Permodelan Proses Manajemen Proyek di
Perusahaan TI (Teknologi Informasi)
1.1 Definisi Proyek dan Proyek TI
(Teknologi Informasi)
Perkembangan
bisnis dari organisasi dengan tingkat kompetisi yang tinggi dewasa ini telah
mendorong internal manajemen perusahaan untuk melakukan evaluasi tehadap
pemanfaatan teknologi informasi.Perbaikan secara terus menerus harus dilakukan dengan
melihat peluang-peluang daris setiap bagian di dalam organisasi yang
membutuhkan peningkatan kinerja.
Peranan
proyek atas TI sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja TI yang ada di
perusahaan agar dapat mendukung strategi bisnis dan operasional perusahaan.
Proyek
(Project)adalah suatu kelompok aktivitas
yang bersifat sementara dengan tujuan mencapai suatu hasil produk atau jasa
dalam suatu waktu tertentu. Proyek juga memiliki ciri-ciri tertentu :
·
Memiliki
tujuan yang terdefinisi dengan jelas
·
Melibatkan
semua lini atau lintas departemen di
dalam perusahaan
·
Memiliki
aktivitas yang unik dan dibatasi oleh waktu yang bersifat sementara
·
Memiliki
sponsor atau pendukung yang kuat
·
Memiliki
sifat ketiakpastian.
Kompleksitas
dari suatu proyek sangat bergantung kepada ruang lingkup yang telah disepakati
bersama.Khususnya, pada proyek TI, perencanaan harus memperhatikan perencanaan
secara menyeluruh TI perusahaan dan bersinergi dengan strategi TI dan bisnis
jangka pendek dan panjang.
Tahapan
didalam perencanaan proyek TI yaitu :
a.
Tahapan
Information Technology Strategy
Planning yaitu perencanaan strategy TI yang bersinergi dengan visi dan misi
perusahaan dengan tujuan untuk mendukung bisnis perusahaan.
b.
Business Area Analysis yang meliputi dokumen-dokumen bisnis
yang berisi proses-proses yang perlu diperbaiki dan dibantu dengan adanya TI
c. Project
Planning harus
memperhatikan beberapa hal yang meliputi keuntungan (benefit), ruang lingkup (scope), dan hambatan (constrain) yang mungkin terjadi.
Secara
umum ada setiap proyek mempunyai 3 hambatan yang selalu menjadi unsur utama di
dalam proses penyusunan proposal maupun saat proyek tersebut berjalan, yaitu :
ruang lingkup (scope), biaya (cost), dan waktu (time). Pimpinan proyek harus mampi mengintegrasikan ketiga faktor
tersebut dan mencari keseimbangan yang akan dicapai dan sesuai dengan target
yang telah disepakati dengan manajemen puncak.
1.2 Manajemen Proyek TI
Manajemen
proyek (project management) adalah suatu pengetahuan
tentang aplikasi, keahlian, perangkat dan teknik untuk memimpin suatu aktivitas
proyek dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan yang dibutuhkan
oleh proyek (PMI*,Project Management Body of Knowledge,2000,p.6)]
Manfaat
dari manajemen proyek TI dapat diuraikan sebagai berikut :
·
Memberikan
manfaat dari pengawasan yang lebih baik dari sisi keuangan dan sumber daya
manusia.
·
Meningkatkan
kinerja dan hubungan dengan pelanggan.
·
Waktu
pengembangan yang lebih singkat.
·
Biaya
yang lebih efisien, karena semua komponen lebih terkoordinasi.
·
Kualitas
hasil menjadi lebih baik dan dapat diandalkan.
·
Tingkat
keuntungan yang lebih tinggi.
·
Meningkatkan
produktivitas.
·
Koordinasi
internal yang lebih baik
·
Meningkatkan
moral karyawan dan tim proyek.
Project Stakeholders adalah orang-orang yang terlibat
didalam suatu proyek dan terkait dengan aktivitas yang terkait, meliputi :
·
Sponsor
dari proyek
·
Tim
proyek
·
Staf
pendukung
·
Pelanggan
·
Pemakai
·
Pemasok
·
Pihak
yang tidak mendukung proyek
Proyek
harus dijalankan dalam batasan anggaran yang dikelola oleh seoraang pimpinan
proyek (Project Manager) yang
bertugas untuk melakukan koordinasi dengan tim yang berasal dari bagian atau
fungsi yang berbeda. Anggota proyek (Project
Team) adalah sekelompok orang yang terlibat di dalam proyek dimana memiliki
keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan di dalam proyek.Dengan kerangka Project
Management System maka struktur organisasi yang disusun dan dipimpin oleh
pemimpin proyek untuk tujuan agar target dari proyek TI tersebut tercapai
dengan baik.
Di
dalam system manajemen proyek TI ini, sitem informasi dibutuhkan oleh tim
proyek dengan tujuan untuk mengkoordinasikan setiap informasi yang terkait
dengan kebutuhan proyek yang bersifat kritis dan untuk tujuan mengintegrasikan
semua aktivitas. Sruktur organisasi ini melibatkan setiap prosedur-prosedur
yang berguna untuk memastikan bahwa proses komunikasi dan koordinasi berjalan
dengan baik dan lengkap.
Penyesuaian
antara karakteristik dari proyek dengan tipe dari struktur organisasi sangat
mempengaruhi tingkat otoritas,keterlibatan,pengawasan dan proses kerja dari
suatu proyek TI.
Informasi
dari tabel di atas dapat digunakan sebagai referensi untuk analisa dalam
implementasi manajemen proyek TI di perusahaan. Kerangka dari tabel tersebut
dapat memberikan uraian mengenai otoritas pimpinan proyek,persentase kinerja
dan waktu yang dibutuhkan oleh pimpinan proyek,pengawasan atas anggaran,peranan
dari pimpinan proyek.
1.3 Penyusunan Proposal Proyek TI
Di
dalam penyusunan proposal proyek TI dalam suatu perusahaan harus memperhatikan
beberapa tahapan yang dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu :
a. Project Feasibility
Proses evaluasi kelayakan proyek.
Tugas dari pimpinan proyek memegang peranan penting dalam menilai dan
mengajukan kelayakan proyek ke pihak manajemen untuk kemudian disusun suatu
prioritas yang diajukan di dalam perencanaan manajemen.Estimasi biaya awal
proyek TI dipersiapkan dengan mengumpulkan informasi komponen-komponen biaya
yang terkait langsung maupun tidak langsung.Estimasi ini kemudian disusun ke
dalam suatu anggaran yang dipersiapkan di dalam perencanaan proyek TI.
b. Project Aqcuisition
Bagian dari tahapan akusisi ini adalah
implementationdan close out. Tahap implementasi
mendifinisikan setiap biaya secara lebih terperinci dan memberikan gambaran
atas hasil kinerja yang akan dicapai dari biaya yang dikeluarkan. Tahapan
penutup (close out) dari proposal
yang meliputi tingkat penyelesaian proyek yang akan dicapai,hasil yang
diperoleh sebagai referensi berikutnya dan tingkat penerimaan dari pelanggan
atau para pemakai dari implementasi proyek TI.
ProposalTI
yang disusun terdiri dari beberapa pilihan yang diajukan ke manajemen
perusahaan. Beberapa komponennya yaitu :
·
Analisa
biaya dan manfaat
·
Jadwal
proyek TI secara umum
·
Analisa
kebutuhan dari proyek
·
Penawaran
dari para pemasok proyek TI yang meliputi hardware,software dan konsultan
·
Hasil
pengujian dan verifkasi atas hardware dan software yang akan dipilih
·
Evaluasi
resiko dari setiap proposal
Selain
hal tersebut diatas, terdapat 9 bagian yang harus diperhatikan oleh setiap
proyek yang meliputi 4 area atau bagian yang terkait dengan obyektifitas dari
proyek yang mencakup : ruang lingkup (scope),waktu (time),biaya (cost) dan mutu
(quality). 4 area atau bagian yang meliputi bagaimana pengetahuan dan cara
untuk mencapai tujuan dari proyek tersebut yang meliputi :sumber daya manusia
(human resource),komunikasi (communication),resiko (risk) dan pengadaan
(procurement). Bagian terakhir adalah Integrasi proyek (project integration)
yaitu bagaimana mengintegrasikan semua komponen-komponen tersebut agar tujuan
dari proyek tercapai.
1.4 Pemilihan Proyek TI
Beberapa
pengukuran dampak dari yang akan dijalankan biasanya menjadi dasar pengukuran
dari pemilihan proyek TI yang tepat. Evaluasi atas pemilihan proyek TI
melibatkan tingkat investasi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dan
perubahan penting dari system informasi secara keseluruhan yang ada.
Faktor-faktor untuk pengukuran tersebut meliputi :
·
Intangible factor, informasi pendukung yang ada berasal
dari data historis para pemasok yang berasal dari kinerja sebelumnya terhadap
pelanggan atau klien yang pernah terlibat di dalam proyek TI. Peningkatan citra
perusahaan, pangsa pasar dan juga pelayanan ke pelanggan menjadi ukuran yang
tercakup dalam faktor ini.
·
Hidden outcomes, pemanfaatan dari hasil proyek TI telah
membangun system komunikasi internal menjadi lebih baik dan efektif.
Bentuk-bentuk hasil tersembunyi ini adalah wujud dari pengukuran yang dapat
dijadikan pertimbangan di dalam proses pemilihan.
·
The changing nature of information
technology, perkembangan
teknologi informasi yang semakin canggih telah memberikan banyak kontribusi di
dalam memantu bisnis dan operasional sehari-hari. Terutama dari sisi
aplikasi,namun masalah utama penghambat adalah dinamika yang sedemikian cepat
dapat memberikan tantangan internal yang tidak sedikit. Bahkan beberapa system
dari teknologi informasi yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa
selesai dan sempurna terimlementasi.
Kerangka
analisa pemilihan proyek TI ini juga dapat memberikan analisa perbandingan dan
skala prioritas untuk proses otorisasi atas persetujuan untuk memulai proyek
TI. Dari sisi manajemen terdapat lima kriteria yang secara umum dapat dijadikan
pedoman untuk pemilihan proyek TI untuk dijalankan segera, yaitu meliputi :
·
Mendukung
sasaran bisnis
·
Menjawab
tantangan akan persaingan bisnis
·
Mendukung
proses pengambilan keputusan bagi manajemen
·
Membantu
memberikan peluang-peluang baru dalam
kompetisi
·
Memenuhi
persyaratan legalitas.
Kesuksesan
ataupun kegagalan suatu proyek sangat ditentukan oleh banyak faktor dan bukan
hanya oleh persiapan proposal yang baik. Beberapa faktor tersebut meliputi :
·
Executive support , yaitu dukungan dari manajemen
puncak yang memberikan komitmen waktu, tenaga dan biaya di dalam menjalankan
proyek. Kesuksesan sangat ditentukan dari dukungan manajemen puncak atau project sponsor.
·
User involvement, yaitu keterlibatan dari para pemakai
system dari proyek yang akan dijalankan.
·
Experienced project manager, yaitu pimpinan proyek yang
berpengalaman dalam menjalankan proyek sejenis dengan catatan bahwa
proyek-proyek sebelumnya diselesaikan dengan baik
·
Clear business objectives, yaitu kejelasan dari tujuan bisnis
yang akan dicapai dari hasil proyek TI tersebut dan dikomunikasikan dengan baik
ke semua stakeholder di dalam organisasi.
·
Minimized scope yaitu ruang lingkup yang tidak terlalu
luas maupun terlalu kecil. Ruang lingkup yang akan dijadikan pilot project
merupakan suatu landasan yang efektif untuk mencapai kesuksesan proyek.
·
Standard software infrastructure yaitu menggunakan paket aplikasi dan
infrastruktur yang sudah dibakukan dari awal sampai akhir proyek.
·
Firm basic requirements yaitu menetapkan kebutuhan dasar proyek
sebelum dimulai/.
·
Formal methodology yaitu menggunakan metodologi yang baku
dan formal didalam menjalankan proyek TI.
·
Reliable estimates,yaitu estimasi waktu yang layak dan
dapat dipertanggungjawabkan di dalam menjalankan proyek TI.
No comments:
Post a Comment