1975 adalah:
a)      Peningkatan pajak atas perusahaan minyak.
b)      Masih rendahnya pajak dari bukan minyak.
c)      Sangat rendahnya pajak tidak langsung.
d)     Naiknya penerimaan untuk bantuan proyek dan kredit ekspor.
Dengan usaha penyempurnaan kebijakan pajak,tahun 1990-an pola penerimaan pajak menjadi terbalik jika dibandingkan dengan periode 1967-1975,yaitu:
a)      Pajak atas perusahaan minyak menurun.
b)      Pajak bukan minyak meningkat.
c)      Pajak tidak langsung tidak turun.

d)     Penerimaan untuk bantuan proyek dan kredit ekspor turun pelan-pelan.

Referensi    :

1)      Sudirman,I wayan.2011.Kebijakan fiskal dan moneter.Cetakan pertama,Kencana Prenada Media Group,Jakarta.

2)      http//pola penerimaan pemerintah.com

3)      http//pola penerimaan pemerintah pusat.com

4)      http.pola penerimaan daerah.com

5)      http.penghasilan pemerintah dari inflasi.com





No comments:

Post a Comment