KLIK gambar untuk menutup Iklan

Thursday, September 29, 2016

PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK



PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK




BAB I
PENDAHULUAN

Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi akuntansi yang akan digunakan oleh manajer publik dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat untuk membantu manajer menjalankan fungsi fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Institute of Management Accountants (1981) mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan, penginterpretasian, dan pengkomunikasian informasi finansial yang digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasi serta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan akuntabel.

 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PERENCANAAN ORGANISASI
Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran organisasi yang meliputi aktivitas yang sifatnya strategik, taktis, dan melibatkan aspek operasional. Dalam perencanaan organisasi, akuntansi manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Perencaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi keadaan di masa yang akan datang.
Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi – prediksi dan estimasi mengenai kejadian ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini. Informasi sebagai alat perencanaan dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu
1.      Informasi sifatnya rutin ad hoc
Diperlukan untuk perencanaan yang reguler, sedangkan organisasi sektor publik sering dihadapkan dengan masalah yang sifatnya temporer dan membutuhkan informasi yang segera maka diperlukan informasi yang sifatnya ad hoc.
2.      Informasi kuantitatif atau kualitatif
3.      Informasi disampaikan melalui saluran formal atau informal
Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan berdasarkan cara penyampaiannya. Apakah informasi akuntansi tersebut disampaikan melalui mekanisme formal ataukah informal. Mekanisme formal misalnya adalah melalui rapat-rapat dinas, rapat komisi dan sebagainya. Pada organisasi sector public, saluran informasi lebih banyak bersifat formal, sedangkan mekanisme informal relatif jarang dilakukan.

2.2  AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PEBGENDALIAN ORGANISASI
Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan secara ekonomis, efisien, dan efektif maka diperlukan suatu system pengendalian yang efektif. Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi pada perolehan laba, maka alat pengendaliannya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negisiasi (Negotiated Bargain). Meskipun hal tersebut bervariasi untuk tiap organisasi dan tingkatan manajement. Pengandalian untuk manajemen level bawah lebih bersifat tegas dan memaksa (coercive), sedangkan untuk manajemen level atas lebih bersifat normatif.
Sementara itu, organisasi sector public karena sifatnya yang tidak mengejar laba serta adanya pengaruh politik yang besar, maka alat pengendaliannya lebih banyak berupa peraturan birokrasi. Terkait dengan pengukuran kinerja, terutama pengukuran ekonomi, efisiensi, dan efektifitas (value for money), akuntansi manajemen memiliki peran utama dalam pengendalian organsasi yaitu mengkuatifikasikan keseluruhan kinerja terutama dalam ukuran moneter.
Fungsi utama informasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian. Informasi akuntansi merupakan alat pegendalian yang vital bagi organisasi karena akuntansi memberikan informasi yang bersifat kuantitatf. Informasi akuntansi umumnya dinyatakan  dalam bentuk ukuran financial, sehingga memungkinkan  untuk dilakukan pengintegrasian informasi dari tap-tiap unit organisasi yang pada akhirnya berbentuk gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan. Lebih lanjut, informasi akuntansi memungkinkan bagi organisasi untuk mengintegrasikan aktivitas organisasi.
Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan peggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (financial control) dengan akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi (organizational control). Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau system aliran uang dalam organisasi, khususnya memastikan bahwa organisasi memilki likuiditas dan solvabilitas yang cukup baik. Sementara itu, pengendalian organisasi adalah terkait dengan pengintegrasian aktivitas fungsional  ke dalam system organisasi secara keseluruhan. Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjalani bahwa organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan. Pengendalian organisasi memerlukan informasi yang lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan. Informas yang dibutuhkan lebih kompleks tidak sekedar informasi keuangan saja.

2.3  PROSES PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Pada dasarnya perencanaan dan pengendalian merupakan dua sisi mata uang yang sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu proses yang membentuk suatu siklus, sehingga satu tahap akan terkait dengan tahap yang lain dan terintegrasi dalam satu organisasi.
Menurut Jones and Pendlebury (1996) proses perencanaan dan pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik dapat dibagi menjadi 5 tahap, yaitu :
1.      Perencanaan tujuan dan sasaran dasar
2.      Perencanaan operasional
3.      Penganggaran
4.      Pengendalian dan pengukuran
5.      Pelaporan, analisis, dan umpan balik

2.4  PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi :
1.      Perencanaan strategik
2.      Pemberian informasi biaya
3.      Penilaian investasi
4.      Penganggaran
5.      Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for services)
6.      Penilaian kinerja

2.4.1 Perencanaan Strategik
Akuntansi manajemen dibutuhkan sejak tahap perencanaan strategik, manajemen organisasi membuat alternatif – alternatif program yang dapat mendukung strategik organisasi. Peran akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan biaya program (cost of program) dan biaya suatu aktivitas (cost of activity), sehingga manajer dapat menentukan anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
Untuk memberikan jaminan dialokasikannya sumber daya input secara ekonomis, efisien, dan efektif maka diperlukan informasi akuntansi manajemen yang akurat, relevan, dan handal untuk menghitung biaya program, aktivitas, atau proyek. Keandalan sistem informasi akuntansi manajemen sangat penting dimiliki seiring dengan adanya paradigma baru organisasi pemerintah yang lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat dan kepentingan publik.
Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan utama, yaitu efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan (cost, quality, and service)
Untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik yang tinggi dengan biaya yang murah, pemerintah harus mengadopsi sistem informasi akuntansi manajemen yang modern. Karena sebagian besar biaya yang terjadi di sektor publik merupakan discretionary costs, maka peran manajer publik sangat penting dalam mengendalikan biaya.

