BAB I
PENDAHULUAN
Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang
berarti ’Demos’ adalah rakyat atau penduduk dan ’Grafein’ adalah
menulis. Jadi Demografi adalah tulisan atau karangan mengenai penduduk. Istilah
ini pertama kali dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guilard. Demografi mempelajari struktur
dan proses penduduk di suatu wilayah. Stuktur penduduk meliputi jumlah,
persebaran dan komposisi penduduk. Stuktur ini berubah-ubah yang disebabkan
oleh proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migarsi.
Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan
penduduk. Selain ketiga faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga oleh
faktor yang lain misal perkawinan, perceraian. Perubahan stuktur yaitu
perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan memberikan pengaruh sosial,
ekonomi dan politis terhadap penduduk yang tinggal disuatu wilayah.
Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara
atau daerah dibuat sistem pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau
Cacah Jiwa digunakan untuk stuktur penduduk dan dilaksanakan pada waktu
tertentu. Registrasi Penduduk digunakan untuk data penduduk yang dinamis dan
dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk data khusus
mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu.
Selain sebagai ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu
wilayah demografi juga erat kaitannya dengan dunia bisnis terumana di dalam
bidanag pemasaran.
Sudah jamak disebutkan bahwa data demografi pada
umumnya dapat merupakan salah satu pendekatan yang sangat berharga bagi para
pemasar dalam membaca segmentasi pasar. Di mana produsen praktis tak bisa
menguasai seluruh lapisan masyarakat. Ia harus memilih segmen mana yang ingin
dikuasai. Dewasa ini hamper tidak ada satu produk pun yang dapat melayani
kebutuhan seluruh segmen pasar.
Dalam segmentasi pasar
berdasarkan demografi ini, pasar didekati dengan variabel-variebel
kependudukan. Segmentasi ini dapat dibentuk dengan mudah, baik berdasarkan data
sekunder maupun data primer. Akan tetapi pembentukan segementasi ini tidak
memberikan jaminan bahwa pemasaran suatu produk dengan sendirinya akan
berhasil. Sebab, konsumen yang ciri-ciri demografisnya sama ternyata
mengkonsumsi barang-barang yang kelas dan gaya hidupnya berbeda. Pada tingkatan
tertentu konsumen membeli bukan karena fungsinya atau kebutuhannya, melainkan
karena aspek emosional yang bisa dijadikan sebagai penanda bagi dirinya.
Meskipun demikian halnya, ini menunjukkan bahwa pembentukan segmentasi pasar
merupakan syarat perlu untuk keberhasilan pemasaran suatu produk. Dengan demikian
segmentasi demografis dapat merupakan masukan yang penting bagi pemasar, dimana
manfaat suatu segmentasi demografis berkaitan erat dengan produknya. Data
tentang jumlah calon konsumen jelas diperlukan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dan Definisi Demografi
Demografi
(demography), merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos
yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau
menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau
gambaran tentang penduduk , terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian
dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang
jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor
ini berubah dari waktu kewaktu. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh
Archille Guillard pada tahun 1855 dalam karyanya yang berjudul “elements de
statistique humaine, ou demographie comparree” atau elements of human
statistics or comparative demography (dalam Iskandar,1994).
Teori
Demografi Menurut Para Ahli :
1.
Menurut Johan Susczmilch
(1762), demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum Ilahi dalam
perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran, kematian dan
pertumbuhannya.
2.
Menurut Achille Guillard,
demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap
manusia yang dapat diukur.
3.
Menurut George W. Barclay,
demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran menarik dari penduduk yang
digambarkan secara statistika. Demografi mempelajarai tingkah laku keseluruhan
dan bukan tingkah laku perorangan.
4.
Menurut Phillip M. Hauser dan
Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah,
persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahan dan
sebab-sebab perubahan tersebut.
5.
Menurut D.V. Glass, demografi
adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk mempelajari penduduk yang
dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas, mortalitas dan migrasi.
6.
Menurut Donald J. Boague (1973),
demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistika dan matematika tentang
besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang
masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Dari
beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang
mempelajari persoalan dam keadaan perubahan kependudukan manusia yang
menyangkut kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja dan data
statistik lain. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi
penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh
proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga
adanya migrasi penduduk.
2.2 Tujuan Dan Penggunaan
Demografi
Tujuan penggunaan demografi ada 4
yaitu:
1.
Mengembangkan
hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek
organisasi sosial.
2.
Menjelaskan pertumbuhan
masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan
data yang tersedia.
3.
Mempelajari
kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
4.
Mencoba
meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Variabel Demografi
Variabel
utama demografi adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan
komposisi penduduk seperti umur, jumlah, sebaran dan jenis kelamin.
1) Kelahiran (fertilitas atau natalitas)
2) Kematian (death/mortalitas)
3) Migrasi (perpindahan)
2.2 Aspek
– Aspek Demografi yang Mempengaruhi Keputusan Pemasaran
1.
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang
banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun
pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relative rendah. Pengeluaran
konsumsi suatu negara akan sangat besar, bila jumlah penduduk sangat banyak dan
pendapatan per kapita sangat tinggi.
2. Komposisi
Penduduk
Pengaruh komposisi penduduk terhadap tingkat konsumsi, antara lain :
Pengaruh komposisi penduduk terhadap tingkat konsumsi, antara lain :
a.
Makin
banyak penduduk yang berusia kerja atua produktif (15-64
tahun), makin besar tingkat konsumsi. Sebab makin banyak penduduk
yang bekerja, penghasilan juga makin besar.
tahun), makin besar tingkat konsumsi. Sebab makin banyak penduduk
yang bekerja, penghasilan juga makin besar.
b.
Makin
tinggi tingkat pendidikan masyarakat, tingkat konsumsinya juga
makin tinggi, sebab pada saat seseorang atau suatu keluarga makin
berpendidikan tinggi maka kebutuhan hidupnya makin banyak.
makin tinggi, sebab pada saat seseorang atau suatu keluarga makin
berpendidikan tinggi maka kebutuhan hidupnya makin banyak.
c.
Makin
banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan (urban),
pengeluaran konsumsi juga semakin tinggi. Sebab umumnya pola
hidup masyarakat perkotaan lebih konsumtif disbanding masyarakat
pedesaan.
pengeluaran konsumsi juga semakin tinggi. Sebab umumnya pola
hidup masyarakat perkotaan lebih konsumtif disbanding masyarakat
pedesaan.
3. Distribusi Penduduk
Distribusi penduduk pada dasarnya
berkaitan dengan aspek geografi atau wilayah tempat bermukimnya suatu penduduk.
Perhitungan distribusi penduduk mencakup kepadatan penduduk dan persentase
penduduk per wilayah. Faktor yang memengaruhi distribusi populasi penduduk
antara lain keadaan geografis, ekonomi, sosial dan politik. Berbicara
distribusi penduduk berarti akan berkaitan pula dengan pola pemukiman penduduk
tersebut.
4. Faktor-faktor Non Ekonomi
Faktor-faktor non-ekonomi yang paling berpengaruh
terhadap besarnya konsumsi adalah faktor social budaya masyarakat. Misalnya
saja, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena
ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat/ideal.
2.3 Tujuan Dan Penggunaan
Demografi
Tujuan penggunaan demografi ada 4 yaitu:
5.
Mengembangkan
hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek
organisasi sosial.
6.
Menjelaskan pertumbuhan
masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan
data yang tersedia.
7.
Mempelajari
kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
8.
Mencoba
meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
2.4 Faktor
– Faktor Demografi
Demografi
dalam perilaku konsumen ada beberapa aspek yaitu, struktur kependudukan,
sosial, ekonomi dan status. Berikut ini adalah penjabarannya:
1.
Demografi
dalam struktur kependudukan
Kependudukan
atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia.
Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana
jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta
penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau
kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan,
agama, atau etnisitas tertentu.
2.
Demografi
dalam kelas sosial
Kelas sosial
didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki
status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif
mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang
lebih tinggi atau lebih rendah. Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para
pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk
ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih
tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena
mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih
rendah”.
3.
Demografi
dalam ekonomi
Gaya Hidup
Gaya hidup
adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang
ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir
dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani
siklus kehidupan. Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian.
Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan
uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan
konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik
pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu. Gaya hidup yang diinginkan
oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan
selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu
tersebut.
4.
Demografi
dalam status sosial
Jenis-Jenis Status Sosial
a.
Ascribed Status
Ascribed
status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras,
kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
b.
Achieved Status
Achieved
status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha
yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat
pendidikan, pekerjaan, dll.
c.
Assigned Status
Assigned
status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan
masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan
kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku,
ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
2.5 Faktor - faktor Demografi dapat Mempengaruhi
Keputusan Pemasaran
Ada beberapa
faktor demografi yang dapat mempengaruhi keputusan pemasaran, yaitu:
1.
Lingkungan ekonomi
Faktor ini
dapat mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen, karena suatu bangsa
mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang berbeda-beda.
2.
Lingkungan teknologi
Faktor ini
sangat berperan penting karena lingkungan teknologi mempunyai kekuatan untuk
menciptakan teknologi baru seperti alat-alat elektronik, dll yang bermanfaat
untuk kebutuhan manusia. Dengan adanya teknologi maka akan menciptakan peluang
dan pasar baru.
3.
Lingkungan politik
Lingkungan politik
ini terdiri dari hukum, badan hukum dan pemerintah. Hal ini sangat mempengaruhi
keputusan pemasaran karena lembaga politik dapat membatasi suatu organisasi
atau individu dalam masyarakat.
4.
Lingkungan alam
Lingkungan
alam sangat menentukan tersedianya bahan baku untuk produksi atau tidak. Hal
ini sering menjadi pertimbangan bagi pemasar untuk memasarkan produknya.
5.
Lingkungan budaya
Manusia tumbuh dalam masyarakat
tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya yang
mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran adalah keteguhan pada nilai-nilai
budaya dan perubahan dalam nilai budaya sekunder.
2.6 Pengaruh Aspek Demografi
Dalam Pemasaran
Data
demografi adalah serangkaian informasi mengenai profil target pasar. Data ini dimanfaatkan
sebagai dasar langkah usaha pemasaran barang/jasa. Data demografi merupakan
serangkaian data statistik yang merupakan informasi mengenai usia, gender, dan
pendapatan. Data ini umumnya digunakan oleh bisnis untuk mengidentifikasikan
target pasar bagi barang dan jasa mereka. Dengan data demografi kita dapat
melaksanakan proses pemasaran lebih terinci dan efisien, sesuai dengan target
pasar. Dalam pemasaran data-data demografi dikumpulkan kepada pemerintah agar
pemerintah memiliki data yang lengkap dan mengetahui karakteristik penduduk.
Hal ini penting untuk menentukan arah kebijakan sebagai upaya perlindungan
konsumen. Variabel usia, pendidikan, pekerjaan, dan letak geografi penting
untuk dikumpulkan karena variabel-variabel tersebut mempengaruhi pola perilaku
konsumen melalui perbedaan-perbedaan sikap dan persepsi yang ditimbulkan.
Hubungan Demografi dengan Segmentasi
Pemasaran
Segmentasi pasar
(market segmentasion) adalah proses dimana dibagi menjadi para pelanggan yang
terdiri atas orang-orang dengan kebutuhan dan karakteristik yang sama yang
mengarahkan mereka untuk merespon tawaran produk / jasa dan program pemasaran
strategis tertentu dalam cara yang sama. Segementasi pasar, penetapan pasar, dan sasaran yang
kuat. Ketiganya harus diputuskan dan ditetapkan dengan tepat jika perusahaan
ingin berhasil dalam mengelola hubungan produk-pasar tertentu. Lebih-lebih
perusahaan-perusahaan yang sukses mampu meningkatkan hubungan ini dan membuat
lompatan jauh disbanding para pesaing mereka. Dalam
segmentasi demografis kita membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan
variabel usia, besar kecilnya keluarga, siklus kehidupan, gender, penghasilan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan dan status sosial. Membagi
pasar ke dalam kelompok-kelompok sejenis berdasarkan variabel demografi.
Variabel demografi adalah variabel paling disukai oleh para pemasar untuk
dijadikan dasar segmentasi. Pertama, kebutuhan dan perilaku pembelian umumnya
dipengaruhi oleh variabel demografi. Kedua, variabel ini relatif juga mudah
diukur karena setiap negara umumnya memiliki data-data demografi. Walaupun kita
mendefinisikan pasar tanpa menggunakan istilah demografis (misalnya kita
menggunakan variabel karakter/kepribadian), kita mungkin perlu menengok kembali
ke demografis supaya bisa memperkirakan besar ukuran pasar dan media apa yang
paling baik digunakan untuk bisa menyasar segmen tersebut.
Faktor-faktor yang dapat dipergunakan untuk segmentasi demografi :
Usia :
Manusia
seiring dengan pertambahan usia, bertambah dan berbeda pula keinginan dan
kebutuhan serta karakteristiknya. Produk-produk dengan mengacu pendekatan usia
lebih berhati-hati dan detail, yang disesuaikan dengan karakteristik setiap
tingkatan usia, contoh : Produsen susu anak-anak seperti susu bendera
membagi segmennya berdasarkan usia 1- 3 tahun, 4- 6 tahun dan lain-lain. Mereka
kemudian meluncurkan susu bendera 123 untuk usia 1 sampai 3 tahun dan susu
bendera 456 untuk usia 4 sampai 6 tahun.
Ukuran keluarga:
Keluarga dengan
anggota keluarga kurang dari tiga orang, tiga sampai empat orang, lebih dari
empat orang. Sebuah restoran Pizza
khusus untuk keluarga menyediakan layanan pengantaran Pizza dalam beberapa
ukuran. Ukuran kecil untuk disantap 1 orang, ukuran sedang untuk 2-3 orang dan
ukuran besar untuk 4-5 orang.
Gender/jenis kelamin:
Umumnya
produk-produk yang menggunakan segemen ini berhubungan dengan gaya hidup,
seperti pakaian, sepatu, kendaraan, dan sebagainya. Contoh : Toko kacamata
seperti Melawai membagi pasarnya berdasarkan jenis kelamin yakni kacamata
untuk pria dan kacamata untuk wanita. Oleh karena itu Melawai membagi ruangan
displaynya untuk konsumen pria dan konsumen wanita.
Pekerjaan :
Bermacam-macam
jenis pekerjaan, bermacam-macam pula kebutuhan dan penggunaan barang pada
masing-masing jenis pekerjaan tersebut. Benda produk yang digunakan berfungsi
sebagai penunjang bagi pekerjaan mereka. Contoh : Samsung GALAXY Tab
adalah tablet yang dirancang bagi
pekerja profesional lintas bidang dengan fitur bervariasi serta kemampuan
berperforma tinggi di manapun kapanpun. Target market tablet ini ialah
bussinessman atau orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis yang membutuhkan
kecepatan, keringkasan, dan kemudahan agar tidak menghambat bisnis mereka.
Penghasilan :
Pendekatan ini sangat erat hubungannya
dengan jenis pekerjaan, penting dan dibutuhkan oleh marketer untuk mengetahui
target market sesuai dengan harga pada produk yang akan dipasarkan. Contoh : Walaupun sama-sama mobil keluarga dan bernaung
dalam satu nama, Toyota, harga antara mobil Avanza dan Alphard cukup
jauh. Kisaran harga mobil Avanza antara 150-180 juta, sedangkan Alphard
600 juta sampai milyaran. Tentu market yang dikejar Avanza ialah keluarga
menengah sedang, dimana konsumen lebih mementingkan harga dan fungsi utama
(cukup untuk dikendarai) daripada kenyamanan dan prestige. Berlawanan dengan
market yang dikejar Alphard ialah keluarga menengah ke atas, dimana konsumen mengutamakan
prestige serta kenyamanan dan mengesampingkan harga.
Pendidikan :
Pada
masing-masing tingkatan pendidikan, kebutuhan dan penggunaan barang oleh
konsumen berbeda-beda. Benda produk yang digunakan berfungsi sebagai penunjang
bagi pendidikan mereka. Contoh : Mahasiswa lebih membutuhkan laptop
dibandingkan dengan anak SD, karena jika diukur dari intensitas pendidikannya,
mahasiswa memiliki tugas yang lebih banyak dan rumit sehingga dibutuhkan laptop
sebagai media penunjang.
Agama :
Segmentasi
berdasarkan agama tentu tidak dapat dilakukan pada setiap jenis produk.
Segmentasi ini umumnya sangat sensitif dan memerlukan keseriusan dalam menjalin
hubungan dengan konsumen dan hanya dapat diterapkan pada komoditi tertentu yang
pasarnya amat sensitif terhadap simbol-simbol agama. Contoh : Di Indonesia
didirikan bank syariah, seperti Bank Muammalat, Bank Mandiri Syariah,
dll, yang bertujuan menciptakan sistem perekonomian berbasis nilai-nilai
dan prinsip syariah untuk diterapkan dalam bisnis dan transaksi. Awal mula
didirikannya bank-bank syariah ialah salah satunya disebabkan oleh isu tentang
haramnya bunga. Oleh karena itu bank syariah memusatkan pasarnya untuk
masyarakat yang memahami dan menerapkan aturan Islam dalam kehidupannya, dengan
slogan-slogan yang berkaitan dengan agama.
Generasi:
Setiap generasi
pastinya dipengaruhi oleh banyak faktor yang ada di zaman mereka (misalnya:
musik, film, peristiwa dan bahkan politik). Contoh : generasi musik anak muda
sangatlah berbeda dengan generasi musik orang tua. Biasanya anak muda lebih
menyukai musik yang beraliran hip hop atau R&B berbeda dengan orang tua
yang menyukai musik keroncong. Oleh karena itu toko kaset lebih banyak menjual
kaset yang beraliran hip hop ketimbang beraliran keroncong karena target
sasaran mereka ialah anak muda.
Manfaat Segmentasi Pasar :
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi
pasar, antara lain:
1. Segmentasi demografi memisahkan pasar
kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel demografis seperti
umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, siklus hidup keluarga, penghasilan,
pekerjaan, pendidikan, agama, dan kebangsaan.
2. Segmentasi memperbaiki alokasi strategis sumber daya
pemasaran pengelolaan hubungan pasar, segmentasi pasar, penempatan pasar
sasaran, dan penentuan posisi produk.
3. Perusahaan akan dapat mendeteksi
secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang
senantiasa berubah.
4. Dapat mendesign produk yang
benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
5. Dapat menentukan kampanye dan
periklanan yang paling efektif.
6. Dapat
mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan
yang lebih besar.
7. Dapat digunakan untuk mengukur
usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup
besar.
BAB III
PENUTUP
Dapat
disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaaan
perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal yang
berhubungan dengan komponen-komponen perubahan tersebut seperti : kelahiran,
kematian, migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk
menurut jenis kelamin tertentu. Dengan
adanya demografi dalam perilaku konsumen, dapat dibuktikan bahwa peran
demografi sangat berpengaruh dalam perilaku konsumen. Karakteristik atau
faktor-faktor tersebut merupakan dasar yang paling populer dalam mensegmentasi
kelompok konsumen, sehingga para produsen akan mudah merancang produknya sesuai
karakteristik demografi.
Dengan
data demografi kita dapat melaksanakan proses pemasaran lebih terinci dan
efisien, sesuai dengan target pasar. Dalam pemasaran data-data demografi
dikumpulkan kepada pemerintah agar pemerintah memiliki data yang lengkap dan
mengetahui karakteristik penduduk. Hal ini penting untuk menentukan arah
kebijakan sebagai upaya perlindungan konsumen. Data – data demografi ini sangat
berpengaruh kepada segmentasi pemasaran.
Di dalam segmentasi demografis dapat merupakan
masukan yang penting bagi pemasar, dimana manfaat suatu segmentasi demografis
berkaitan erat dengan produknya.
Referensi
Sumber
buku :
Khasali, Rhenald (1998). Membidik Pasar Indonesia:
Segmentasi, Targeting, Po
Sitioning. Jakarta: PT. Gramedia Utama.
Kotler Philip. Amstrong Gary (2008). Prinsip – Prinsip Pemasaran.
Edisi 12, Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
No comments:
Post a Comment