Proses Bisnis Prokuremen dan Sumber
Daya Manusia
1.1
Proses Bisnis Prokuremen
A.
Tinjauan
Prokuremen adalah
proses bisnis daripemilihan sumber daya, pemesanana dan mendapatkan barang atau
jasa. Pembelian adalah sinonim untuk
prokuremen. Langkah umum dalam proses prokuremen adalah :
·
Menentukan kebutuhan
·
Memilih sumber daya
·
Permintaan untuk quotation
·
Memilih pemasok
·
Menerbitkan pesanan pembelian
·
Penerimaan barang
·
Verifikasi faktur
·
Pembayaran kepada pemasok
Sistem
enterprise resource planning (ERP) mampu menyimpan dan memproses sejumlah
informasi yang sangat besar yang berkaitan dengan prose bisnis
prokuremen.SAP/R3 mendukung prokuremen pada modul pengelolaan material. R/3
menyediakan cara online, sistem terintegrasi total untuk pembuatan dan
pertukaran dokumen yang diperluka dalam proses bisnis prokuremen. Dokumen pada
R/3 adalah dokumen online.Dokumen ini juga dapat dicetak dan ditukarkan secara
manual. Dokumen prokuremen yang tersedia pada R/3 terdiri dari :
·
Permintaan pembelian
·
Permintaan untuk quotation
·
Quotation
·
Pesanan pembelian
·
Perjanjian ringkas
·
Kontrak
·
Perjanjian penjadwalan
·
Pencatatan informasi pembelian
Semua dokumen prokuremen ditentukan
dengan tipe kode dokumen. Setiap dokumen memiliki tempat header dan tempat item
(rinci). Tempat header berisi informasi yang relevan dengan dokumen secara
keseluruhan, seperti nomer pemasok.Tempat item menentukan informasi item secara
rinci dalam dokumen, seperti nomor produk item yang dipesan.
B.
Menentukan Kebutuhan
Permintaan pembelianadalah
dokumen internal yang dibuat untuk meminta sesuatu pada suatu waktu
tertentu.Dokumen itu juga dapatdibuat secara otomatis oleh sitem MRP (materials
requirements planning). Sistem MRP dapat melakukan analisis secara canggih
untuk menentukan kebutuhan berdasarkan permintaan pelanggan unutk suatu item
dan proses produksi perusahaan. Setelah selesai, permintaan pembelian
dilanjutkan secara elektronik ke supervisor nutk disetujui. Profil pemakai
dikelola dalam permintaan pembelian filter R/3 dan dikirim ke orang yang tepat
untuk disetujui. Permintaan pembelian merupakan langkah opsional dalam
prokuremen di R/3.
C.
Memilih Sumber Daya
R/3
dapat memeriksa apakah ada kontrak dengan pemasok untuk menyediakan suatu item
yang diminta.Jika kontrak ada, R/3 memberikan jumlah yang diminta.R/3 memonitor
perjanjian ringkas yang ada dengan pemasok.R/3 mengelola pencatatan pemasok,
validitas periode kontrak, dan jumlah kuota.R/3 mengelola daftar sumber
persediaan yang disetujui dan yang tidak disetujui. R/3 juga dapat memilh
pemasok yang akan dipanggil untuk penawaran
permintaan, berdasarkan rekomendasi data yang telah disimpan sebelumnya.
D.
Permintaan Untuk Quotation
Setelah
memilih pemasok, berikutnya R/3 digunakan untk menghasilkan dokumen permintaan untuk
quotation (request for quotation).Permintaan untuk quotation dibuat untuk item
atau jasa yang sangat mahal atau untuk item jasa yang penawarannya diperlukan
sebagai kebijakan perusahaan. Permintaan untuk quotation mungkin juga
dikirimkan dalam bentuk dokumne ertas, seperti fax, atau secara elektronik
seperti EDI (electronic data interchange). Permintaan quotation menentukan
tanggal penutupan untuk aplikasi dan petunjuk pengajuan penawaran.Hasil dari
penerbitan permintaan untuk quotation adalah satu atau banyak dokumen quotation
yang dicatat dalam dokumen quotation dan mengindikasikan quotation yang pantas
untuk permintaan. R/3 akan mengirim surat penolakan ke pemasok untuk penawaran
yang akan dimasukkan ke dalam R/3.
E.
Memilih Pemasok
R/3 membandingkan kebutuhan prokuremen dengan catatan pemasok yang telah
tidak diterima. R/3 menawarkan fungsi evaluasi pemasok secara otomatis untuk
membantu organisasi dalam proses bisnis prokuremen. R/3 dapat menampilkan
analisis pemasok diurutkan total ranking atau diurutkan dan diranking dengan
kriteria khusus. Quote dapat disimpan
untuk referensi masa depan dalam catatan informasi pembelian.
F.
Menerbitkan Pesanan Pembelian
Dokumen
pesanan pembelian mengidentifikasi
pemasok dan mnegkonfirmasi barag yang dipesan, jumlah, harga, tanggal
pengiriman, dan jangka waktu pembayaran. Pesanan pembelian dapat dikirim dalam
bentuk kertas, seperti fax, atau secara elektronik, seperti dokumen EDI. R/3
memproses beberapa tipe pesanan pembelian.Pesanan pembelian standar diterbitkan
untuk pesanan barang dan jasa. Pesanan pembelian subkontrak diterbitkan ketika
pemasok harus menerima suku cadang (seperti subrakitan) untuk memproduksi
produk akhir yang kan dikirim ke perusahaan. Pesanan pembelian konsinyasi
diterbitkan untuk barang yang ditangani dalam konsinyasi.Dan terakhir, pesanan
pembelian transportasi persediaan, diterbitkan untuk memulai perpindahan barang
antarpabrik dalam perusahaan.
Perjanjian
ringkas (outline agreement) merupakan perjanjian jangka panjang dengan
pemasok.Jangka waktu dan kondisi biasanya dinegosiasikan dan dikelola secara
terpsah untuk setiap pengelolaan pembelian. Ada dua tipe erjanjian ringkas :
kontrak dan perjanjian penjadwalan (scheduling agreement). Kontrak adalah
perjanjian ringkas dimana pemasok menyediakan material selama periode waktu
tertentu.Kontrak dapat berupa kontrak nilai atau kontrak kuantitas. Kontrak
nilai digunakan ketika nilai total untuk pengeluaran pesanan tidak melebihi
jumlah yang ditentukan. Kontrak kuantitas digunakan ketika kuantitas total yang
dipesan pada periode waktu yang sudah diketahui.
Perjanjian
penjadwalan sama dengan kontrak, tetapi juga menentukan harga item. Perjanjian
penjadwalan mempunyai item baris.Perjanjian penjadwalan mengurangi kertas kerja
karena penjadwalan tunggal dapat menggantikan banyak pesanan pembelian atau
pesanan yang dikeluarkan.Pesanan pembelian dapat diubah setelah dikirm ke
pemasok.R/3 menghasilkan dokumen perubahan yang dikirimkan ke pemasok yang
mengidentifikasikan perubahan pesanan.
G. Penerimaan
Barang
Ketika
pemasok melakukan pengiriman, dokumen penerimaan barang disiapkan dalam
R/3.Tipe dokumen ini sering disebut laporan
penerimaan.Jika barang rusak dalam pengiriman, dapat dimasukkan sebagai
retur atau tidak diterima pada saat pengiriman.Jika pengiriman pemasok dibuat
dalam suku cadang, maka beberapa jurnal penerimaan barang harus dibuat.R/3
memonitor pengiriman dan pelaporan ketika pesanan telah dipenuhi dan hampir
selesai. Dokumen penerimaan barang dapat disiapkan dengan tiga cara. Cara
pertama dengan sistem manajemen persediaan ketika barang diserahlan ke
penyimpanan sementara. Cara lain, dokumen penerimaan barang dapat disiapkan
dengan referensi pesanan pembelian. Cara ketiga, barang yang diterim dapat
diposting ke dalam inspeksi kualitas.Setelah barang yang diterima diposting,
R/3 membuat dokumen persediaan yang mendokumentasikan dampak piutang dagang
persediaan. Juga akan dibuat dokumen akuntansi yang menunjukkan transaksi di
buku besar.
H. Verifikasi
Faktur
Faktur
harus diperiksa dan dicocokkan dengan dokumen penerimaan barang dan pesanan
pembelian ke pembayaran. Proses bisnis ini dikenal dengan nama verifikasi
faktur memastikan bahwa biaya dan kebutuhan kuantitas sudah dipenuhi.
Verifikasi faktur menghubungan manajemen material dengan prokuremen dengan modul
R/3 lainnya seperti akuntansi keuangan dan pengendalian. Jika suatu faktur
sudah diposting, R/3 melakukan tiga cara pencocokan untuk membandingkan pesanan
pembelian dengan barang yang diterima dan dengan faktur. Sebagai hasil posting
dari faktur, pesanan pembelian diperbarui dan R/3 menghasilkan dokumen
akuntansi untuk mengindikasikan transaksi buku besar.
I.
Pembayaran Kepada Pemasok
Jika
faktur sudah diposting, pembayaran dapat dilakukan.Pembayaran dibuat sesuai
dengan jangka waktu pembayaran dan persyaratan yang ditentukan dalam pesanan
pembelian atau record master pemasok.Pembayaran diproses melalui hutang danag
dan akuntansi keuangan.
J. Record Master
Record
master dibuat dalam R/3 dengan tujuan untuk menggambarkan struktur organisasi
dan proses bisnis perusahaan. R/3 mengelola database terpusat. Record master
dibuat untuk setiap objek. Setiap record master pemasok dikelola secara
terpusat, tetapi diperbarui oleh pemakai pada banyak departemen. Data kode
perusahaan (juga disebut data akuntansi) didefinisikan pada level kode
perusahaan dan dihubungkan dengan modul akuntansi keuangan dan buku besar dalam
R/3. Setiap record master pemasuk harus memiliki nomer rekening rekonsiliasi
yang menghubungkan pemasok kebuku pembantu hutang dagang. Setiap record master
pemasok memiliki filed grup rekening yang menentukan bagaimana record pemasok
diberi nomor dan juga menentukan filed mana yang ditampilkan pada layar master
pemasok.
Komponen
pengelolaan persediaan dari record R/3 adalah nilai dan kuantitas.Ini memungkinkan
R/3 untuk memasukkan dan memeriksa perpindahan barang, mengelola stok
persediaan, dan pengambilan fisik persediaan.Perpindahan barang merupakan
kejadian internal atau eksternal yang mneyebabkan perubahan tingkat
persediaan.Nilai persediaan dibebankan secara internal ke pusat biaya atau
proyek.Komponen pengelolaanpersediaan mendukung penghitungan siklus dan
sampling inventori.Selain fitur dasar tersebut, pengelolan persediaan dapat
diperluas sampai pada pengelolaan gudang.
Record master informasi pembelian hanya digunakan oleh pembelian. Ia
digunakan untuk alokasi sumber daya, yang merupakan proses evaluasi pemasok.
Kontrak merupakan dokumen transaksi, tetapi berfungsi seperti record master
untuk pengeluaran pesanan (release order).
1.2
Pengendalian Siklus Transaksi pada Prokuremen
A.
Permintaan (Penyimpanan)
Permintaan untuk membeli dimulai
dari departemen pembelian. Permintaan pembelian juga dapat dimulai dari
departemen lain dalam perusahaan. Permintaan pembelian disetujui dalam
departemen yang membuatnya.
B.
Pembelian
Fungsi dari departemen pembelian
adalah memilih pemasok dan mengatur jangka waktu dan pengiriman.Bagian
pembelian kemungkinan dapat menolak permintaan pembelian karena anggaran yang
tidak mencukupi, kurangnya otorisasi, atau karena alasan lainnya.Bagian
pembelian memilih pemasok dan kemudian menyiapkan pesanan pembelian untuk suatu
permintaan.Tembusan dikirim ke pemasok.Hutang dagang, departemen yang membuat
(gudang) dan departemen penerimaan, masing-masing memiliki akses ke pesanan pembelian
untuk memproses pesanan.
C.
Penerimaan
Bagian penerimaan memiliki kases ke
pesanan pembelian dan mencocokkannya dengan pengiriman dari pemasok.Prosedur
penrimaan harus punya peran independen untuk menghitung pengiriman dan atau
menyipakan laporan penerimaan. Independen atau blind count pengiriman dilakukan
dengan tidak mengizinkan penghitung (counter) punya kases ke kuantitas yang ada
pada pesanan pembelian.
D.
