KLIK gambar untuk menutup Iklan

Tuesday, February 17, 2015

Perencanaan Pariwisata Yang Berwawasan Lingkungan Dalam Pembangunan Yang Berkelanjutan

Perencanaan Pariwisata Yang Berwawasan Lingkungan Dalam Pembangunan Yang Berkelanjutan 

Perencanaan pariwisata ini diharapkan agar pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui pemanfaatan yang lestari dari kondisi lingkungan yaitu potensi kawasan yang berupa, keadaan iklim, fenomena alam, kekhasan jenis tumbuhan dan satwa serta peninggalan budaya yang berada didalam dan disekitar kawasan tersebut. Dan perencanaan sendiri berarti menetapkan suatu tujuan dan memilih langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut (Robinson Tarigan 2005).
Sesuai dengan peraturan perundangan yang ada saat ini, pengembangan pariwisata alam tertuang dalam program-program pengembangan dikawasan hutan dan tidak terlepas dari tujuan pembangunan sub sektor Kehutanan yang meliputi konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya, peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan kesejahteraan spiritual dan material (Soemarsono 1996).
Konsep untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan mempunyai banyak cabang, yang terlacak dicabang yang bagus dan analysis terbaru pada genesis tersebut (Josef Leitman 1995).
Kondisi perkembangan pariwisata juga perlu mendapat perhatian dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rekreasi saat ini mulai menjadi kebutuhan masyarakat. Untuk mengantisipasi dampak yang timbul maka diperlukan pembenahan-pembenahan disegala bidang.
Perkembangan pariwisata berkembang secara pesat khususnya dalam skala yang lebih luas. Dan telah membawa dampak positif dan negatif. Demikian pula wisata kota sudah jauh lebih terorganisir secara tertib dan efektif.
Masalah perencanaan yang layak bagi pembangunan pariwisata saat ini memiliki mantra yang bersifat nasional dan internasional. Pada tingkat nasional, banyak Negara didunia ini telah mengenali pariwisata sebagai komponen utama untuk melanjutkan pembangunan ekonomi Negara dan mereka mencari jalan untuk meningkatkan keuntungan yang tampaknya dapat diharapkan dari pariwisata. Pada tingkat internasional, aliran wisatawan antar Negara merupakan bagian terbesar dari kegiatan pariwisata. Kegiatan pariwisata sangat bergantung kepada daya tarik sumber daya alamnya yang unik. Wisatawan datang untuk melihat dan menikmati pantai dan taman nasional dan hutan serta daerah lainnya yang relatif belum tercemar. Namun demikian, dibanyak tempat sumber daya alam tersebut terancam oleh wisatawan yang jumlahnya sangat besar. Beberapa tempat bahkan “dicintai sampai mati” (Myra P. Gunawan 1997).
Pada awal masa merdeka, “pariwisata” atau “turisme” diartikan sebagai hal yang berkaitan dengan kegiatan politik, pertemuan antara pemerintah Belanda dengan pemerintah Indonesia atau diantara pemimpin bangsa Indonesia atau sebagai kegiatan santai dan bersenang-senang yang bergengsi dan sangat sedikit orang yang mampu melakukannya (Myra P. Gunawan)

No comments:

Post a Comment