Penghargaan
Intrinsik dan Penghargaan Ekstrinsik
Penghargaan Intrinsik
(intrinsic reward) adalah Penghargaan yang dinilai dan di dalam dan dari mereka
sendiri., yang bersifat internal bagi individu dan normalnya berasal dari
keterlibatan aktivitas-aktivitas atau tugas tertentu, serta pemberiannya
tergantung pada kehadiran atau tindakan orang lain atau hal lainnya.
Penghargaan
Ekstrinsik (exstrinsic reward) adalah penghargaan yang dihasilkan secara
eksternal oleh seseorang atau sesuatu yang lainnya, dan dikendalikan serta
dibagikan secara langsung oleh organisasi dan bersifat lebih berwujud daripada
penghargaan intrinsik, yang dalam pengaplikasiannya dan penerapannya oleh
organisasi / perusahaan bertujuan untuk mempengaruhi perilaku dan kinerja para
karyawannya.
Walaupun berbeda,
kedua penghargaan tersebut sangatlah berkaitan satu dengan yang lainnya. Dimana
penyediaan penghargaan ekstrinsik memberikan penghargaan intrinsik bagi
penerimanya. Sebagai contoh, seorang karyawan yang menerima penghargaan
ekstrinsik dalam bentuk kenaikan gaji memiliki kemungkinan mengalami perasaan
pencapaian pribadi (penghargaan intrinsik) dengan mempersepsikan kenaikan gaji
tersebut sebagai tanda prestasi kerja yang baik.
Sistem
Kompensasi yang Efektif
Ada dua pertimbangan
kunci dalam sistem kompensasi yang efektif. Pertama, sistem kompensasi harus
adaptif (dapat beradaptasi) terhadap situasi, sehingga sistem harus sesuai
dengan lingkungan dan mempertimbangkan tujuan, sumber daya, dan struktur
organisasi. Kedua, sistem kompensasi harus memotivasi para karyawan, sehingga
sistem harus dapat memuaskan kebutuhan para karyawan, dan memastikan adanya
perlakuan yang adil terhadap karyawan, serta memberikan penghargaan terhadap
kinerja.
Ketika menyikapi atau
menghadapi pengaruh lingkungan, seorang manajer atau spesialis sumber daya
manusia haruslah menjawab beberapa pertanyaan, diantaranya :
a) Aspek lingkungan
apakah yang mempengaruhi kompensasi ?
b) Apakah terjadi
perubahan lingkungan yang harus diikuti dengan perubahan kebijakan kompensasi ?
c) Apa kebijakan
kompensasi yang dimiliki oleh organisasi pada industri yang sama ataupun yang
berbeda lainnya ?
d) Bagaimana kompensasi
harus diubah untuk merespon lingkungan ?
Metode
Evaluasi Pekerjaan dan Hal-hal yang Perlu Dihindari Dalam Penetapan Kompensasi
Tujuan utama evaluasi
pekerjaan adalah untuk menentukan nilai relatif pekerjaan di dalam sebuah
organisasi. Suatu perbandingan sistematik dapat menentukan hierarki pekerjaan
internal yang memberikan peringkat pekerjaanpekerjaan dari segi kontrribusi
relatifnya terhadap tujuan organisasional.
Pada intinya terdapat
beberapa metode evaluasi pekerjaan, yaitu :
1. Ranking.
2. Classification.
3. Point Method.
4. Hay Guide
Chart-Profile Method (Hay Plan).
5. Factor Comparison.
Hal-hal yang perlu
dihindari agar tidak terjadi kegagalan dalam menjalankan program pemberian
kompensasi, diantaranya adalah :
· Leniency.
· Strictness.
· Central Tendency.
· Halo Effect.
· Bias Penyelia.
· Recency.
Kompensasi
dan Penghargaan Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan
Gaji dapat menjadi
faktor penting dalam penentuan apakah seorang karyawan akan masuk kerja pada
hari tertentu. Ketidakhadiran dan penurunan kinerja karyawan dapat disebabkan
oleh beberapa hal seperti ketidaknyaman lingkungan kerja serta kekecewaan
terhadap struktur balas jasa organisasi (Gaji, Insentif, Reward, Pengakuan)
sebagai bentuk reaksi dari kondisi tersebut sesuai dengan teori keadilan
(Equity Theory).
Pada umunya karyawan
diberikan kesempatan untuk tidak bekerja selama beberapa hari tertentu setiap
tahunnya (karena sakit atau izin meninggalkan kerja) tanpa kehilangan gaji
mereka, akan tetapi beberapa karyawan tetap tidak hadir bekerja meskipun hal
itu mengurangi gaji yang mereka terima.
Selain itu,
keterlambatan dan pulang kerja lebih cepat juga dapat menimbulkan biaya seperti
halnya ketidakhadiran, dan sering kali disebabkan oleh faktor yang sama yaitu
kekecewaan terhadap ketidakadilan struktur balas jasa organisasi.
Edward Lawler membuat
sebuah model berdasarkan teori ekuitas yang mulai menjelaskan sebab-sebab
kepuasan dan ketidakpuasan gaji terhadap peningkatan kinerja karyawan. Menurut
Lawler, apabila para karyawan menyimpulkan dibayar terlalu sedikit, mereka akan
sering absen atau mengundurkan dir yang berakibat terhadap penurunan kinerja.
Dan jika mereka mereka dibayar mahal atau besar, maka mereka akan
mengkompensasikannya dengan bekerja lebih keras yang berakibat terhadap
peningkatan kinerja.
Sehingga terdapat
beberap hal-hal yang bersifat esnsial yang perlu dicermati, diantaranya :
a. Program kompensasi
akan semakin disesuaikan dengan kebutuhan individu karyawan, dengan alasan
utama adalah meningkatanya diversitas tenaga kerja.
b. Perhatian yang
bersifat lebih besar harus diberikan terhadap gaji berdasarkan kinerja,
pengetahuan, dan keahlian.
c. Kebijakan,
praktik, serta keputusan harus dapat diperbandingkan terhadap pekerjaan,
sebagai metode evaluasi pekerjaan yang diterapkan untuk mengukur nilai
perkerjaan dan menjadi perhatian sentral.
Seandainya para
karyawan melihat bahwa kerja keras dan kinerja yang unggul diakui dan diberikan
penghargaan oleh organisasi, mereka akan mengharapkan hubungan itu belanjut di
masa depan. Oleh karena itu, mereka akan melakukan atau memberikan kinerja yang
lebih tinggi dengan harapan mendapat kompensasi yang lebih besar.
Sebaliknya, sekiranya
karyawan melihat dan merasakan adanya hubungan yang lemah antara kinerja dan
penghargaan, mereka mungkin akan menentukan tujuan minimal untuk mempertahankan
pekerjaan mereka, tetapi tidak melihat perlunya menonjolkan dan meningkatkan
diri serta kinerja posisi mereka.
artikel terkait :
artikel terkait :
No comments:
Post a Comment