KLIK gambar untuk menutup Iklan

Monday, October 10, 2016

PASAR KERJA



KONSEP – KONSEP DASAR DI PASAR KERJA

  Konsep dasar pasar kerja tidak jauh berbeda dengan konsep dasar pasar barang dan modal. Inti konsep tersebut adalah bahwa setiap pasar selalu mempunyai pembeli dan penjual. Demikian pula dengan pasar kerja pembeliannya adalah para pengusaha/produsen/majikan, sedangkan penjualnya adalah para pembeli dan penjual dipasar kerja terutama di negara-negara sedang berkembang seperti indonesia . oleh sebab itu, keputusan yang terjadi dipasar kerja sangat sangat dipengaruhi oleh kondisi dan tingkah laku darinpara pembli dan penjual lainnya. Contohnya seorang pengusaha baru akan akan menaikkan tingkat upah yang diberlakukan diperusahaan lain yang sejenis melakukan juga kenaikan tingkat upah bagi para tenaga kerjanya.
Jadi jelas bahwa pasar kerja merupakan seluruh aktifitas dari pada pelaku yang tujuannya adalah mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja (sebagai pengganti pensiun), maka akan dilaksanakn pembukaan lowongan kerja diseluruh negara yang bersangkutan. Keadaan ini menimbulkan adanya pasr kerja lokal. Kedua bentuk pasar diatas (external labour market). Tetapi apabila perusahaan dengan melaksankan promosi dari dalam itu sendiri, maka disebut sebagai pasar kerja intern . selain itu ada dua bentuk lain pasar kerja yang dikenal dengan “dual labor market”, yaitu pasar kerja primer (primary labor market) dan pasar kerja sekunder (secondary labor market).


BENTUK – BENTUK PASAR KERJA
1.   Pasar kerja intern (INTERNAL LABOR MARKET)
Pasar kerja intern terjadi apabila pengusaha/produsen ataupun instansi pemerintah mengisi lowongan kerja yang ada dengan menggunakan sumber dari perusahaan itu sendiri melalui “promosi”. Sebelumnya konsep pasar kerja intern ini timbul karena adanya anggapan bahwa proses pembukuan lamaran, pemanggilan para pelamar seleksi dan penerima pegawai baru merupakan suatu investasi untuk masa depan, yang dikenal dengan “hirring-investment”karena seluruh proses tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit. Apabila biaya untuk prose produksi secara keseluruhan.
Salah satu cara untuk menekan biaya yang dikeluarkan , biasnya digunakan cara seleksi pegawai melalui pemeriksa ijazah/diploma /sertifikat, pemnentuan jenis kelamin , usia, tingkat pendidikan dan lain-lain yang dianggap sebagai salah satu alat penyaring atau sebagai “screening device”
Pendekatan kedua untuk tujuan penghematan biaya penerimaan pegawai dan untuk memaksimalkan produkfitas pegawai yang menempati jabatan yang bersangkutan maka dilaksanakn pengangjatan  pegawai melalui promosi  dengan mengggunakan sumber –sumber tenaga kerja yang ada didalam perusahaan itu sendiri.
2.   Pasar primer dan sekunder
Pasar kerja primer dan sekunder biasnya dikenal dengan dua bentuk pusat kerja atau dual –labor-market. Biasanya pasar kerja primer merupakan pasar kerja disektor formal, dimana ada aturan prosedur yang jelas pada mekanisme pasar kerja dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja. Sebaliknya pasarkerja dalam mempertemukan pencari kerja sekunder hanya menawarkan tingkat upah yang relatif rendah. Tidak mempunyai jenjang jabatan (jdead end job). Banyak pekerja yang masuk ke pasar ker ekunder tidak pernah dapat masuk ke pasar kerja primer.

Untuk jelasnya dapat disimpulakn bahwa pasar kerja primer mempunyai karakteristik sebagai berikut;
1.      Membutuhkan tingkat kemampuan dan keterampilan yang tinggi
2.      Menwarakan tingkat upah yang relatif tinggi
3.      Kondisi kerja baik
4.      Tingkat mobilitas tenaga kerja kecil
5.      Pekerja mempunyai hak dan kewajiban yang jelas
6.      Mengikuti peraturan-peraturan kepegawaian yang jelas
7.      Ada pedoman kerja tertentu atau manual
8.      Mempunyai kesempatan untuk nmaju atau naik ke jenjang jabatan yang lebih tinggi

KEGIATAN INFORMASI PASAR KERJA
Data tentang sistem informasi pasar tenaga kerja merupakan sumber informasi penting terkait bidang pendidikan danperencanaan keterampilan, perencanaan pembangunan, serta perencanaan tenaga kerja. Ada dua jenis informasi utama yang
terkait dengan pasar tenaga kerja di Indonesia, yaitu data makro
yang dikumpulkan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia dan
data mikro yang dikumpulkan Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi. BPS mengumpulkan data melalui survei tenaga kerja yang
mencakup berbagai aspek termasuk perkiraan angkatan kerja, ketenagakerjaan, dan pengangguran, serta menyediakan informasi tentang karakteristik pekerja termasuk ketenagakerjaan sektoral, pekerjaan, upah, jam kerja, serta status ketenagakerjaan.
BPS juga melaksanakan survei tentang perusahaan. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengumpulkan data administrative tentang pencari kerja, lowongan kerja dan penempatan tenaga kerja melalui kantor layanan ketenagakerjaan publik dan swasta yang menyediakan layanan ketenagakerjaan secara online maupun secara tatap muka di Indonesia. Layanan-layanan ketenagakerjaan ini menyediakan fasilitas pendaftaran untuk
mengumpulkan, memberi kode serta menyimpan informasi
tentang pasar tenaga kerja. Data administratif tentang karakteristik pencari kerja (suplai tenaga kerja) dan lowongan kerja (permintaan akan tenaga kerja) yang dikumpulkan layanan-layanan ketenagakerjaan menyediakan informasi penting untuk memantau hasil ketenagakerjaan di seluruh negeri. Sebagai contoh, data ini menyediakan informasi mengenai fluktuasi permintaan dan penawaran yang dapat memberi sinyal bagi intervensi kebijakan. Data ini dapat memberikan informasi mengenai adanya kesesuaian atau tidak antara latar belakang pendidikan para pencari kerja dengan harapan pengusaha terkait
kualifikasi mereka. Data ini juga menyediakan informasi tentang pertumbuhan sektoral dan pekerjaan, serta hasilnya berdasarkan gender dan kelompok umur. Informasi ini dapat dibagikan dengan balai pendidikan dan pelatihan agar dapat mendukung penciptaan
angkatan kerja yang “siap kerja”.

DINAMIKA PASAR KERJA
Ø  Penawaran Tenagakerja di Suatu Daerah
Penawaran terhadap pekerja adalah hubungan antara tingkat upah dan jumlah satuan pekerja yang disetujui oleh pensuplay untuk ditawarkan,  jumlah tenaga kerja keseluruhan yang disediakan suatu perekonomian tergantung pada jumlah penduduk, persentase jumlah penduduk yang memilih masuk dalam angkatan kerja, dan jumlah jam kerja yang ditawarkan oleh angkatan kerja. Lebih lanjut, masing-masing dari ketiga komponen ini dari jumlah tenaga kerja keseluruhan yang ditawarkan tergantung pada upah pasar, besarnya waktu yang disediakan atau dialokasikan oleh suatu keluarga untuk keperluan bekerja merupakan fungsi dari tingkat upah. Pada tingkat upah tertentu penyediaan waktu bekerja dari keluarga bertambah bila tingkat upah bertambah. Setelah mencapai tingkat upah tertentu, pertambahan upah lebih lanjut justru mengurangi waktu yang disediakan oleh keluarga untuk keperluan bekerja. Hal ini disebut backward bending supply curve, atau kurva penawaran yang membelok (mundur).
 Tingkat upah  jam kerja kurva penawaran tenaga kerja melengkung ke belakang
 Kurva penawaran tenaga kerja yang membalik ke belakang terjadi jika efek pendapatan kenaikan upah lebih besar dari pada efek subtitusi kenaikan upah. Bila efek subtitusi akibat kenaikan upah lebih besar dari pada efek pendapatan, jumlah tenaga kerja yang ditawarkan naik bersamaan kenaikan upah. Di atas tingkat upah tertentu, efek pendapatan lebih besar dari pada efek subtitusi. Di atas tingkat upah tersebut, kurva penawaran bengkok ke belakang, kenaikan upah lebih lanjut mengurangi jumlah tenaga kerja yang ditawarkan.
 Kurva penawaran tenaga kerja di suatu daerah
Penawaran tenaga kerja di suatu daerah merupakan penjumlahan penawaran dari tiap-tiap keluarga dalam suatu daerah. Misalkan dalam suatu daerah tertentu terdapat hanya tiga keluarga, A, B, C dengan masing-masing kurva penawaran Sa, Sb, Sc. Pada tingkat upah W1, tidak ada keluarga yang menawarkan jasanya untuk bekerja sehingga penawaran tenaga kerja di daerah tersebut menjadi nol. Untuk tingkat upah W2, keluarga A menawarkan W2A, keluarga B menawarkan W2B dan keluarga C menawarkan nol. Untuk daerah tersebut, penawaran tenaga kerja adalah W2B’ yaitu W2A’ (yang sama dengan W2A) ditambah dengan A’B’ (yang sama dengan W2B). Pada tingkat upah W3, keluarga A menawarkan W3C, keluarga B menawarkan W3D, dan keluarga C menawarkan W3E. Penawaran untuk daerah tersebut adalah W3E’ yaitu penjumlahan W3C’ (yang sama dengan W3C), C’D’ (yang sama dengan W3D) dan D’E’ (yang sama dengan W3E). Penawaran tenaga kerja untuk daerah ini Sn merupakan fungsi dari tingkat upah.
 
Ø  Permintaan Tenaga Kerja Di Suatu daerah
 Permintaan tenaga kerja sama halnya dengan penawaran tenaga kerja, maka permintaan tenaga kerja juga merupakan fungsi tingkat upah. Semakin tinggi tingkat upah maka akan semakin kecil permintaan pengusaha akan tenaga kerja. Ini dilukiskan dengan D1,D2, dan D3 pada gambar dibawah. Dan garis-garis D1,D2,dan D3 merupakan tiga bentuk kurva permintaan tenaga kerja dari tiga perusahaan yang berbeda. Tiap perusahaan mempunyai jumlah dan fungsi permintaan yang berbeda sesuai dengan besar kecilnya perusahaan atau produksi, jenis usaha, penggunaan teknologi, serta kemampuan manajemen dari perusahaan yang bersangkutan. Untuk tingkat upah W1, tidak ada permintaan dari perusahaan, sehingga permintaan untuk seluruh daerah yang bersangkutan juga sama dengan nol. Dalam gambar dibawah untuk tingkat upah W2<W1, permintaan dari perusahaan P1 dilukiskan dengan garis W2A, dari perusahaan P2 dengan W2B dan dari perusahaan P3 dengan garis W2C. Jumlah permintaan akan tenaga kerja di seluruh daerah dilukiskan dengan garis W2C1 pada gambar b, yaitu sama dengan W2A1(yang sama W2A) ditambah dengan A1B2 (yang sama dengan W2B) ditambah dengan B1C1(yang sama dengan W2C). Dengan hal yang sama untuk teingkat upah yang berbeda, kurva permintaan akan tenaga kerja didaerah yang bersangkutan dapat dilukiskan, misalnya Dn pada gambar. Sama halnya permintaan disuatu perusahaan: permintaan akan tenaga kerja disuatu daerah merupakan fungsi tingkat upah, dan kurva permintaan, merurun dari kiri ke kanan yang berarti semakin tinggi tingkat upah, semakin sedikit permintaan akan tenaga kerja.
           





Ø  Permintaan dan Penawaran
 Permintaan akan tenaga kerja dari suatu perusahaan dan Penawaran akan tenaga kerja dari tiap-tiap keluarga merupakan fungsi tingkat upah yang sedang berlaku. Jumlah permintaan akan tenaga kerja di suatu daerah tertentu, adalah penjumlahan permintaan dari seluruh pengusaha yang ada di daerah tersebut. Dan jumlah penawaran tenaga kerja untuk suatu daerah adalah penjumlahan penawaran dari seluruh keluarga yang ada di daerah tersebut pula.
Perpotongan antara penawaran () dan permintaan ( disebut Titik Equilibrium yang menentukan besarnya penempatan atau jumlah orang yang bekerja  dan tingkat upah yang berlaku () yang kemudian dipakai sebagai patokan, baik oleh keluarga maupun oleh pengusaha di daerah bersangkut



MENGANALISIS KONDISI RIIL PASAR KERJA DI INDONESIA
Pasar kerja saat ini di Indonesia masih didominasi oleh lapangan kerja di sektor bahan mentah, yakni pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan. Dimana sektor tersebut menyerap 35% lapangan kerja. Sedangkan dari segi status pekerjaan, dominan masih berstatus buruh/pegawai/karyawan yang sebesar yang hampir 36,4 %. Masih bertumpunya sektor lapangan pekerjaan di Indonesia pada bahan mentah akan sangat lambat membantu untuk dapat mencapai Indonesia sebagai Negara maju di tahun 2025. Pemerintah harus dapat meningkatkan sektor lapangan kerja ke sektor yang memiliki nilai tambah seperti industri agar dapat cepat menyerap tenaga kerja. Masih tingginya peran sektor ekonomi bahan mentah dalam penyerapan tenaga kerja tidak diikuti dengan perlindungan lingkungan hidup yang terkadang akan menjadi hambatan baik secara langsung atau tidak langsung terhadap sektor lapangan kerja tersebut. Pemerintah harus terus menggalakkan pembangunan ekonomi dengan konsep “ekonomi hijau”, “ekonomi biru”  dan “pembangunan berkelanjutan”.

            Status pekerja yang masih didominasi dengan buruh/karyawan/pegawai menandakan bahwa penduduk di Indonesia masih kurang memanfaatkan atau memilih bergelut di sektor kewirausahaan yang padahal merupakan sektor yang dapat menciptkan lapangan kerja dan lebih menguntungkan secara ekonomis jika diikuti dengan manajemen yang baik. Dengan masih tingginya status pekerja sebagai buruh/karywan/pegawai, pemerintah maupun swasta secara serta merta harus dapat meningkatkan kesejahteraan mereka sehingga mereka dapat menjalankan hisup “layak” sehingga akan meningkatkan produktivitas pekerja secara langsung nantinya.


PENUTUP

KESIMPULAN :
Dari tulisan diatas dapat disimpulkan  bahwa pasar kerja adalah
1.Pasar kerja merupakan sarana tempat pertemuan antara penjual dan pembeli tenaga kerja. Yang dimaksud penjual tenaga kerja disini adalah para pencari kerja dan pembeli tenaga kerja adalah lembaga/perusahaan yang memerlukan tenaga kerja. Jadi di pasar kerja lah yang mengkoordinasikan pertemuan antara pencari kerja dan perusahaan yang memerlukan tenaga kerja.
2. Konsep dasar pasar kerja tidak jauh berbeda dengan konsep dasar pasar barang dan modal. Inti konsep tersebut adalah bahwa setiap pasar selalu mempunyai pembeli dan penjual.
3. Bentuk pasar kerja ada pasar intern dan pasar primer & sekunder
4. Dinamika pasar kerja : penawaran tenaga kerja di Indonesia & permintaan & penawaran.
5. Pasar kerja saat ini di Indonesia masih didominasi oleh lapangan kerja di sektor bahan mentah, yakni pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan. Dimana sektor tersebut menyerap 35% lapangan kerja.






No comments:

Post a Comment