THE BALANCED SCORECARD
Menurut Mulyadi (2001), Balance Scorecard terdiri dari dua
kata: kartu skor (Scorecard) dan
berimbang (Balance). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor
hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan
skor yang hendak diwujudkan oleh personil di masa depan. Kata berimbang
dimaksudkan bahwa kinerja personil diukur secara berimbang dari dua aspek,
yaitu: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan
ekstern.
Menurut Hansen dan Mowen dalam buku Amin Widjaja Tunggal (2009: 2), Balanced Scorecard adalah “A responsibility accounting system
objectives and measures for four different perspective: the financial
perspective, the customer perspective, the process perspective, and the
learning and growth (infrastructure) perspective”
Menurut Atkinson, et al dalam buku Sony Yuwono, et al (2007: 8), Balanced
Scorecard adalah “A measurement
and management system that views a business unit’s performance from four
perspectives: financial, customer, internal business process, and learning and
growth”, yang berarti pengukuran dan sistem manajemen penilaian kinerja
dengan empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal,
serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Menurut Atkinson, Banker, Kaplan and Young (1997) dalam buku Management
Accounting, Balance Scorecard adalah suatu set dari target dan hasil
kinerja yang digunakan sebagai pendekatan untuk mengukur kinerja yang diarahkan
kepada gabungan faktor kritis dari tujuan.
Menurut Anthony dan Govindrajan (1997) dalam buku Management
Control System, Balance Scorecard adalah suatu alat sistyem untuk
memfokuskan perusahaan, meningkatkan komunikasi antar tingkatan manajemen,
menentukan tujuan organisasi dan memberi umpan balik yang terus-menerus guna
keputusan yang strategis.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Balanced Scorecard adalah
perencanaan dan manajemen sistem strategis yang digunakan secara luas dalam
bisnis dan industri, pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk
menyelaraskan kegiatan usaha dengan visi dan strategi organisasi, meningkatkan
komunikasi internal dan eksternal, dan memantau kinerja organisasi terhadap
tujuan strategis dengan empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses
bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
FITUR – FITUR BALANCED
SCORECARD
Balanced scorecard adalah sistem manajemen
strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan
strategi. Balanced scorcard menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam
tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam empat perspektif, yaitu:
1.
Perspektif keuangan,
menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang diambil dalam tiga perspektif
lain.
Melihat tinjauan
perusahaan dilihat dari sisi keuangan. Didalam prespektive keuangan ada beberap
kunci pengukuran (measures) yang harus diperhatikan diantara :
a.
Keuntungan (profit)
Keuntungan merupakan selisih antara
pendapatan dengan biaya untuk membuat suatu produk atau penyediaan jasa sebelum
dikurangi biaya overhead, gaji , pajak , dan pembayaran pajak. Tujuan dari
berdirinya perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Hal tersebut dimaksudkan
untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut bisa berlangsung untuk masa yang
akan datang.
b.
Pendapatan (Revenue)
Pendapatan merupakan hasil yang sudah
atau akan diterima atas produk atau jasa yang kita pasarkan.
c.
Biaya (Cost)
Biaya merupakan tingkat pengorbanan
untuk bisa menghasilkan dan menjual produk dalam rangka mendapatkan keuntungan.
d.
Volume
Volume merupakan tingkat penjualan atas
produk yang kita pasarkan untuk mendapatkan keuntungan.
2.
Perspektif pelanggan,
mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan di mana unit bisnis akan bersaing.
Orientasi kepada
pelanggan yaitu bagaimana pelanggan melihat layanan hiburan yang disediakan
oleh perusahaan. Apakah pelanggan sudah merasa puas dan yakin terhadap produk
dan jasa yang kita pasarkan. Pengukuran pelanggan bisa dilakukan dengan cara:
a. Pengaduan
pelanggan (Customers claims)
Misalkan keluhan pelanggan terhadap
hilangnya produk (lost parcels), barang rusak atau cacat. Dan perusahaan bisa
menyelesaikan dengan secepat mungkin tanpa membuat pelanggan terganggu.
b. Orientasi
pada pelanggan (Customers concerns)
c. Data
Integrity atau akurasi didalam pelacakan paket (accuracy of the parcel
tracking process)
3.
Perspektif proses bisnis
internasional, menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan
nilai kepada pelanggan dan pemilik.
Kegiatan operasional
perusahaan harus mempunyai daya saing dengan perusahaan lain dan mempunyai
keunggulan yang berorientasi kepada konsumen. Pengukuran itu adalah :
a.
Kualitas (quality)
-
Ketepatan didalam
pengiriman barang (Timelines of delivery)
-
Merawat didalam
penanganan paket (care in handling parcels).
b.
Efisiensi Operations
(operations efficiency)
4.
Perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan (infrastruktur), mendefinisikan kemampuan yang di perlukan
organisasi untuk memperoleh pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan.
Perspektif terakhir mengacu pada tiga faktor utama yang memungkinkannya, yaitu
kemampuan pegawai, kemampuan sistem informasi, dan perilaku pegawai ( motivasi,
pemberdayaan, dan penyejajaran).
