KLIK gambar untuk menutup Iklan

Thursday, April 14, 2016

Mengkaji Fenomena Demografi dari Aspek Pemasaran



  Mengkaji Fenomena Demografi dari Aspek Pemasaran 



 BAB I
PENDAHULUAN

Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ’Demos’ adalah rakyat atau penduduk dan ’Grafein’ adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan atau karangan mengenai penduduk. Istilah ini pertama kali dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guilard. Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Stuktur penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Stuktur ini berubah-ubah yang disebabkan oleh proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migarsi.
Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan, perceraian. Perubahan stuktur yaitu perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan memberikan pengaruh sosial, ekonomi dan politis terhadap penduduk yang tinggal disuatu wilayah.
Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa digunakan untuk stuktur penduduk dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Registrasi Penduduk digunakan untuk data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu.  
Selain sebagai ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah demografi juga erat kaitannya dengan dunia bisnis terumana di dalam bidanag pemasaran.
Sudah jamak disebutkan bahwa data demografi pada umumnya dapat merupakan salah satu pendekatan yang sangat berharga bagi para pemasar dalam membaca segmentasi pasar. Di mana produsen praktis tak bisa menguasai seluruh lapisan masyarakat. Ia harus memilih segmen mana yang ingin dikuasai. Dewasa ini hamper tidak ada satu produk pun yang dapat melayani kebutuhan seluruh segmen pasar.
Dalam segmentasi pasar berdasarkan demografi ini, pasar didekati dengan variabel-variebel kependudukan. Segmentasi ini dapat dibentuk dengan mudah, baik berdasarkan data sekunder maupun data primer. Akan tetapi pembentukan segementasi ini tidak memberikan jaminan bahwa pemasaran suatu produk dengan sendirinya akan berhasil. Sebab, konsumen yang ciri-ciri demografisnya sama ternyata mengkonsumsi barang-barang yang kelas dan gaya hidupnya berbeda. Pada tingkatan tertentu konsumen membeli bukan karena fungsinya atau kebutuhannya, melainkan karena aspek emosional yang bisa dijadikan sebagai penanda bagi dirinya. Meskipun demikian halnya, ini menunjukkan bahwa pembentukan segmentasi pasar merupakan syarat perlu untuk keberhasilan pemasaran suatu produk. Dengan demikian segmentasi demografis dapat merupakan masukan yang penting bagi pemasar, dimana manfaat suatu segmentasi demografis berkaitan erat dengan produknya. Data tentang jumlah calon konsumen jelas diperlukan.





















BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Dan Definisi Demografi
Demografi (demography), merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk , terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun 1855 dalam karyanya yang berjudul “elements de statistique humaine, ou demographie comparree” atau elements of human statistics or comparative demography (dalam Iskandar,1994).

            Teori Demografi Menurut Para Ahli :
1.      Menurut Johan Susczmilch (1762), demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran, kematian dan pertumbuhannya.
2.      Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.
3.      Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajarai tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
4.      Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut.
5.      Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk mempelajari penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas, mortalitas dan migrasi.
6.      Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dam keadaan perubahan kependudukan manusia yang menyangkut kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja dan data statistik lain. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga adanya migrasi penduduk.

2.2       Tujuan Dan Penggunaan Demografi
Tujuan penggunaan demografi ada 4 yaitu:
1.      Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
2.      Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3.      Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
4.      Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

Variabel Demografi
Variabel utama demografi adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan komposisi penduduk seperti umur, jumlah, sebaran dan jenis kelamin.
1)    Kelahiran (fertilitas atau natalitas)
2)    Kematian (death/mortalitas)
3)    Migrasi (perpindahan)



2.2       Aspek – Aspek Demografi yang Mempengaruhi Keputusan Pemasaran
                  1.      Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relative rendah. Pengeluaran konsumsi suatu negara akan sangat besar, bila jumlah penduduk sangat banyak dan pendapatan per kapita sangat tinggi.

2.     Komposisi Penduduk
Pengaruh komposisi penduduk terhadap tingkat konsumsi, antara lain :
a.       Makin banyak penduduk yang berusia kerja atua produktif (15-64
tahun), makin besar tingkat konsumsi. Sebab makin banyak penduduk
yang bekerja, penghasilan juga makin besar.
b.      Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, tingkat konsumsinya juga
makin tinggi, sebab pada saat seseorang atau suatu keluarga makin
berpendidikan tinggi maka kebutuhan hidupnya makin banyak.
c.       Makin banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan (urban),
pengeluaran konsumsi juga semakin tinggi. Sebab umumnya pola
hidup masyarakat perkotaan lebih konsumtif disbanding masyarakat
pedesaan.
3.    Distribusi Penduduk
Distribusi penduduk pada dasarnya berkaitan dengan aspek geografi atau wilayah tempat bermukimnya suatu penduduk. Perhitungan distribusi penduduk mencakup kepadatan penduduk dan persentase penduduk per wilayah. Faktor yang memengaruhi distribusi populasi penduduk antara lain keadaan geografis, ekonomi, sosial dan politik. Berbicara distribusi penduduk berarti akan berkaitan pula dengan pola pemukiman penduduk tersebut.
4.    Faktor-faktor Non Ekonomi
Faktor-faktor non-ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor social budaya masyarakat. Misalnya saja, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat/ideal.


2.3       Tujuan Dan Penggunaan Demografi
Tujuan penggunaan demografi ada 4 yaitu:
5.      Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
6.      Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
7.      Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
8.      Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
2.4       Faktor – Faktor Demografi
Demografi dalam perilaku konsumen ada beberapa aspek yaitu, struktur kependudukan, sosial, ekonomi dan status. Berikut ini adalah penjabarannya:
1.      Demografi dalam struktur kependudukan
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
2.      Demografi dalam kelas sosial
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”.



3.      Demografi dalam ekonomi
Gaya Hidup
Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan. Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu. Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.
4.      Demografi dalam status sosial
Jenis-Jenis Status Sosial
a.       Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
b.      Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
c.       Assigned Status 
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.




2.5       Faktor  - faktor Demografi dapat Mempengaruhi Keputusan Pemasaran
Ada beberapa faktor demografi yang dapat mempengaruhi keputusan pemasaran, yaitu:
1.      Lingkungan ekonomi
Faktor ini dapat mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen, karena suatu bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang berbeda-beda.
2.      Lingkungan teknologi
Faktor ini sangat berperan penting karena lingkungan teknologi mempunyai kekuatan untuk menciptakan teknologi baru seperti alat-alat elektronik, dll yang bermanfaat untuk kebutuhan manusia. Dengan adanya teknologi maka akan menciptakan peluang dan pasar baru.
3.      Lingkungan politik
Lingkungan politik ini terdiri dari hukum, badan hukum dan pemerintah. Hal ini sangat mempengaruhi keputusan pemasaran karena lembaga politik dapat membatasi suatu organisasi atau individu dalam masyarakat.
4.      Lingkungan alam
Lingkungan alam sangat menentukan tersedianya bahan baku untuk produksi atau tidak. Hal ini sering menjadi pertimbangan bagi pemasar untuk memasarkan produknya.
5.      Lingkungan budaya
Manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya yang mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran adalah keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan dalam nilai budaya sekunder.

      2.6         Pengaruh  Aspek Demografi Dalam Pemasaran
      Data demografi adalah serangkaian informasi mengenai profil target pasar. Data ini dimanfaatkan sebagai dasar langkah usaha pemasaran barang/jasa. Data demografi merupakan serangkaian data statistik yang merupakan informasi mengenai usia, gender, dan pendapatan. Data ini umumnya digunakan oleh bisnis untuk mengidentifikasikan target pasar bagi barang dan jasa mereka. Dengan data demografi kita dapat melaksanakan proses pemasaran lebih terinci dan efisien, sesuai dengan target pasar. Dalam pemasaran data-data demografi dikumpulkan kepada pemerintah agar pemerintah memiliki data yang lengkap dan mengetahui karakteristik penduduk. Hal ini penting untuk menentukan arah kebijakan sebagai upaya perlindungan konsumen. Variabel usia, pendidikan, pekerjaan, dan letak geografi penting untuk dikumpulkan karena variabel-variabel tersebut mempengaruhi pola perilaku konsumen melalui perbedaan-perbedaan sikap dan persepsi yang ditimbulkan.

            Hubungan Demografi dengan Segmentasi Pemasaran
Segmentasi pasar (market segmentasion) adalah proses dimana dibagi menjadi para pelanggan yang terdiri atas orang-orang dengan kebutuhan dan karakteristik yang sama yang mengarahkan mereka untuk merespon tawaran produk / jasa dan program pemasaran strategis tertentu dalam cara yang sama. Segementasi pasar, penetapan pasar, dan sasaran yang kuat. Ketiganya harus diputuskan dan ditetapkan dengan tepat jika perusahaan ingin berhasil dalam mengelola hubungan produk-pasar tertentu. Lebih-lebih perusahaan-perusahaan yang sukses mampu meningkatkan hubungan ini dan membuat lompatan jauh disbanding para pesaing mereka. Dalam segmentasi demografis kita membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel usia, besar kecilnya keluarga, siklus kehidupan, gender, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan dan status sosial. Membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok sejenis berdasarkan variabel demografi. Variabel demografi adalah variabel paling disukai oleh para pemasar untuk dijadikan dasar segmentasi. Pertama, kebutuhan dan perilaku pembelian umumnya dipengaruhi oleh variabel demografi. Kedua, variabel ini relatif juga mudah diukur karena setiap negara umumnya memiliki data-data demografi. Walaupun kita mendefinisikan pasar tanpa menggunakan istilah demografis (misalnya kita menggunakan variabel karakter/kepribadian), kita mungkin perlu menengok kembali ke demografis supaya bisa memperkirakan besar ukuran pasar dan media apa yang paling baik digunakan untuk bisa menyasar segmen tersebut.

Faktor-faktor yang dapat dipergunakan untuk segmentasi demografi :
                  Usia :
      Manusia seiring dengan pertambahan usia, bertambah dan berbeda pula keinginan dan kebutuhan serta karakteristiknya. Produk-produk dengan mengacu pendekatan usia lebih berhati-hati dan detail, yang disesuaikan dengan karakteristik setiap tingkatan usia, contoh :  Produsen susu anak-anak seperti susu bendera membagi segmennya berdasarkan usia 1- 3 tahun, 4- 6 tahun dan lain-lain. Mereka kemudian meluncurkan susu bendera 123 untuk usia 1 sampai 3 tahun dan susu bendera 456 untuk usia 4 sampai 6 tahun.

                  Ukuran keluarga:
                  Keluarga dengan anggota keluarga kurang dari tiga orang, tiga sampai empat orang, lebih dari empat orang. Sebuah restoran Pizza khusus untuk keluarga menyediakan layanan pengantaran Pizza dalam beberapa ukuran. Ukuran kecil untuk disantap 1 orang, ukuran sedang untuk 2-3 orang dan ukuran besar untuk 4-5 orang.

                  Gender/jenis kelamin:
            Umumnya produk-produk yang menggunakan segemen ini berhubungan dengan gaya hidup, seperti pakaian, sepatu, kendaraan, dan sebagainya. Contoh :  Toko kacamata seperti  Melawai membagi pasarnya berdasarkan jenis kelamin yakni kacamata untuk pria dan kacamata untuk wanita. Oleh karena itu Melawai membagi ruangan displaynya untuk konsumen pria dan konsumen wanita.

            Pekerjaan :
            Bermacam-macam jenis pekerjaan, bermacam-macam pula kebutuhan dan penggunaan barang pada masing-masing jenis pekerjaan tersebut. Benda produk yang digunakan berfungsi sebagai penunjang bagi pekerjaan mereka. Contoh : Samsung GALAXY Tab adalah  tablet yang dirancang bagi pekerja profesional lintas bidang dengan fitur bervariasi serta kemampuan berperforma tinggi di manapun kapanpun. Target market tablet ini ialah bussinessman atau orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis yang membutuhkan kecepatan, keringkasan, dan kemudahan agar tidak menghambat bisnis mereka.

                  Penghasilan :
      Pendekatan ini sangat erat hubungannya dengan jenis pekerjaan, penting dan dibutuhkan oleh marketer untuk mengetahui target market sesuai dengan harga pada produk yang akan dipasarkan. Contoh :  Walaupun sama-sama mobil keluarga dan bernaung dalam satu nama, Toyota,  harga antara mobil Avanza dan Alphard cukup jauh. Kisaran harga mobil Avanza  antara 150-180 juta, sedangkan Alphard 600 juta sampai milyaran. Tentu market yang dikejar Avanza ialah keluarga menengah sedang, dimana konsumen lebih mementingkan harga dan fungsi utama (cukup untuk dikendarai) daripada kenyamanan dan prestige. Berlawanan dengan market yang dikejar Alphard ialah keluarga menengah ke atas, dimana konsumen mengutamakan prestige serta kenyamanan dan mengesampingkan harga.
                       
                  Pendidikan :
                  Pada masing-masing tingkatan pendidikan, kebutuhan dan penggunaan barang oleh konsumen berbeda-beda. Benda produk yang digunakan berfungsi sebagai penunjang bagi pendidikan mereka. Contoh : Mahasiswa lebih membutuhkan laptop dibandingkan dengan anak SD, karena jika diukur dari intensitas pendidikannya, mahasiswa memiliki tugas yang lebih banyak dan rumit sehingga dibutuhkan laptop sebagai media penunjang.

                   Agama :
            Segmentasi berdasarkan agama tentu tidak dapat dilakukan pada setiap jenis produk. Segmentasi ini umumnya sangat sensitif dan memerlukan keseriusan dalam menjalin hubungan dengan konsumen dan hanya dapat diterapkan pada komoditi tertentu yang pasarnya amat sensitif terhadap simbol-simbol agama. Contoh : Di Indonesia didirikan bank syariah, seperti Bank Muammalat, Bank Mandiri Syariah, dll,  yang bertujuan menciptakan sistem perekonomian berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk diterapkan dalam bisnis dan transaksi. Awal mula didirikannya bank-bank syariah ialah salah satunya disebabkan oleh isu tentang haramnya bunga. Oleh karena itu bank syariah memusatkan pasarnya untuk masyarakat yang memahami dan menerapkan aturan Islam dalam kehidupannya, dengan slogan-slogan yang berkaitan dengan agama.
            Generasi:
                  Setiap generasi pastinya dipengaruhi oleh banyak faktor yang ada di zaman mereka (misalnya: musik, film, peristiwa dan bahkan politik). Contoh : generasi musik anak muda sangatlah berbeda dengan generasi musik orang tua. Biasanya anak muda lebih menyukai musik yang beraliran hip hop atau R&B berbeda dengan orang tua yang menyukai musik keroncong. Oleh karena itu toko kaset lebih banyak menjual kaset yang beraliran hip hop ketimbang beraliran keroncong karena target sasaran mereka ialah anak muda.

Manfaat Segmentasi Pasar :
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1.    Segmentasi demografi memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel demografis seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, siklus hidup keluarga, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, dan kebangsaan.
2.   Segmentasi memperbaiki alokasi strategis sumber daya pemasaran pengelolaan hubungan pasar, segmentasi pasar, penempatan pasar sasaran, dan penentuan posisi produk.
3.   Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
4.   Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
5.   Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
6.   Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi    segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
7.   Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar. 














BAB III
PENUTUP

Dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaaan perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal yang berhubungan dengan komponen-komponen perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian, migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin tertentu. Dengan adanya demografi dalam perilaku konsumen, dapat dibuktikan bahwa peran demografi sangat berpengaruh dalam perilaku konsumen. Karakteristik atau faktor-faktor tersebut merupakan dasar yang paling populer dalam mensegmentasi kelompok konsumen, sehingga para produsen akan mudah merancang produknya sesuai karakteristik demografi.  

            Dengan data demografi kita dapat melaksanakan proses pemasaran lebih terinci dan efisien, sesuai dengan target pasar. Dalam pemasaran data-data demografi dikumpulkan kepada pemerintah agar pemerintah memiliki data yang lengkap dan mengetahui karakteristik penduduk. Hal ini penting untuk menentukan arah kebijakan sebagai upaya perlindungan konsumen. Data – data demografi ini sangat berpengaruh kepada segmentasi pemasaran.  Di dalam segmentasi demografis dapat merupakan masukan yang penting bagi pemasar, dimana manfaat suatu segmentasi demografis berkaitan erat dengan produknya.




















Referensi

Sumber buku :
Khasali, Rhenald (1998). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Po
Sitioning. Jakarta: PT. Gramedia Utama.

Kotler Philip. Amstrong  Gary (2008). Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

No comments:

Post a Comment