2.4.2 Pemberian Informasi Biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1.      Biaya input, yaitu sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan. Bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
2.      Biaya output, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan.
3.      Biaya proses, dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya ini sendiri diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.
Akuntansi manajemen sektor publik memiliki peran yang strategis dalam perencanaan finansial terkait dengan identifikasi biaya – biaya yang terjadi. Juga berperan untuk memberikan informasi mengenai pengeluaran publik yang dapat digunakan oleh pihak internal (pemerintah) dan pihak eksternal (masyarakat, LSM, DPRD, universitas, dll) untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas, yaitu :
1.      Cost Finding, pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk/ jasa pelayanan.
2.      Cost Recording, meliputi kegiatan pencatatan data ke dalam sistem akuntansi organisasi.
3.      Cost Analyzing, mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan.
4.      Strategic Cost Management, menentukan strategi penghematan biaya agar tercapai value for money. Pendekatan strategik dalam pengurangan biaya (manajemen biaya strategik) memiliki karakteristik sebagai berikut :
a.       Berjangka panjang
b.      Berdasarkan kuktur perbaikkan berkelanjutan (continuous improvement) dan berfokus pada pelayanan masyarakat.
c.       Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan penghematan biaya
d.      Keseriusan manajemen puncak merupakan penentu efektivitas program pengurangan biaya
e.       Cost Reporting, memberikan informasi biaya secara lengkap kepada pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian diagregasikan ke dalam satu laporan yang akan disampaikan kepada pihak eksternal.

2.4.3 Penilaian Investasi
Akuntansi manajemen dibutuhkan saat organisasi sektor publik akan melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan finansial. Akuntansi manajemen ini sendiri diperlukan dalam penilaian investasi karena untuk dapat menilai investasi diperlukan identifikasi biaya, resiko, dan manfaat dari suatu investasi.
Faktor – faktor yang harus diperhatikan oleh akuntan manajemen untuk melakukan penilaian suatu investasi, adalah :
1.      Tingkat diskonto
2.      Tingkat inflasi
3.      Tingkat resiko dan ketidakpastian
4.      Sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan.
Perbedaan penilaian investasi di sektor publik dengan sektor swasta :

2.4.4 Penganggaran
Akuntansi manajemen memainkan peran yang vital dalam proses pemilihan program, penentuan biaya program, dan penganggaran. Akuntansi manajemen membahas tentang perencanaan dan pengendalian yang sangat erat hubungannya dengan penganggaran. Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik yang efektif. Tiga fungsi anggaran, meliputi :
1.      Alat alokasi sumber daya publik
2.      Alat distribusi
3.      Stabilisasi
Akuntansi manajemen ini perlu didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang handal, sebab akuntansi manajemen hanya merupakan alat manajemen untuk perencanaan dan pengendalian.

2.4.5 Penentuan Biaya Pelayanan dan Penentuan Tarif Pelayanan
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan tarif yang akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik.
Penentuan biaya pelayanan dan penentuan tarif pelayanan nmerupakan satu rangkaian yang keduanya sama – sama membutuhkan informasi akuntansi. Contohnya, pemerintah daerah harus dapat menentukan berapa biaya untuk membuat jalur bebas hambatan yang baik, aman, nyaman, serta berapa biaya operasionalnya. Dengan adanya informasi akuntansi manajemen, sumber – sumber inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan.

2.4.6 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing – masing aktivitas yang dilakukan.

BAB III
KESIMPULAN

    Akuntansi manajemen sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan sistem pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian manajemen sektor publik memiliki dua komponen, yaitu :

1.    Proses Pengendalian Manajemen, yang meliputi aktivitas, yaitu :
a.    Perencanaan
b.    Koordinasi
c.    Komunikasi informasi
d.    Pengambilan keputusan
e.    Motivasi
f.    Pengendalian, dan
g.    Penilaian kinerja

2.    Struktur Pengendalian Manajemen terkait dengan desain struktur organisasi yang tercermin dalam bentuk pusat-pusat pertanggungjawaban.
    Akuntansi manajemen sektor publik berfungsi sebagai penyedia informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik serta membantu memberi informasi untuk perencanaan dan pengendalian bagi manajer publik. Akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik berperan untuk merencanakan strategi, memberikan informasi biaya, penilaian investasi, penganggaran, dan penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan tarif pelayanan (charging for service).


Daftar Rujukan

Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi



 

No comments:

Post a Comment