Manajer dalam menjalankan
tugas sehari-hari akan menggunakan orang lain dalam operasi perusahaan , Orang
lain tersebut dalam hal ini pegawai harus diukur kinerja dari pegawai
tersebut,menurut Anthony, (1997) pengukuran tersebut meliputi :
-
Proses pemilihan
pegawai
-
Meyakinkan bahwa
pegawai telah dilatih dengan cukup
-
Memutuskan dan
menempatan pegawai yang sesuai delam organisasi
-
Memberi wewenang dan
tanggung jawab
-
Disiplin, memberi
nasihat , dan saran
-
Meyakinkan bahwa
lingkungan kerja yang memuaskan
-
Membantu memecehkan
masalah
-
Menyetujui tindakan
yang diusulkan , diambil dan yang tidak boleh diambil Pegawai
-
Berinteraksi dengan
manajer lain
-
Kerjasama dalam rangka
memecahkan masalah yang menghambat pekerjaan pusat pertanggungjawaban
-
Berusaha menciptakan
iklim yang mendorong pekerjaan untuk berkerja secara efektif dan efisien.
Pengukuran kinerja tradisional hanya
menekankan sisi keuangan saja, tanpa memperhatikan aspek non keuangan. Hal itu
mengakibatkan keputusan jangka pendeklah yang menjadi perhatian manajemen.
Sementara keputusan – keputusan yang berfungsi untuk dapat bertahan dalam
jangka panjang, yaitu aspek non keuangan terabaikan. Tujuan dari sistem balanced scorecard adalah untuk meningkatkan respon
perusahaan dan efisiensi melalui
pelaporan yang akurat dan tepat waktu analisis metrik di berbagai bidang
kegiatan perusahaan yang diukur dari perspektif yang berbeda.
HUBUNGAN BALANCED
SCORECARD DENGAN STRATEGI
Tiap-tiap perusahaan harus menentukan
konsumen mana yang menjadi target dan proses bisnis internal mana yang penting
untuk menarik dan mempertahankan konsumen mereka. Perusahaan yang berbeda
dengan strategi yang berbeda akan mentargetkan konsumen yang berbeda dengan macam
produk dan jasa yang berbeda. Jika balanced scorecard dengan benar disusun, ukuran
kinerja seharusnya dihubungkan bersama-sama berdasrkan sebab akibat. Kemudian
masing-masing hubungan itu dapat dibaca sebagai suatu hipotesa, jika kita
meningkatkan ukuran kinerja ini, maka ukuran kinerja lainnya juga meningkat.
Intinya balanced scorecard membicarakan
suatu teori tentang bagaimana perusahaan dapat mencapai hasil yang diinginkan
dengan melakukan tindakan-tindakan konkrit. Salah satu manfaat balanced scorecard adalah secara
berkelanjutan menguji teori yang mendasari strategi manajemen. Jika strategi
tersebut tidak berjalan,makan dapat dibuktikan dengan tidak terjadinya dampak
yang diprediksi. Balanced scorecard adalah pendekatan pendekatan yang
menjanjikan untuk mengelola organisasi. Balanced scorecard yang disuse dengan
baik menyediakan alat untuk memberi petunjuk kepada perusahaan dan juga
menyediakan umpan balik mengenai efektivitas strategi perusahaan. Strategi
adalah pengspesifikasian hubungan yang diinginkan oleh manajemen di antara
empat perspektif. Empat perspektif tersebut adalah perspektif
keuangan,perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan ( infrasruktur ). Balanced Scorecard menterjemahkan visi dan misi organisasi kedalam ukuran
ukuran keberhasilan
perusahaan secara komprehensif. Balanced Scorecard menggunakan objektif
keuangan sebagai ukuran keberhasilan dengan
tidak melupakan performance drivers keberhasilan keuangan tersebut.
Scorecard mengukur performansi
organisasi dengan empat perspektif yaitu : keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal serta learning and growth.
CARA MENCAPAI STRATEGIC
ALIGNMENT MELALUI BALANCED SRORECARD
Salah satu dimensi penting dalam konsep
Balanced Scorecard (BSC) yang dikemukakan oleh Norton dan Kaplan (1996) adalah
alignment atau kesearahan. BSC merupakan salah satu bentuk metode manajemen
strategi penting yang saat ini telah diterima secara luas baik oleh kalangan
akademisi maupun praktisi bisnis. Peran BSC sebagai instrumen yang membumikan
rencana strategi terbukti efektif di banyak organisasi. Pengertian mendasar
dari alignment adalah bagaimana arah
strategi divisi, unit, fungsi, di dalam organisasi harus dikaitkan satu dengan
yang lain, membentuk sebuah mozaik yang menggambarkan logika berpikir (logic of
thinking) yang benar tentang bagaimana arah visi dan misi organisasi dapat
dicapai. Divisi, unit, dan fungsi adalah entitas-entitas di dalam organisasi
yang mewakili kepentingan (interest) yang sangat beragam. Alignment, jika
dibangun dengan baik dan dengan logika yang benar, akan mengatasi perosoalan
konflik kepentingan (conflict of interest) tersebut. Setiap entitas menyadari
keberadaannya adalah bagian dari sebuah keberadaan yang lebih besar, yaitu
organisasi atau perusahaan atau korporasi. Setiap entitas menyadari bahwa visi
dan misi korporasi hanya dapat dicapai jika semuanya berjalan pada arah yang
sama, dengan menjalankan tugas dan perannya masing. Bagaikan mengangkat tandu
berukuran besar beramai- ramai. Tanpa membangun alignment, niscaya organisasi
bagaikan kertas tipis yang ringkih, mudah sekali terkoyak-koyak.
No comments:
Post a Comment