KLIK gambar untuk menutup Iklan

Wednesday, April 15, 2015

AUDITING - PENGUJIAN PENGENDALIAN / MENILAI RESIKO PENGENDALIAN (Assessing Control Risk)

PENGUJIAN PENGENDALIAN / MENILAI RESIKO PENGENDALIAN (Assessing Control Risk)
      Assessing Control Risk  merupakan suatu proses mengevaluasi pengendalian intern suatu entitas dalam mencegah atau mendeteksi salah saji yang material dalam laporan keuangan (AU 319.47).
Tujuan dari menilai resiko pengendalian adalah untuk membantu auditor dalam membuat suatu pertimbangan mengnai resiko salah saji yang materil dalam asersi laporan keuangan. Namun sebelum melakukan penilaian pengendalian resiko, seorang auditor harus memahami perancangan dan pengimplementasian pengandalian internal sebelum memutuskan apakah entitas tersebut dapat diaudit (auditabilitas). Ada dua factor yang menetukan auditabilitas, yaitu :

A.    Integritas Manajemen
        Jika manajemen tidak memiliki integritas, maka sebagian besar auditor tidak akan menerima penugasan audit. Oleh karena itu, untuk melakukan penilaian pengendalian risiko seorang auditor harus memastikan apakah manjemen entitas itu sudah memiliki integritas yang jelas.

B.    Kelengkapan catatan akuntansi
      Catatan akuntansi merupakan sumber bukti audit yang penting bagi sebagian besar tujuan audit. Disini seorang auditor juga harus memeriksa apakah semua jenis laporan keuangan entitas tersebut sudah lengkap atau belum. Jika belum lengkap maka auditor melakukan tugasnya.
      Setelah memahami pengendalian internal, auditor dapat membuat penilaian pendahuluan atas resiko pengendalian terlebih dahulu sebagai bagian dari penilaian resiko salah saji yang material secara keseluruhan. Penilaian ini merupakan ukuran ekspektasi auditor bahwa pengendalian internal akan mencegah salah saji yang material atau mendeteksi dan mengoreksi jika salah saji itu sudah terjadi.
      Penting untuk diingat bahwa penilaian resiko pengendalian dibuat untuk asersi individual, bukan untuk pengendalian intern secara keseluruhan, komponen pengendalian intern individual atau kebijakan atau prosedur individual.
      Dalam membuat penilaian resiko pengendalian untuk suatu asersi, penting bagi auditor untuk :
1.     Mempertimbangkan Pengetahuan Yang Diperoleh Dari Prosedur Untuk Memperoleh Suatu Pemahaman
            Auditor melaksanakan prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman mengenai pengendalian intern untuk asersi laporan keuangan yang signifikan. Ketika auditor memperoleh suatu pemahaman mengenai pengendalian intern, biasanya ia akan membuat pertanyaan, mengamati pelaksanaan tugas dan pengendalian serta memeriksa dokumen-dokumen yang akan menjadi bukti untuk mengizinkannya menilai resiko pengendalian dibawah maksimum.

2.     Mengidentifikasi Salah Saji Potensial Yang Dapat Muncul Dalam Asersi Entitas
            Beberapa kantor akuntan publik menggunakan perangkat lunak computer yang menghubungkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tertentu dalam kuesioner yang terkomputerisasi dengan salah saji potensial untuk asersi-asersi tertentu. Tapi, auditor perlu memahami bahwa sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi digunakan untuk mengevaluasi dan menilai salah saji potensial intern yang dapat muncul dalam asersi laporan keuangan tertentu. Salah saji potensial dapat diidentifikasikan untuk asersi kelas transaksi utama dan yang berhubungan dengan saldo akun yang signifikan, seperti kas dan hutang usaha.

3.     Mengidentifikasi Pengendalian-Pengendalian Yang Diperlukan
      Seorang auditor dapat mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang mungkin dapat mencegah atau mendeteksi dan memperbaiki salah saji potensial tertentu dengan menggunakan perangkat lunak computer yang memproses jawaban kuesioner pengendalian intern atau dengan cara manual dengan menggunakan daftar (check list).


