KLIK gambar untuk menutup Iklan

Thursday, May 19, 2016

KONSEP MENGENAI PENGEMBANGAN ORGANISASI



  KONSEP MENGENAI PENGEMBANGAN ORGANISASI

Nimran(1997) mengatakan pada dasarnya pengembangan organisasi adalah suatu pendeka tan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Meskipun teknik yang digunakan berbeda-beda, prosesnya mencakup tahap­tahap sebagai berikut :
1.         Pengenalan masalah misalnya: konflik antar unit organisasi yang ada, semangat kerja rendah, biaya operasional terus meningkat.
2.         Diagnosis organisasional: manajer puncak mengundang para ahli pengembangan organisasi, lalu keduanya sepakat akan perlunya melakukan diagnosis organisasional, yang diikuti dengan pengumpulan informasi oleh ahli pengembangan organisasi (konsultan).
3.         Pengembangan strategi perubahan, di mana konsultan mengemukakan hasil temuannya dan menawarkan sejumlah alternatif, disertai dengan petunjuk untuk kemudahan proses pengembangan.
4.         Intervensi, merupakan langkah yang menyangkut suatu perubahan atas dasar rekomendasi yang sebelumnya diperoleh melalui pengembangan strategi, bentuknya berupa perubahan struktur organisasi, pembentukan tim yang bertugas untuk mendorong semangat karyawan atau tim yang bertanggung jawab untuk program penekananbiaya.
5.         Pengukuran dan evaluasi, dilakukan setelah beberapa saat pengembangan dilaksanakan misalnya catur wulan, semester atau setahun, tujuannya untuk mengukur efektivitas upaya pengembangan yang telah dilaksanakan.


2.2         MERANCANG PENGEMBANGAN ORGANISASI / MERANCANG TEKNIK INTERVENSI
Dari berbagai buku perilaku keorganisasian yang ada, banyak yang telah menyinggung tentang siapa yang menjadi target serta metode/teknik intervensi apa yang ditawarkan dalam pengembangan tersebut. Intervensi adalah langkah khusus yang diambil dalam menjawab permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya melalui kegiatan diagnosa.
Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997) mengatakan bahwa target pengembangan organisasi meliputi sebagai berikut:
1.           Hubungan antar pribadi
2.           Proses kelompok
3.           Proses antar kelompok
4.           Keseluruhan organisasi

Pengembangan organisasi melalui hubungan antar pribadi.
Teknik yang digunakan:
a.       Bimbingan dan konseling, dilakukan oleh konsultan dan luar yang sudah terlatih.
b.      Pelatihan kepekaan (sensitivity training)

Bertujuan untuk membantu orang-orang dalam mempela­jari cara meningkatkan hubungan antar pribadi. Difokuskan pada emosi bukan konseptual. Dilakukan melalui training group, bertempat di luar tempat pekerjaan.

Pengembangan organisasi melalui proses kelompok/antarkelompok.
Teknik yang dipakai antara lain:
a.         Pertemuan kelompok diagnostik, yang diikuti oleh hanya unit kerja tertentu, antara atasan dengan bawahan. Bisa juga mengundang konsultan luar. Pertemuan menganalisis permasalahan kelompok, dan merankingnya, dan secarabersama menemukan solusi.
b.         Pertemuan tim membangun (Tim Building)
Bertujuan untuk membangun fungsi tim agar lebih baik. Dilakukan di luar tempat kerja dalam beberapa hari. Dengan bantuan konsultan luar, mengidentifikasi masalah, mencari solusi/alternatif pemecahan. Semua anggota mesti berpartisipasi aktif. Keputusan diambil secara konsensus bukan voting.
c.         Teknik analisis peran
Ditentukan kebutuhan peran yang akan dimainkan terlebih dahulu. Teknik ini meliputi dua tahap. Tahap pertama, menentukan peran yang akan dimainkan, namanya, mengapa peran itu ada, bagaimana peran itu ditempatkan dalam mencapai tujuan organisasi.Tahap kedua : penjelasan dan harapan pemegang jabatan terhadap yang lain.Kedua tahap tersebut biasanya ditulis di papan tulis dan kemudian didiskusikan, sampai kelompok dan pemegang jabatan menerimanya.

Pengembangan organisasi secara keseluruhan
Ada tiga cara yang cukup dikenal secara luas, yakni :
1.         Survei umpan balik
Memakai kuesioner, dilengkapi dengan observasi dan wawaricara. Data yang diperoleh dipakai untuk menganalisis masalah dan pengembangan rencana-rencana kegiatan tertentu untuk memecahkan berbagai masalah organisasi yang ada.
2.         Sistem Empat Likert, mirip dengan survei umpan balik.
Para anggota diminta untuk menjelaskan gaya kepemimpinan melalui kuesioner. Hasilnya disampaikan kepada setiap orang dalam organisasi, terutama kepada para manajer, karena terkait dengan gaya kepemimpinan.
3.         Perubahan struktur
Meliputi mengubah rentang kendali, dasar departemer sistem wewenang, atau kebijakan organisasi. Biasanya perubahan yang dibawa adalah bersifat permanen baik kepad a perilaku individu dan fungsi organisasi. Perubahan struktur dapat dilakukan secara sepihak oleh manajemen puncak.

2.3                     IMPLIKASI MANAJERIAL
Perubahan adalah suatu keniscayaan yang tidak mungkin dapat dihindari oeh siapun juga dan organisasi apaun jenisnya. Perubahan selalu terjadi di mana saja, bahkan dapat dikatakan tidak ada sesuatu yang abadi kecuali perubahan itu sendiri. Obat mujarab bagi perubahan yang dialami oleh organisasi adalah melalui pengembangan organisasi, karena perubahan akin selalu berdampak terhadap terhadap perilaku anggota dart eksistensi, serta masa depan suatu organisasi.
Pengembangan organisasi sangat erat korelasinya dengan perilaku organisasi. Berangkat dari sini pemahaman tentang pengembangan organisasi bagi kalangan pengelola maupun peaksana menjadi sangat penting dan strategis.
Manajer puncak sangat dituntut untuk selalu sensitif terhadap fenomena perubahan, keputusan yang akan diambilnya dalam mengembangkan efektifitas organisasi rnelalui program-program pengembangan yang relevan dengan tuntutan lingkungan, apakah dengan mengundang pihak luar serta mengkolaborasikannya dengan agen dari dalam akan sangat menentukan keberhasilan organisasi yang dipimpinnya melewati krisis-krisis organisasional yang dipicu olth berubahnya lingkungan

1 comment: