TEKNIK PENILAIAN INVESTASI SEKTOR PUBLIK.
Pada dasarnya, prinsip penilaian investasi sangat sederhana. Terdapat empat langkah utama untuk mengevaluasi suatu proyek investasi, yaitu:
1. Identifikasi
kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan
Organisasi sektor publik seringkali dihadapkan pada banyak
altematif investasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Oleh karena itu perlu
diidentifikasi alternatif-alternatif yang memungkinkan untuk dianalisis lebih
lanjut.
2. Menentukan semua
manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan (cost/benefit
relationship).
Perhitungan manfaat dan biayaharus pula memasukkan analisis
manfaat dan biaya sosial (social cost/benefit) yang ditimbulkan dari investasi
publik yang akan dilakukanPada organisasi sektor publik biaya dan manfaat
seringkali tidak dapat secara langsung diukur dengan satuan uang, sehingga
teknik-teknik analisis biaya manfaat sangat cocok untuk diterapkan.
3. Menghitung
manfaat dan biaya dalam rupiah.
Langkah kedua adalah menghitung manfaat dan biaya investasi
dalam satuan rupiah. Terkadang terdapat kesulitan dalam langkah kedua ini.
Kesulitan yang dihadapi adalah apabila biaya dan manfaat dari suatu proyek tidak
dapat diukur dalam bentuk rupiah.
4. Memilih proyek
yang memiliki manfaat terbesar dan efektivitas biaya yang tinggi.
Rasio biaya dan manfaat atau efektivitas biaya merupakan
titik awal penentuan peneri¬maan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat
mempengaruhi perhitungan. Dapat m,enggunakan analisis moneter., yang mungkin
mengindikasi bahwa proyek akan memeberikan nilai uang terbaik.
Terdapat beberapa teknik untuk melakukan penilaian
investasi, yang dibedakan menjadi 2 metode:
1. Metode penilaian
invesyasi tradisional.
a. Rate of Return
on Capital
ROCE = Laba Akuntansi / Jumlah Modal Yang Diinvestasikan
b. Payback Period
Digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian
investasi dengan rumus PP = Investasi Awal / Keuntungan Tahunan. Payback period
merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan sederhana. Se¬hingga
banyak digunakan. Namun demikian, Payback period mengandung kelemahan, yaitu:
• Metode ini
mengabaikan penerimaan – penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh
setelah payback period tercapai.
• Metode
payback period mengabaikan nilai waktu uang.
• Metode
payback period tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi yang
bersifat mutually exclusive.
2. Metode aliran kas
yang diskontokan (discounted cah flow/DCF)
a. Net Present
Value
Net present value dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPV = CF0 + + + +
… +
Dalam hal ini:
i = tingkat
diskonto
n = 1,……..,50
th. (umur proyek)
CF = cash flow
Dengan formulasi lain, NPV dinyatakan:
NPV = (Cash Flow x Present Value) – Investasi
Jika NPV = + maka diterima, sedangkan jika NPV = - maka
ditolak.
b. Internal Rate of
Return
Mendiskontokan future cash pada tingkat NPV yang bernilai
nol. Jika IRR nilai besar maka diterima.
No comments:
Post a Comment