DASAR-DASAR
MANAJEMEN KARIER
Karier
merupakan posisi pekerjaan yang dimiliki seseorang selama bertahun
–tahun.
Manajemen
karier merupakan
proses untuk membuat karyawan dapat memahami dan mengembangkan dengan lebih
baik keahlian dan minat karier mereka dan untuk memanfaatkan keahlian dan minat
ini dengan cara yang efektif.
Perencanaan
karier adalah
proses yang penuh pertimbangan saat seseorang jadi memiliki pemahaman mengenai
keterampilan, pengetahuan, motivasi dan karakteristik pribadi lainnya dan
memantapkan rencana tindak untuk mencapai tujuan spesifik.
Pengembangan
karier adalah
serangkaian aktivitas sepanjang hidup yang berkontribusi pada eksplorasi,
pemantapan, keberhasilan, dan pencapaian karier seseorang.
Perencanaan
dan pengembangan karir merupakan
proses yang tenang dan hati-hati di mana seseorang menjadi sadar akan atribut
yang berhubungan dengan karakter pribadi dan rangkaian tahapan sepanjang hidup
yang berkontribusi kepada pemenuhan kariernya.
Fokus
Tradisional versus Pengembangan karier
Aktivitas SDM
|
Fokus Tradisional
|
Fokus Pengembangan Karier
|
Perencanaan sumber daya
manusia
|
Menganalisis pekerjaan,
keterampilan, tugas saat ini dan dimasa datang.
|
Manambahkan informasi kepada data
mengenai minat orang, pilihan dan sejenisnya.
|
Pelatihan dan pengembangan
|
Memberikan kesempatan untuk
mempelajari keterampilan, informasi, dan perilaku yang berhubungan dengan
pekerjaan
|
Memberikan informasi jalur karier,
menambahkan orientasi pertumbuhan perorangan
|
Penilaian
Prestasi
|
Memberikan peringkat dan/atau
penghargaan
|
Menambahkan rencana pengembangan
dan penetapan sasaran perorangan
|
Perekrutan
dan penempatan
|
Mencocokan kebutuhan organisasi
dengan orang yang memenuhi syarat.
|
Mencocokan orang dan pekerjaan
berdasarkan pada sejumlah variabel termasuk minat karir karyawan
|
Kompensasi
dan tunjangan
|
Memberikan
penghargaan untuk waktu, produktivitas, bakat dan seterusnya
|
Menambahkan aktivitas yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan untuk diberi penghargaan
|
MENINGKATKAN NILAI KEBERAGAMAN MELALUI MANAJEMEN KARIER
Sumber-sumber
Bias dan Diskriminasi dalam Keputusan Promosi
Isu terbesar SDM pada satu dekade terakhir adalah terdapatnya diskriminasi
promosi pekerjaan bagi kelompok minoritas dan wanita yang cenderung
memperlihatkan bahwa mereka mengalami kemajuan karier yang lebih lambat dalam
organisasi dan bias serta hal lain yang lebih sulit untuk dijelaskan sering
menjadi penyebabnya. Kadang kala bias adalah sesuatu yang sifatnya tidak dapat
direncanakan dan tidak dapat dibuktikan. Dalam satu studi, seseorang dalam
kelompok minoritas yang mengajukan promosi sebenarnya lebih berpengalaman,
namun ironisnya mereka dipandang sebagai tidak punya kemajuan.
Begitu pula wanita dimana 40 % dari total tenaga kerja, hanya 2 % wanita yang
mencapai posisi manajemen puncak. Diskrimasi yang jelas terlihat maupun samar,
termasuk kepercayaan bahwa “wanita lebih mementingkan keluarganya dan tidak
punya dedikasi pada kariernya” menjadi penghalang bagi manajer untuk menganggap
wanita sama seperti pria.
Wanita dan
orang kulit berwarna cenderung mengalami kemajuan yang lebih lambat dalam
organisasi, dan bias serta hal lain yang lebih sulit untuk dijelaskan sering
menjadi penyebabnya. Meskipun sampai saat ini alasan tersebut belum pasti.
Sebagai gantinya faktor – faktor sekunder seperti memiliki sangat sedikit
karyawan kulit berwarna didepartemen perekrutan dapat menjadi penyebabnya.