Contoh salah saji potensial dan pengendalian yang diperlukan

Salah saji potensial (asersi)
Pengendalian yang diperlukan
Pengujian pengendalian
·     Suatu pengeluaran kas dapat divbuat untuk tujuan yang tidak diotorisasi (keberadaan atau kejadian atas transaksi yang valid)
·     komputer mencocokkan informasi cek dengan informasi yang mendukung untuk stiap transaksi pengeluaran


·     hanya personel dengan otorisasi yang diizinkan untuk menjalankan program dan menangani cek



·     pemisahan tugas dalam menyetujui tanda bukti pembayaran dan menandatangani cek
·     menggunkan teknik-teknik audit dengan bantuan computer, seperti data pengujian untuk menguji pengendalian aplikasi computer
·     mengamati individu- individu yang menangani pengeluaran kas dan membandingkannya dengan personil yang memiliki otorisasi
·     mengamati pemisahan tugas
·     suatu tanda bukti mungkin dibayar dua kali (keberadaan transaksi yang valid)
·       computer secara elektronik membatalkan tanda bukti dan informasi pendukung ketika cek diterbitkan.


·       memberi tanda pada tanda bukti pembayaran dan dokumen pendukung dengan tanda Lunas ketika cek diterbitkan.
·     menggunkan teknik-teknik audit dengan bantuan computer, seperti data pengujian untuk menguji pengendalian aplikasi computer
·     mengamati pemberian cap kepada dokumen dan atau memerisa sampel dari dokumen yang telah dibayar untuk memeriksa adanya tanda Lunas.
·     Suatu cek dapat diterbitkan untuk jumlah yang salah atau dicatat dalam jumlah yang salah (penilaian atau alokasi)
·     Computer mencocokkan informasi cek dengan informasi yang mendukung tanda bukti dan hutang usaha untuk setiap transasksi pengeluaran

·     Computer membandingkan jumlah cek yang diterbitkan dengan jumlah yang dicatat dalam pengeluaran kas




·     Rekonsiliasi bank  independen secara periodic.
·     menggunkan teknik-teknik audit dengan bantuan computer, seperti data pengujian untuk menguji pengendalian aplikasi computer
·     menggunkan teknik-teknik audit dengan bantuan computer, seperti data pengujian untuk menguji pengendalian aplikasi computer

·     mengamati kinerja rekonsiliasi bank dan/ atau memeriksa rekonsiliasi bank




4.     Melaksanakan Pengujian Pengendalian
            Pengujian yang dideskripsikan termasuk teknik audit dengan bantuan computer, bukti pendokumentasian inspeksi, pertanyaan terhadap personil an mengamati personil klien dalam melaksanakan pengendalian. Hasil dari setiap pengujian pengendalian seharusnya menyediakan bukti mengenai efektifitas dari rancangan dan operasi dari pengendalian yang dibutuhkan. Sebagai contoh, dengan menggunakan teknik audit dengan bantuan computer untuk menguji bahwa computer membandingkan jumlah cek yang diterbitkan dengan pemasukan dalam pengeluaran kas, auditor memperoleh bukti mengenai efektivitas pengendalian terhadap transaksi peneluaran kas.

5.     Mengevaluasi Bukti Dan Membuat Penilaian
            Penilaian akhir dari resiko pengendalain untuk asersi laporan keuangan didasarkan pada pengevaluasian bukti yang diperoleh dari prosedur untuk memperoleh pemahaman mengenai pengendalian intern dan pengujian pengendalian yang berhubungan. Menentukan tingkat resiko pengendalian yang dinilai merupakan masalah pertimbangan yang professional.

            Pengevaluasian bukti melibatkan pertimbangan kuantitatif  maupun kualitatif. Dalam menarik suatu kesimpulan mengenai kesimpulan mengenai efektifitas pengendalian intern, auditor sering kali menggunakan petunjuk mengenai frekuensi penyimpangan yang dapat di tolerasni, yang biasanya diekspresikan dalam bentuk persentase, dari suatu pelaksanaan pengendalian yang sesuai. 










No comments:

Post a Comment