Penyimpanan
Departemen penyimpanan menyetujui
penrimaan pengiriman dari bagian penerimaan dengan menandatangani laporan
penerimaan dan kemudian melanjutkan ke hutang dagang.Jika barang langsung
dikirim ke departemen yang meminta dan bukan ke departemen penyimpanan,
supervisor departemen yang meminta mengakui penerimaan pada laporan penjualan
dan melanjutkan ke hutang dagang. Verfikasi independen penerimaan pembelian
adalah ciri pengendalian dari proses bisnis prokuremen.
E.
Hutang Dagang
Hutang dagang bertanggung jawab
untuk memulai pembayaran ke pemasok. Penggunaan sistem voucher untuk mendukung pembayaran
adalah ciri pengendalian dari proses bisnis prokuremen. Sistem voucher pada
dasarnya adalah teknik pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua dokumen yang
tepat telah dikumpulkan, diverifikasi, dan diperiksa sebelumpembayaran faktur
yang sesunguhnya. Voucher yang telah disetujui dilanjutkan ke pengeluaran kas
untuk pembayaran.
F.
Integritas Proses Bisnis Prokuremen
Pengendalian proses bisnis
prokuremen berpusat pada integritas hubungan pembeli-penjual. Suap, kickback
dan konflik kepentingan (seperti membeli dari saudara atau teman) adalah contoh
hubungan antara pembeli-pemasok yang tidak benar yang harus dihadapi ada proses
bisnis prokuremen. Banyak perusahan menemukan baha sangat perli untuk membuat
kebijakan tertulis dan manul prosedur untuk melindungi proses bisnis
prokuremen. Metode untuk mengevaluasi dan memilih penawaran didasarkan pada
atribut pemasok,yang disebut perencanaan peringkat pemasok (vendor rating
plan), yang dengan mengevaluasi keputusan sebagai dasar pertimbangan oleh
otoritas yang lebih tinggi. Daftar
pemasok yang disetujui (approved vendor list) disiapkan oleh fungsi yang
independen, yang digunakan untuk membatasi pilihan-pilihan pembeli ke pemasok,
di mana pemasok telah diseleksi dan didapati bahwa mereka dapat dipercaya,
bebas dari masalaj keuangan, dan bebas dari konflik kepentingan.
G.
Pendekatan Peringkat Atribut untuk Memilih Pemasok
Pendekatan peringkat atribut (attribute rating) untuk memilih pemasok coock
jika diperlukan pendapat dari beberapa evaluator yakni menggabungkan hasil
evaluasi itu pada waktu yang sama. Langkah yang diperlukan sebagai berikut :
·
Mengidentifikasi dan mendaftar
atribut-atribut yang dimasukkan dalam evaluasi
·
Memberikan bobot untuk setiap atribut
berdasarkan tingkat kepentingannya dan objektivitasnya.
·
Memiliki peringkat evaluator individual
untuk setiap pemasok pada setiap atribut, memberikan skor angka dari 1 sampai
dengan 10 atau skala yang lain.
·
Menjumlahkan evaluasi individu dengan
mengalikan setiap peringkat angka atribut dengan bobotnya, kemudian menjumlahkan
semua evaluasi dengan menambahkan semua skor bersama-sama
Walaupun metode ini objektif, namun
pemberian bobot dan peringkat niai menjadi proses yang sangat subjektif. Karena
itu, teknik evaluasi atribut menjadi sangat berguna untuk memilih proposal dan
mengidentifikasi pemasok atau pada sistem yang menjadi subjek pertimbangan
akhir.
1.3
Proses Bisnis Pengeluaran Kas
Proses
bisnis pengeluaran kas mengendalikan pengeluaran cek dan pengeluaran kas
aktual. Biasanya cek digunakan pada sebagian besar pengeluaran, dimana
pengeluaran dibatasi pada jumlah kecil yang diambil dari dan dipertanggung
jawabkan sebagai dana imprest kas kecil.Konsep danan imprest tidak dibatasi
untuk pengendalian kas kecil. Dana imprest penggajian dan pembebanan imprest
dan dana biaya adalah biasa pada perancangan sistem.
Setiap
waktu jumlah kas yang dimiliki ditambah dokumen untuk pengeluaran-pengeluaran
harus dengan jumlah yang telah ditentukan. Secara periodik, dana imprest diisi;
pengeluaran-pengeluaran yang telah didokumen (voucher kas kecil) diperiksa dan
disetujui dan cek dikeluarkan untuk dana
sejumlah tertentu agar jumlah dana sama dengan jumlah yang telah ditentukan.