Kadang bias adalah sesuatu yang sifatnya tidak direncanakan dan tidak dapat
dibuktikan. Dalam suatu studi orang kulit berwarna yang mengajukan promosi
ebenarnya lebih berpengalaman, tetapi ironisnya dipandang sebagai yang tidak
punya kemajuan.
Wanita dan laki
laki juga menghadapi tantangan yang berbeda seiring dengan kemajuan karir
mereka. Wanita melaporkan halangan yang lebih besar daripada laki – laki, dan
kesulitan yang lebih besar dalam pengembangan penugasan dan kesempatan
mobilitas geografis. Wanita harus lebih aktif untuk mendapatkan penugasan –
penugasan tertentu. Karena pengembangan seperti ini sangat penting “organisasi
yang berniat untuk membantu para manager wanita untuk lebih maju harus fokus
ada menghilangkan halangan yang berkaitan dengan akses wanita pada pengembangan
pengalaman”.
Mengambil Langkah-langkah untuk
Meningkatkan Kualitas Keberagaman: Prospek Wanita dan Kelompok Minoritas.
Pengusaha dapat mengambil langkah-langkah untuk
meningkatkan prospek karier dan promosi wanita maupun kelompok minoritas.
Langkah-langkah ini antara lain:
1.
Fokus dalam
menyikapi dengan serius minat karyawan minoritas dan wanita.
2.
Menghilangkan
hambatan institusional.
3.
Memperbaiki
jaringan dan bimbingan.
4.
Mengeliminasi
penghalang yang tidak jelas.
5.
Menerapkan
jadwal yang fleksibel dan jalur karier yang tepat bagi kaum wanita.
Fakta tambahan
adalah, program pengembangan karier perusahaan mungkin tidak konsisten dengan
kebutuhan kelompok minoritas dan wanita dari kelompok minoritas. Contohnya,
banyak program mengansumsikan bahwa tempat kerja berperan penting dalam
kehidupan seseorang, tetapi kepentingan keluarga juga berpean penting dalam
kehidupan. Sama halnya, program – program seperti ini juga mngeansumsikan bahwa
jenjang karier adalah teratur, sekuensial, dan kontinu. Harus berhenti bekerja
untuk sementara waktu demi kepentingan keluarga juga sering terjadi dalam
jenjang karier banyak wanita dan orang kulit berwarna (dan mungkin juga pria),
dan dalam kasus apapun studi tentang pria dan wanita perusahaan asing
menyimpulkan tiga kegiatan pengembangan karir organisasi yaitu, program jenjang
singkat, konseling individual, dan workshop perencaan karier yang lebih sedikit
bagi wanita dibandingkan pria. Banyak yang mengacu pada halangan yang jelas dan
tidak jelas pada kemajuan karier wanita ini sebagai halangan yang tidak
diketahui.
MANAJEMEN KARIER DAN KOMITMEN
MANAJEMEN
Kontrak Psikologis
yang Baru
Di masa lalu kontrak “psikologis” karyawan –perusahaan adalah “lakukan yang
terbaik dan setialah pada kami, kami akan mengurus karier Anda.” Tetapi pada
saat sekarang kontrak tersebut telah berubah menjadi “lakukan yang terbaik dan
setialah pada kami selama Anda berada disini, dan kami akan memberi Anda
kesempatan pengembangan yang akan Anda butuhkan untuk berpindah dan mencapai
keberhasilan dalam karier Anda.” Dalam situasi seperti ini, pengusaha tentu
akan berpikir apa yang harus dilakukan untuk menjaga komitmen karyawan, dan
meminimalisasi pengunduran diri sukarela karyawan dan meningkatkan kinerja
mereka.
Upaya-upaya
Pengembangan Karier yang Berorientasi pada Komitmen
Peran pengusaha dalam mendukung upaya karyawan untuk menguji dan mengembangkan
keberhasilan tujuan kariernya, dan untuk mengembangkan keahlian dan pengalaman
yang mendukung persyaratan tujuan-tujuan ini adalah melalui proses perencanaan
dan pengembangan karier. Agar pengelolaan pengembangan karier karyawan dapat
berjalan efektif seorang pengusaha harus mampu memberikan tanda bahwa pengusaha
peduli pada keberhasilan karier karyawan, dan oleh karena itu, selayaknya
pengusaha mendapatkan komitmen dari para karyawannya. Program pengembangan
karier dan penilaian yang berorientasi pada karier dapat memfasilitasi hal ini.
PROSES PENGEMBANGAN SDM
Pengembangan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang
ada didalam suatu organisasi perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu
sesuai dengan perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin berkembang yang
diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia
ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan
SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian.
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.
Untuk
pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis
kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu:
a.
Analisis organisasi, untuk menjawab pertanyaan : “Bagaimana organisasi
melakukan pelatihan bagi pekerjanya”,
b.
Analisis pekerjaan, dengan pertanyaan : “Apa yang harus diajarkan atau
dilatihkan agar pekerja mampu melaksanakan tugas atau pekerjaannya” dan,
c.
Analisis pribadi, menekankan “Siapa membutuhkan pendidikan dan pelatihan apa”.
Hasil analisis ketiga aspek tersebut dapat memberikan gambaran tingkat
kemampuan atau kinerja pegawai yang ada di organisasi tersebut.
Pengembangan manajemen merupakan usaha untuk meningkatkan
prestasi manajemen saat ini atau mendatang dengan menanamkan pengetahuan,
perubahan perilaku, atau peningkatan keterampilan (Dessler, 2010:296).
Pengembangan manajemen kemudian dapat dimulai dengan menggunakan metode-metode
seperti :
1.On
the Job Training
On
the Job Training meliputi semua upaya melatih karyawan ditempat kerja
sesungguhnya. Metode ini memiliki keunggulan memotivasi peserta secara kuat
karena pelatihan tidak dilaksanakan dalam situasi artifisial di dalam ruang
kerja.
2.Off
the Job Training
Off
the job training dilaksanakan pada lokasi yang terpisah. Program ini memberikan
individu-individu dengan keahlian dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan pada waktu yang terpisah dari waktu kerja reguler
mereka. Kursus-kursus, workshop, seminar, simulasi komputer adalah contoh dari
off the job training
Proses pengembangan
manajemen terdiri dari (1) menilai kebutuhan strategis perusahaan (misalnya,
untuk mengisi lowongan eksekutif mendatang, atau untuk mendorong sifat
kompetitif), (2) menilai prestasi manajer, dan kemudian (3) mengembangkan
manajer (dan calon manajer).
BERBAGAI PEBDEKATAN PENGEMBANGAN
KARYAWAN
Menurut Noe,Hollenbeck, Gerhart, Wright (2010:526) terdapat
empat pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan karyawan: pendidikan
formal, penilaian, berbagai pengalaman kerja, dan hubungan pribadi.
1.Pendidikan
Formal
Program-program
pendidikan formal (formal education programs) meliputi program-program di luar
dan di dalam perusahaan yang dirancang khusus bagi para karyawan perusahaan,
kursus -kursus singkat yang ditawarkan para konsultan atau universitas,
program-program M.B.A eksekutif, dan program-program universitas dimana para
peserta benaR- benar berada di universitas ketika mengikuti kelas.
2.Penilaian
Penilaian
(Assesment) meliputi mengumpulkan informasi dan memberikan umpan balik kepada
karyawan tentang perilaku, gaya komunikasi, atau berbagai keterampilannya. Para
karyawan, rekan kerjanya, para manajer, dan para pelanggan dapat memberikan
informasi. Penilaian paling sering digunakan untuk mengidentifikasi para
karyawan dengan potensi manajerial serta mengukur berbagai kekuatan dan
kelemahan para manajer saat ini.
Alat-alat
penilaian yang popular meliputi tes-tes kepribadian, Indikator Jenis Myers-Briggs,
pusat-pusat penilaian, penentuan tolak ukur, penilaian kinerja, dan umpan balik
360 derajat.
a) Tes-tes kepribadian
b) Indicator jenis Myers-Briggs
c) Pusat-pusat penilaian
d) Penentuan tolak ukur
e) Penilaian kerja dan system umpan
balik 360 derajat
3.Berbagi
pengalaman kerja
Sebagian
besar pengembangan karyawan terjadi melalui pengalaman kerja (job experiences).
Hubungan, masalah, tuntutan, tugas, atau ciri lain yang dihadapi para karyawan
pada pekerjaanya. Asumsi utama dari menggunakan pengalaman pekerjaan untuk
pengembangan karyawan adalah pengembangan paling mungkin terjadi ketika ada
ketidakcocokan antara keterampilan karyawan dengan pengalaman di masa lalu
serta keterampilan yang dibutuhkan pada pekerjaan. Agar dapat berhasil pada
pekerjaanya, para karyawan harus merentangkan keterampilannya, yaitu dipaksa
belajar keterampilan baru, menerapkan keterampilannya dan pengetahuan dengan
cara baru, serta pengalaman baru yang utama.
a) Memperluas pekerjaan ini
b) Perputaran pekerjaan
c) Peralihan, promosi dan gerakan kebawah
d) Magang diluar perusahaan
e) Tugas sementara, proyek, pekerjaan
sukarela dan cuti panjang
4.Hubungan
pribadi
Para
karyawan juga dapat mengembangkan berbagai ketrampilan dan meningkatkan
pengetahuannya tentang perusahaan dan para pelanggannya dengan berinteraksi
bersama anggota organisasi yang lebih berpengalaman. Kepenasihatan dan
pembinaan merupakan dua jenis hubungan antarpribadi yang digunakan untuk
mengembangkan para karyawan.
a) Kepenasihatan
b) Pembinaan
PENGEMBANGAN MANAJEMEN
Pengembangan manajemen adalah setiap usaha untuk memperbaiki
penampilan kerja manajerial saat ini atau masa yang akan datang dengan
memberikan pengetahuan, mengubah sikap, atau meningkatkan keterampilan. Dengan
demikian, pengembangan manajemen meliputi inhouse program (seperti kursus-kursus,
coaching, penugasan rotasi), professional program (seminar-seminar),
dan program-program universitas (program MBA).
Tujuan utama dari program-program pengembangan tersebut
tentu saja untuk meningkatkan performance organisasi di masa mendatang. Oleh
karena itu, proses pengembangan manajemen secara umum terdiri dari:
- Penilaian kebutuhan (misalnya untuk mengisi lowongan eksekutif masa mendatang atau untuk membuat perusahaan lebih responsive);
- Menilai performance para manajer;
- Mengembangkan manajer
Beberapa program
pengembangan diterapkan pada seluruh perusahaan dan melibatkan semua atau
sebagian besar manajer baru (atau calon manajer). Jadi, para MBA baru bisa
bergabung dengan program pengembangan manajemen ford dan dirotasi
melaluiberagam penugasan dan pengalaman pendidikan, dengan sassaran ganda untuk
mengetahui potensi manajemen mereka dan memeberikan pengalaman yang luas
(misalnya, dalam produksi dan keuangan). Kemudian perusahaan bisa
memasukkancalon terbaik ke dalam “ jalur capat”, sebuah program pengembangan
yang menyiapkan mereka dengan lebih cepat untuk masuk ke tingkat senior.
Pengembangn manajemen berbeda dengan
program pengembangan karyawan pada umumnya. Karyawan non-manajer membutuhkan
pengembangan dalam bidang ketrampilan teknis untuk meningkatkan hasil karya
dalam pekerjaan mereka masa kini sedangkan para manajer dan calon manajer pada
umumnya dituntut untuk mengembangkan ketrampilan konseptual., serta ketrampilan
dalam hubungan antarmanusia sesuai dengan kedudukan mereka sebagai manajer
sekarang maupun di masa depan.
Tujuan pokok
pengembangan manajemen adalah mempersiapkan tenaga-tenaga manajer yang
terampil,menguasai konsep manajemen dan tanggung jawab. Beberapa alsan lain
yang menggarisbawahi prlunya program pengembangan manajemen adalah (1) menutupi
kekurangan pada calon manajer, (2) untuk mempersiapkan calon manajer yang akan
mengisi lowongan, (3) untuk menarik tenaga-tenaga manajer yang potensial, (4)
untuk menghindari kejenuhan dss obselensi dan kadaluwarsaan.
No comments:
Post a Comment