MANAJEMEN KONFLIK DAN NEGOSIASI
STRATEGI
DAN TAKTIK NEGOSIASI INTEGRATIF
Seorang negosiator dikatakan
memerlukan usaha untuk mampu mencapai kesepakatan integratif. Hal tersebut
tidak lepas dari usaha negosiator untuk mengatasi halangan – halangan dalam
negosiasi integratif. Sebelumnya telah dibahas bahwa negosiasi integratif
adalah negosiasi yang cukup ekstrim karena ada nya istilah “pemenang dan
pecundang” . Negosiasi ini juga dikatakan berbeda karena para negosiator harus:
1. Berfokus
pada kesamaan bukan perbedaan
2. Berusaha
memenuhi kepentingan dan kebutuhan, bukan posisi
3. Berkomitmen
memenuhi kebutuhan semua pihak yang terlibat
4. Bertukar
informasi dan ide
5. Menciptakan
pilihan – pilihan untuk keuntungan bersama.
6. Menggunakan
kriteria yang objektif untuk pengukuran standar kinerja
Para
negosiator harus menguasi konteks dan
proses negosiasi agar mendapatkan
kerjasama dan komitmen dari semua pihak.
KONTEKS
NEGOSIASI
ü Menciptakan
Arus Informasi yang bebas
Pertukaran informasi yang efektif
mendorong pengembangan solusi integratif yang baik. Biasanya kegagalan mencapai
kesepakatan integratif berpangkal dari kegagalan dalam pertukaran informasi
yang memadai, sehingga kedua belah pihak tidak mampu mengidentifikasi
pilihan-pilihan yang integratif. Oleh karena itu, negosiator harus mampu
menciptakan kondisi untuk diskusi yang bebas dan terbuka untuk membahas semua
masalah yang berkaitan.
ü Memahami
kebutuhan dan tujuan yang sebenarnya
Negosiator memiliki perbedaan
nilai-nilai dan preferensi, seperti perbedaan pemikiran dan perilaku. Kita
harus mengerti kebutuhan orang lain sebelum membantu untuk memenuhinya. Melalui
proses berbagi informasi tentang preferensi dan prioritas, negosiator harus
melakukan usaha yang sungguh-sungguh dalam memahami apa yang sebenarnya ingin
dicapai oleh pihak lain.
ü Kesamaan
di antara kedua belah pihak
Dalam perdebatan yang terjadi,
seringkali kedua pihak malah melupakan tujuan yang lebih besar. Oleh karena
itu, dalam bernegosiasi kita harus terus menekankan tentang tujuan, sehingga
semua pihak yang terlibat mampu mempertahankan fokus pada kesamaan tujuan yang
akhirnya mengarah pada solusi.
ü Mencari
solusi yang memenuhi kedua belah pihak.
Keberhasilan negosiasi integratif
bergantung pada pencarian solusi yang memenuhi kebutuhan dan tujuan kedua
pihak. Negosiasi integratif mengharuskan kedua negosiator tidak hanya mengejar
tujuan sendiri, tetapi juga memperhatikan tujuan pihak lain dan mencari solusi
yang menguntungkan kedua pihak.
LANGKAH
– LANGKAH PENTING DALAM PROSES NEGOSIASI INTEGRATIF
·
Identifikasi masalah
Langkah
yang sangat penting karena proses ini menentukan parameter-parameter umum
mengenai perkara yang dinegosiasikan dan memberikan kerangka kerja awal dalam
pendekatan ke diskusi.
·
Mendefinisikan masalah sedemikian rupa
agar dapat diterima oleh kedua pihak.
·
Menyatakan masalah dengan pandangan ke
arah kepraktisan dan perbandingan. Menyatakan masalah harus dilakukan seringkas
mungkin, sekaligus memastikan bahwa dimensi-dimensi dan unsur-unsur yang paling
penting disertakan di dalam definisi masalah.
·
Menyatakan masalah sebagai tujuan dan
mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan ini.
·
Depersonalisasi Masalah. Ketika kedua
pihak terlibat dalam konflik, mereka cenderung menjadi evaluatif dan
menghakimi.
·
Memahami kebutuhan dan kepentingan kedua
pihak
Dalam memahami kebutuhan dan kepentingan kedua
pihak, penting sekali untuk memposisikan pertanyaan seorang negosiator pada
“kenapa” hal – hal tertentu diinginkan oleh kedua pihak, bukan “apa” yang
diinginkan kedua pihak. Lebih jauh lagi, dalam perundingan integrative,
negosiator perlu memahami logika masing – masing pihak sehingga kecocokan –
kecocokan kepentingan yang terbentuk dapat membantu menciptakan pilihan –
pilihan baru. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memahami kepentingan:
·
Jenis – jenis kepentingan
Setiap jenis dapat
bersifat intrinsik (penting bagi kedua belah pihak) ataupun instrument (penting
bagi kedua belah pihak karena mendatangkan keuntungan di masa depan). Jenis –
jenis kepentingan antara lain: Kepentingan substantif, kepentingan proses, dan
kepentingan hubungan.
·
Pengamatan tentang kepentingan
o
Hampir selalu terdapat lebih dari satu
kepentingan yang mendasari suatu negosiasi.
o
Kedua pihak dapat memiliki kepentingan
yang berbeda.
o
Kepentingan seringkali berasal atau
berakar dari kebutuhan manusia yang paling mendasar.
o
Kepentingan dapat berubah
o
Kepentingan muncul ke permukaan
o
Kepentingan yang muncul ke permukaan
tidak selalu menguntungkan.
·
Menghasilkan solusi alternatif
Pencarian alternatif adalah sebuah tahap yang
kreatif pada negosiasi integrative. Setelah kedua belah pihak menyepakati definisi
masalah dan memahami kepentingan masing – masing, mereka harus berbuat berbagai
solusi alternatif. Teknik dalam menghasilkan solusi alternative antara lain
dibagi menjadi 2 kategori umum:
a. Menciptakan
Pilihan: Membuat Solusi – solusi alternative dengan dengan mendefinisi ulang
masalah atau kumpulan masalah. Strategi
dan contoh nya antara lain:
i.
Akomodasi posisi vs Pencapaian Posisi
ii.
Memenuhi kepentingan yang menjadi dasar
vs Substitusi kepentingan yang menjadi dasar
iii.
Sederhana vs kompleks
iv.
Berbasis orang vs berbasis masalah
v.
Kompromi
vi.
Konsesi Timbal Balik
vii.
Modifikasi Pai sumber daya (Pencapaian
Posisi)
viii.
Memperbesar Pai (Pencapaian Posisi)
ix.
Menemukan solusi jembatan (Pencapaian
Kepentingan)
x.
Mengurangi biaya Kesediaan
xi.
Kompensasi non spesifik
xii.
Subordinasi (Substitusi kepentingan)
b. Menghasilkan
solusi alternative untuk masalah yang diberikan
i.
Pertukaran pendapat (Brainstorming)
ii.
Pertukaran pendapat elektronik
Pembahasan mengenai pendekatan dasar untuk
menghasilkan alternative solusi menghasilkan pilihan bahwa dengan melakukan
definisi ulang masalah – dapat memberikan kesan bahwa jika negosiator membuat
banyak pilihan maka mereka akan menemukan solusi untuk memecahkan masalah
mereka dengan mudah. Walaupun identifikasi pilihan terkadang mengarah pada
solusi, tetapi solusi biasanya didapatkan dengan kerja keras dan melalui
beberapa proses yang berkaitan: Pertukaran informasi, focus pada kepentingan
bukan posisi, serta fleksibilitas yang tegas. (Fisher, Ury, dan Patton, 1991;
Pruit , 1983)
·
Memilih salah satu di antara solusi
alternative
Panduan
dalam memilih konsensus dan mencapai solusi alternative antara lain:
a. Mempersempit
cakupan pilihan solusi
b. Mengevaluasi
Solusi berdasarkan Kualitas, Standar, dan Keberterimaan
c. Menyepakati
kriteria sebelum mengevaluasi pilihan
d. Bersedia
untuk menjelaskan preferensi pribadi
e. Waspada
terhadap perngaruh dari hal – hal yang tidak terlihat dalam menentukan pilihan
f. Menggunakan
sub kelompok untuk Mengevaluasi pilihan – pilihan yang kompleks
g. Berhenti
sejenak untuk menenangkan diri
Referensi
Roy J.
Lewicky, Bruce Barry, David M. Saunders, Mc Graw Hill. 2010. Negotiation.
International edition
No comments:
Post a Comment