Ciri utama pengendalian proses bisnis pengeluaran kas adalah penggunaan sistem
voucher untuk mendukung pengeluaran cek, pemisahan fungsi persetujuan dengan
pengeluaran kas, dan rekonsiliasi bank secara independen.
A.
Hutang Dagang
Departemen hutang dagang mengakses
dokumen yang diperlukan untuk mendukung pengeluaran kas.Dokumen-dokumen itu adalah
permintaan pembelian, pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur
pemasok.Dokumen-dokumen inidiperiksa, dinyatakan lengkap, dan diproses untuk
pembayaran pada tanggal jatuh tempo faktur. Hutang dagang merupakan awal proses
pembayaran, meliputi menghitung jumlah yang jatuh tempo, diskon (jika ada), dan
item lainnya.
B.
Pengeluaran Kas
Cek voucher dan voucher diterima
dari departemen hutang dagang. Setelah cek voucher dan voucher diperiksa, cek
ditandatangani dan voucher di cap dan disimpan urut nomor. Control total dari
jumlah yang telah diposting disiapkan dan direkonsiliasi dengan voucher yang
diterima dari hutang dagang. Cek voucher dilanjutkan langsung ke yang dibayar.
Control total dilanjutkan ke buku besar.
C.
Buku Besar
Ayat jurnal diterima dari hutang
dagang dan control total dari pengeluaran kas direkonsiliasi, dan total
diposting ke buku besar. Ayat jurnal dan control total disimpan menurut
tanggal.
D.
Audit Internal
Cek yang telah dicap diterima dari
bank bersama-sama dengan laporan bank. Rekonsiliasi bank independen adalah
pengendalian yang penting pada proses bisnis pengeluaran kas.
E.
Sistem Voucher
Sistem voucher pada dasarnya adalah
teknik pemeriksaan. Otorisasi dapat dilakukan dengan menandatangani formulir
secara fisik pada paket voucher, menyiapkan suatu dokumen untuk mengotorisasi
entri pada register voucher, atau memasukkan data ke dalam komputer. Sistem
hutang dagang secara khusus mengelola buku pembantu dari rekening kreditur,
memposting faktur dan membayar setiap rekening kreditur. Pada sistem voucher
hutang dagang, rekening invidual untuk kreditur tidak perlu disimpan. Sistem
voucher mengelola register voucher atau alternatif lain, file paket voucher
dalam numerik atau urutan yang lain. Beberapa voucher berkaitan dengan kreditur
yang sama, tetapi tidak demikian dengan rekening tunggal dalam sistem hutang
dagang.
Sistem voucher terpusat pada
voucher. Voucher dapat terdiri dari berbagai bentuk, dari formulir sederhana
atau amplop sampai dengan kombinasi voucher-check. Suatu voucher menunjukkan
nama, alamat pemasok,deskripsi faktur, total atau jumlah bersih jatuh tempo,
dan rekening yang akan dibebankan (distribusi). Cap voucher adalah wilayah
apada dokumen untuk otorisasi tandatangan,nomor dokumen,tanggal dan sebagainya.
Formulir voucher sendiri tidak signifikan.sistem voucher dapat dioperasikan
tanpa voucher yang dapat dibaca oleh manusia.pada kasusu ini voucher adalah
entri yang disetujui di dalam register voucher, beberapa tipe dari file
komputer.
F.
Posting Hutang Dagang
Setelah faktur disetujui untuk
pembayaran, faktur akan disimpan samapai tanggal jatuh tempo dan secara formal
diposting pada saat itu; alternatif lain, akan dibukukan pada saat disetujui
(yang berbeda dengan tanggal jatuh tempo). Jika faktur dibukukan pada tanggal
persetujuan, pencatatan formal untuk kewajiban masih ada. Keuntungan cara ini
adalahpada biaya: register voucher (atau file voucher) sekarang harus dicari
atau diurutkan menurut tanggal jatuh tempo untuk memudahkan pembayaran.
Menyiapkan voucher untuk faktur
individual ketika beberapa faktur menunjuk pada pemasok ang sama pada periode
yang sama akan menghasilkan beberapa seri cek untuk pemasok yang sama pada
bulan yang sama. Oleh karena itu, banyak perusahaan menggunakan built up
voucher system. Built up voucher system merupakan
akumulasi beberapa faktur dari pemasok yang sama dan membayarnya dengan cek
tunggal. Setelah beberapa faktur disetujui, faktur aka diurutkan dan
diakumulasi menurut pemasok atau nomor voucher. Pembayaran akan dilakukan pada
akhir bulan atau tanggal jatuh tempo. Ada tiga file yang diperlukan untuk
mengelola informasi yang berguna: (1) file yang disetujui, tetapi faktur belum
dibayarkan, dengan akseske tanggal jatuh tempo untuk pembayaran, (2) file
faktur yang telah dibayar, biasanya berdasarkan numerikal, dan (3) file pemasok
yang menunjukkan baik jumlah yang terbayar maupun yang belum, yang diurutkan
menurut kode pemasok. Konsep voucher akan membantu prosedur pengeluaran banyak
organisasi ketika pencatatan dasar diperlukan dan otorisasi yang mencukupi dan
pengendalian pengeluaran merupakan hal yang penting.
1.4
Proses Bisnis Manajemen Sumber Daya Manusia
Proses
bisnis manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan pembuatan dan pengelolaan
sistem informasi yang memproses informasi sumber daya manusia. Daftar pekerjaan
yang ada di dalam organisasi, daftar deskripsi pekerjaan dan daftar kualifikasi
yang diperlukan untuk suatu pkerjaan adalah contoh dari informasi smber daya
manusia yang relevan dengan struktur organisasi.Sistem sumber daya manusia
menyediakan alat untuk memproses data karyawan, seperti alamat karyawan,
penggajian dan histori karyawan.
A.
Pemrosesan SDM pada SAP R/3
Modul sumber daya manusia pada SAP
R/3 termasuk komponen yang menangani tujuan yang telah dinyatakan sebelumnya
secara terintegrasi, pada lingkungan online. Komponen sumber daya manusia dpat
diimplementasikan secara mandiri ataupun secara terintegras dengan modul yang
lain, seperti modul perencanaan dan pengendalian produksi atau modul pemeliharaan
pabrik. SAP R/3 terdiri dari dua modul
sumber daya manusia. Modul administrasi personel (HR-PA), yang berisi
pengelolaan karyawan, seperti detail karyawan, data gaji, dan data kinerja
karayawan.
Modul perencanaan dan pengembangan
personel (HR-PD) menyedialan alat untuk menyiapkan dan mengelola informasi
struktur organisasi.Komponen manajemen waktu merupakan yang terpenting dan
sering digunakan pada modul sumber daya manusia.Modul ini melakukan pencatatan
waktu dan evaluasiwaktu untuk mencatat ketidakhadiran karyawan dan informasi
kehadiran.Komponen penggajian dpat menghitung pembayaran berdasarkan informasi
akumulasi kehadiran pada komponen waktu atau berdasarkan jumlah yang tetap per
periode pembayaran.Penggunaan tipe data yang telah didefinisikan atau dicetak
biru merupakan karakteristik penting dari sistem ERP seperti SAP R/3.Komponen
biaya perjalanan dari HR-PA digunakan untk memproses biaya karyawan.Data biaya
dimasukkan dan diotorisasi dan membayar jumlah yang benar ke rekening karyawan
di bank.Beberapa posisi yang ditandai kosong dalam modul HR-PA dapat diakses
secara otomatis dalam komponen rekrutmen pada HR-PA.
B.
Struktur Data SDM
Struktur data memberikan dasar
untuk penyimpanan dan manipulasi data. Struktur data sumber daya manusia
terdiri dari tiga elemen :
·
Data master sumber daya manusia
·
Organisasi data sumber daya manusia
·
Tujuan sumber daya manusia
Data Master
Record data master pada modul HR-PA
dan HR-PD dibuat dan dikelola untuk unit organisasi, profil pekrjaan, karyawan,
dan pelatihan. Record master sumber daya manusia menjadi sasaran untuk
perubahan yang sering terjadi. Sebagai contoh, perubahan master data karyawan
mengikuti perubahan hidup dan karier yang terjadi.
Organisasi Data
Data diorganisasikan dan disajikan
bagi para pengguna R/3 dengan infotypes dan event personel.Infotype adalah
istilas dalam SAP yang menunjukkan kumpulan field data yang dikelompokkan
bersama-sama untuk ditampilkan.Data personel karyawan, data pembayaran karyawan,
data persetujuan karyawan, dan jadwal kerja merupakan infotype yang umum dalam
sumebr daya manusia. SAP R/3 menawarkan sejumlah infotype yang khusus untuk
sistem pajakatau sistem tunjangan dari berbagai negara. Cetak biru dari
infotype ini dimasukkan dalam implementasi sumber daya manusia, jika diperlkan.
Jika infotype yang ada sudah
tersedia ketika sebuah infotype akan dibuat, maka ia akan dibatasi secara
otomatis. Event dibuat untuk menyederhanakan entri transaksi sumber daya
manusia.Event “perubahan pekerjaan” dimasukkan dalam layar yang menampilkan
semua yang diperlukan infotype untuk mengubah pekerjaan karyawan dalam
organisasi.Sistem juga dapat membuat posisi kosong jika karyawan yang ada dalam
posisi itu dipindahkan atau keluar dari organisasi.
Objek SDM
Tipe objek sumber daya manusia
diidentifikasi dengan satu atau dua huruf sebagai identifikasi.Setiap karaywan
juga punya nomer personel unik untuk engidentifikasi dirinya melalui sistem
informasi.Data pusat biaya digunakan untuk mendapatkan dan menentukan biaya
sumber daya manusia yang terjadi.
1.5 Pengendalian Siklus Transksi pada
Proses Penggajian
Pada
perusahaan besar, proses ini merupakan rposedur yang paling kompleks dalam
operasinya. Semua level pemerintah menetapkan pajak untuk gaji, regulasi dan
tarif berubah secara konstan, sebagai dampaknya sistem penggajian sering
memerlukan modifikasi secara konstan. Proses penggajian ditentukan oleh hukum
dengan sanksi hukuman penjara untuk kelalaian yang disengaja dalam mengelola
pencatatan yang memadai. Adalah tanggung jawab analisis sistem untuk selalu
menjaga agar tetap sesuai dengan hukum.
A.
Personel
Personel (jabatan) kantor
bertanggung jawab untuk menempatkan orang dalam penggajian perusahaan,
melakukan spesifikasi tarif pembayaran, dan mengotorisasi semua potongan dari
pembayaran. Semua perubahan seperti penambahan atau penghapusan karyawan,
perubahan tarif pembayaran atau perubahan level potongan dari pembayaran, harus
diotorisasi oleh personel kantor.
B.
Pencatatan Waktu
Fungsi pencatatan waktu bertanggung
jawab untuk menyiapkan dan menggunakan laporan kehadiran dan kartu pencatat
kerja (job-time tickets).Pencatat waktu bertanggung jaab untuk mengumpulkan dan
mengelola kartu pencatat waktu atau laporan kehadiran dan melakukan rekonsiliasi
data tersebut dengan laporan ringkasan waktu kerja yang diterima dari produksi.
Karyawan yang digaji bulanan (salaried employee) tidak menggunakan dasar jam
seperti halnya karyawan yang bekerja dengan ukuran jam. Jika tidak ada
kebutuhan akuntansi akan pencatatan waktu ini, maka diperlukan persetujuan dari
supervisor untuk memulai proses penggajian. Jika karyawan digaji bulanan,
diperlukan laporan kehadiran.
C.
Penggajian
Departemen penggajian bertanggung
jawab untuk penghitungan sesungguhnya dan menyiapkan penggajian. Data personel
diterima dari kantor personel. Laporan kehadiran diterima dari pencatat waktu.
Register penggajian menunjukkan perhitungan pembayaran bersih (pembayaran kotor
dikurangi dengan potongan-potongan dari pembayaran) slip gaji dikirimkan ke
pengeluaran kas untuk ditandatangani, ditinjau, dan didistribusikan.
D.
Persyaratan Pemrosesan Penggajian
Banyak file harus dikelola dalam
sistem penggajian. Informasi dasar karyawan, seperti nama, alamat, besar gaji,
dan potongan-potongan perlu untuk menyiapkan gaji. Social security dan aturan
pajak lainnya menetapkan beberapa pajak berdasarkan penggajian.Perusahaan harus
memerhatikan potongan pajak yang dikenakan pada semua karywan. Perbedaan dan
dampak antara karyawan dan kontraktor
independen.
Referensi
Bodnar,
George H. dan William S. Hopwood. 2006.
Sistem Informasi Akuntansi.Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment